Jakarta, CNBC Indonesia – Harga mayoritas obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) kembali ditutup melemah pada perdagangan Kamis (23/9/2021), di tengah menguatnya harga obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) setelah bank sentral AS tetap mempertahankan suku bunga acuannya mendekati nol.
Mayoritas investor kembali melepas SBN pada hari ini, ditandai dengan kembali menguatnya imbal hasil (yield). Hanya SBN bertenor 3 dan 5 tahun yang masih ramai dikoleksi oleh investor dan mengalami pelemahan yield.
Melansir data dari Refinitiv, yield SBN bertenor 3 tahun turun 3 basis poin (bp) ke level 3,846%, dan yield SBN berjatuh tempo 5 tahun melemah 2,5 bp ke level 4,853%. Sedangkan untuk yield SBN dengan tenor 25 tahun cenderung stagnan di level 7,201% pada hari ini.
Sementara untuk yield SBN bertenor 10 tahun yang merupakan yield acuan obligasi negara kembali menguat 2,7 bp ke level 6,233% pada hari ini. Yield berlawanan arah dari harga, sehingga naiknya yield menunjukkan harga obligasi yang sedang melemah, demikian juga sebaliknya. Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1%.
Menguatnya yield SBN terjadi di tengah penguatan pasar saham global, setelah sentimen negatif dari krisis likuiditas Evergrande mulai berkurang.
Sentimen dari krisis likuiditas Evergrande diperkirakan sudah berkurang setelah pemerintah China melalui bank sentral China (People’s Bank of China/PBoC) menyuntikkan dana hingga ratusan triliun rupiah ke sistem keuangan China untuk menekan kekhawatiran pelaku pasar terhadap krisis perusahaan properti terbesar kedua di China tersebut.
Diwartakan oleh Bloomberg, Rabu (22/9/2021), PBoC menyuntikkan dana sebesar 120 miliar yuan (US$ 18,6 miliar) atau Rp 264 trilun lebih ke sistem perbankan lewat reverse repurchase agreements. Secara net, suntikan yang diberikan PBoC mencapai 90 miliar yuan.
“Injeksi dari PBoC mungkin bertujuan untuk meredakan kekhawatiran di pasar akibat Evergrande. Namun di samping itu ada juga kebutuhan untuk mencegah dampak ke ekonomi dan sektor lain,” ujar Analis dari DBS Bank Singapura, Eugene Leow.
Di lain sisi, pergerakan yield SBN pada hari ini cenderung berbanding terbalik dengan pergerakan yield obligasi pemerintah AS (Treasury) yang terpantau melemah pada pagi hari waktu AS.
Dilansir data dari CNBC International, yield Treasury acuan bertenor 10 tahun terpantau melemah 0,3 bp ke level 1,328% pada pukul 07:03 pagi waktu AS, dari sebelumnya pada penutupan Rabu (22/9/2021) kemarin di level 1,331%.
Dini hari tadi waktu Indonesia, bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) dalam Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC) secara aklamasi mempertahankan suku bunga acuan di level 0-0,25% dan masih berbeda pendapat mengenai kapan saat yang tepat menaikkan kembali suku bunga acuan.
“Jika kemajuan terus terjadi seperti yang diharapkan, Komite memutuskan bahwa laju pembelian aset yang moderat mungkin bisa dijalankan,” tutur The Fed usai rapat kemarin. Bank sentral terkuat di dunia ini telah membeli aset obligasi dari pasar senilai US$ 120 miliar per bulan.
The Fed juga mengisyaratkan bahwa program pengurangan obligasi bulanan (tapering) dapat dimulai sekitar bulan November mendatang hingga pertengahan tahun 2022.
Di lain sisi, proyeksi kebijakan mereka ke depan, yang sering disebut sebagai dot plot menunjukkan bahwa sembilan dari 18 anggota FOMC memperkirakan akan ada kenaikan suku bunga acuan pada tahun depan, naik dari proyeksi Juni sebanyak tujuh orang.
Update Terus berita terkini di BertaiMU.co.id
[]
(chd/chd)
Demikian berita mengenai Sentimen Pasar Membaik, Yield Mayoritas SBN Makin Menguat, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210923182120-17-278735/sentimen-pasar-membaik-yield-mayoritas-sbn-makin-menguat
Beritamu.co.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore ini, Selasa (26/11/2024) berakhir…
Beritamu.co.id - PEFINDO menegaskan peringkat idAAA(cg) untuk rencana penerbitan obligasi berkelanjutan II PT Hartadinata…
Beritamu.co.id - PT Chandra Asri Pacific Tbk (Chandra Asri Grup) (IDX: TPIA) kembali memperoleh…
Beritamu.co.id - PT Bumi Resources Tbk. (IDX: BUMI) kembali menunjukkan komitmennya terhadap tanggung jawab…
Beritamu.co.id - Perusahaan yang bergerak di bidang komersial, perhotelan, dan penjualan properti, yang dikenal…
Beritamu.co.id - Investasi saham merupakan salah satu strategi untuk meraih kebebasan finansial, namun tentu…