Jakarta, BeritaMu.co.id – Amerika Serikat (AS) negara dengan perekonomian dan utang terbesar di dunia secara nominal sedang menghadapi masalah klasik, yakni batas utang.
Batas atau plafon utang AS ditentukan oleh Kongres, kali terakhir ditetapkan pada tahun 2019 dan “dibekukan” selama 2 tahun. Artinya, di tahun ini, batas utang tersebut bisa kembali diperbaharui.
Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, meminta Kongres AS untuk menaikkan batas utang yang saat ini sebesar US$ 28,4 triliun atau sekitar Rp 404.000 triliun (kurs Rp 14.250/US$).
Yellen mengatakan, jika batas tersebut tidak dinaikkan maka pemerintahan AS akan mengalami shutdown atau penutupan sementara akibat kehabisan anggaran. Tidak sekedar shutdown, Negara Adikuasa dikatakan juga terancam mengalami krisis finansial.
“Jika batas utang tidak dinaikkan, suatu saat di bulan Oktober, sulit untuk memprediksi kapan waktu tepatnya, saldo kas di Departemen Keuangan tidak akan mencukupi, dan pemerintah federal tidak akan mampu membayar tagihannya,” tambah Yellen.
“Amerika Serikat tidak pernah mengalami default, tidak sekalipun,” kata Yellen.
“Jika terjadi default maka akan memicu krisis finansial yang bersejarah. Default bisa memicu kenaikan suku tajam suku bunga, penurunan tajam bursa saham, dan gejolak finansial lainnya,” tegas Yellen.
Berdasarkan data data dari Statista, per Agustus lalu, nilai utang Amerika Serikat sebesar US$ 28,427 triliun, nyaris sama dengan bulan sebelumnya, tetapi turun cukup jauh dari bulan Juni US$ 28,529 triliun.
Sumber: Statista
Kenaikan utang tersebut dibandingkan tahun 2018 sangat signifikan, sebesar 33% dari US$ 21,456 triliun, berdasarkan data Visual Capitalist yang mengutip Dana Moneter International (International Monetary Fund/IMF).
Sejak 2018 hingga saat ini Negeri Adidaya harus menggelontorkan banyak uang guna menghadapi perang dagang dengan China kemudian melawan pandemi penyakit akibat virus corona.
Utang Negara Lain
Negara-negara lain juga mengalami peningkatan utang, termasuk Indonesia. Mengutip Visual Capitalist, utang Indonesia di tahun 2018 sebesar US$ 308 miliar atau setara dengan Rp 4.389 triliun.
Sementara pekan lalu Bank Indonesia (BI) pada pekan lalu melaporkan Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia per akhir Juli sebesar US$ 415,7 miliar atau sekitar Rp 5.923,72 triliun.
Jika menggunakan data tahun 2018, Indonesia berada di urutan ke 21 negara dengan utang terbesar. Dibandingkan dengan produk domestik bruto (PDB) Indonesia saat itu, utang Indonesia sebesar 30,1% dari PDB. Sementara jika dilihat dari total utang dunia di 2018 sebesar US$ 69 triliun atau Rp Rp 983.250 triliun, porsi utang Indonesia hanya 0,4% saja.
Amerika Serikat menjadi negara dengan utang terbesar di 2018. Nilai utangnya mencapai 31% dari total utang dunia. Sementara dibandingkan dengan ukuran ekonomi, utang Negeri Paman Sam saat itu sebesar 104,3% dari PDB.
HALAMAN SELANJUTNYA >>> 10 Negara Dengan Utang Terbesar di Dunia
Demikian berita mengenai Gak Cuma AS, Ini Negara dengan Utang Fantastis! RI Masuk?, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210921133550-17-277943/gak-cuma-as-ini-negara-dengan-utang-fantastis-ri-masuk
Beritamu.co.id - Emiten bidang usaha Investasi dan jasa penunjang telekomunikasi, PT Sarana Menara Nusantara…
Beritamu.co.id - Emiten bidang usaha Metal and Alied Products, PT Citra Tubindo Tbk (IDX:…
Beritamu.co.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore awal pekan ini, Senin…
Beritamu.co.id - Haryanto Sofian selaku Direktur Utama PT Perdana Karya Perkasa Tbk (IDX: PKPK)…
Beritamu.co.id - Perawatan kecantikan kini menjadi bagian penting dari keseharian banyak orang, baik dalam…
Beritamu.co.id - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, melonjak 33,1 poin,…