Categories: Bisnis

Tapering Masih “Ketaker”, Rupiah Pun Tak Jadi Melemah

Jakarta, BeritaMu.co.id – Meski tapering sudah di depan mata, rupiah masih cukup perkasa melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (23/9). Sempat menguat 0,07% ke Rp 14.230/US$ di awal perdagangan, rupiah berbalik melemah hingga 0,14% ke Rp 14.260/US$. Dua level tersebut sekaligus menjadi yang terkuat dan terlemah pada hari ini.

Di penutupan perdagangan, rupiah berada di Rp 14.240/US$, sama dengan posisi kemarin.

Rupiah masih mampu perkasa sebab waktu tapering bank sentral AS (The Fed) masih sesuai dengan proyeksi pelaku pasar.

The Fed masih belum memberikan waktu pasti kapan tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE) akan dilakukan. Tetapi, bank sentral pimpinan Jerome Powell ini menegaskan akan segera melakukan tapering.

“Jika semua kemajuan terus sesuai dengan ekspektasi, anggota Komite menilai pengurangan nilai pembelian aset bisa segera dilakukan,” tulis pernyataan The Fed.

Mengingat bulan depan tidak ada rapat kebijakan moneter The Fed, maka peluang tapering dilakukan Desember semakin besar. The Fed baru akan mengadakan rapat lagi pada bulan November, dan sangat kecil kemungkinannya langsung melakukan tapering, sebab hal tersebut bisa memicu gejolak di pasar finansial.

Skenario yang paling mungkin, pengumuman dilakukan di November, dan tapering pertama pada bulan Desember. Skenario tersebut sesuai dengan hasil survei yang dilakukan CNBC International.

Peluang tapering di akhir tahun semakin menguat melihat proyeksi suku bunga terbaru The Fed. Mayoritas anggota The Fed kini melihat suku bunga akan dinaikkan tahun depan, lebih cepat dari proyeksi sebelumnya pada tahun 2023.

Apalagi Powell juga menyatakan tapering akan selesai pertengahan tahun depan. Nilai QE saat ini sebesar US$ 120 miliar per bulan.

Dari total US$ 120 miliar/bulan saat ini, The Fed membeli Treasury sebesar US$ 80 miliar/bulan dan efek beragun aset KPR US$ 40 miliar/bulan.

Kepala investasi di BlackRock, Rick Rieder, memperkirakan saat tapering dilakukan The Fed akan memangkas US$ 10 miliar pembelian obligasi (Treasury) dan US$ 5 miliar pembelian efek beragun aset KPR.

Related Post

Artinya, jika The Fed konsisten setiap bulannya melakukan tapering US$ 10 miliar untuk Treasury dan US$ 5 miliar, maka nilai quantitative easing baru akan nol dalam tempo 8 bulan. Persis seperti proyeksi Powell selesai di pertengahan tahun depan.

Tapering tahun ini memang diperkirakan dampaknya tidak akan seburuk tahun 2013 ke pasar finansial global, yang disebut taper tantrum.

Rupiah menjadi salah satu korban keganasan taper tantrum kala itu. Sejak The Fed mengumumkan tapering tapering pada Juni 2013 nilai tukar rupiah terus merosot hingga puncak pelemahan pada September 2015.

Di akhir Mei 2013, kurs rupiah berada di level Rp 9.790/US$ sementara pada 29 September 2015 menyentuh level terlemah Rp 14.730/US$, artinya terjadi pelemahan lebih dari 50%.

Salah satu penyebab tapering tahun ini diperkirakan tidak akan ganas yakni komunikasi The Fed yang lebih bagus, sehingga pasar sudah siap sejak lama. Hal tersebut juga diungkapkan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, saat mengumumkan kebijakan moneter Selasa lalu.

“Insya Allah dengan berbagai asesmen, kondisi ekonomi, dan pengalaman yang kami lakukan, dampak tapering The Fed bisa diantisipasi secara baik dan lebih rendah dibandingkan taper tantrum pada 2013,” tegas Perry dalam konferensi pers usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI periode September 2021, Selasa (21/9/2021).

Perry juga mengatakan salah satu alasannya The Fed melakukan komunikasi yang baik kepada investor, media massa, dan masyarakat.

TIM RISET CNBC INDONESIA

[]

(pap/pap)

Demikian berita mengenai Tapering Masih “Ketaker”, Rupiah Pun Tak Jadi Melemah , ikuti terus update berita dari kami

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210923153324-17-278664/tapering-masih-ketaker-rupiah-pun-tak-jadi-melemah

David Jones

penikmat sepak bola :D

Recent Posts

Sinar Mas Land Sukses Pertemukan Ribuan Partisipan dengan Influential Leaders dan Digital Champion dalam Event ‘DNA Leadership Summit’ di BSD City

Beritamu.co.id – Sinar Mas Land melalui Digital Hub dan Living Lab Ventures (LLV) sukses…

6 hours ago

Bitcoin Kalahkan Perak, Jadi Aset Terbesar ke-8 Dunia

Beritamu.co.id – Harga Bitcoin terus melambung melewati level USD 93,000, dengan kapitalisasi pasar menembus…

7 hours ago

DMMX Hadirkan Terobosan Ritel Pintar Berbasis AI di SIAL Interfood 2024

Beritamu.co.id - PT Digital Mediatama Maxima Tbk (IDX: DMMX) dengan bangga memperkenalkan solusi ritel…

8 hours ago

Tren Pertumbuhan Kredit UMKM Cenderung Melambat, OJK: Dipengaruhi Banyak Faktor

Beritamu.co.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan, hingga posisi September 2024, penyaluran kredit UMKM…

8 hours ago

Abu Vulkanik Gunung Lewotobi Masih Menyebar, Tiga Bandara Ini Belum Beroperasi

Beritamu.co.id – Hingga Jumat (15/11/2024) sejumlah bandara dan penerbangan di sekitar wilayah erupsi Gunung…

17 hours ago

Mendag: Singapura Tawarkan Pembahasan Kerja Sama Digital dan Fasilitasi Perdagangan bagi UMKM

Beritamu.co.id – Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Keberlanjutan dan…

18 hours ago