Jakarta, BeritaMu.co.id – Raksasa sepak bola Inggris Manchester United (MU) mencatatkan rugi operasional senilai £ 36,9 juta atau setara dengan Rp 719,55 miliar (asumsi kurs Rp 19.500/£) dalam periode 12 bulan yang berakhir pada 30 Juni 2021, di tengah adanya pandemi Covid-19.
Menurut rilis resmi klub pada Jumat (17/9/2021), raihan rugi operasional tersebut berbanding terbalik dari posisi tahun lalu yang mencatatkan laba operasional sebesar £ 5,2 juta atau Rp 101,40 miliar.
Sementara, klub yang berjuluk Setan Merah ini membukukan rugi bersih sebesar £ 92,2 juta (Rp 1,79 triliun), lebih besar 297,4% secara tahunan (year over year/yoy) dari rugi bersih pada periode yang sama 2020 sebesar £ 23,2 juta (Rp 452,40 miliar). Hal ini terjadi terutama akibat dampak akuntansi dari biaya pajak non-tunai £ 66,6 juta.
Di tengah rugi bersih, total pendapatan Manchester United pun merosot 2,9% dari £ 509 juta (Rp 9,93 triliun) juta per periode 12 bulan yang berakhir pada Juni 2020 menjadi £ 494,1 juta (Rp 9,63 triliun) pada periode yang sama 2021.
Pos pendapatan dari tiket pertandingan (matchday) menjadi yang paling merosot, yakni sebesar 92,09% secara tahunan menjadi £ 7,1 juta dari £ 89,8 juta pada Juni 2020 karena kebijakan tanpa penonton selama pagebluk Corona.
Sementara, pos pendapatan dari siaran pertandingan (broadcasting) naik 81,7% menjadi £254,8 juta. Hal ini terutama karena partisipasi klub di Liga Champions UEFA di tahun ini, ditambah dampak bermain 20 laga tambahan–kandang dan tandang–di tahun berjalan.
Adapun pendapatan dari iklan (commercial) klub dengan raihan 66 trofi ini turun 16,8% secara tahunan menjadi £ 232,2 juta, terutama karena tidak ada tur pramusim 2020/21 yang berlangsung dan ditutupnya Megastore akibat pembatasan Covid-19.
Lebih lanjut, klub yang didirikan pada 1878 ini membukukan utang bersih £419,5 juta, turun 11,5% secara yoy dari £ 474,1 juta.
Mengutip penjelasan Sky Sports, partisipasi klub di Liga Champions menjadi alasan utama di balik kenaikan gaji sebesar 13,6% menjadi £322,6 juta.
Sementara, per 30 juni 2021 total aset klub yang melantai di bursa saham New York Stock Exchange (NYSE) ini sebesar £ 1,26 miliar, lebih rendah dari posisi 30 Juni 2020 yang sebesar £ 1,38 miliar.
Dalam rilis pers klub, Ed Woodward, Wakil Executive Chairman Manchester United , berkomentar, “Ini merupakan awal yang menarik untuk musim di Old Trafford [stadion MU], dengan kerumunan penonton yang hadir untuk pertama kalinya dalam hampir 18 bulan.”
Woodward melanjutkan, “Kami senang untuk menyambut kembali Cristiano Ronaldo ke klub, bersama dengan Raphael Varane, Jadon Sancho dan Tom Heaton, untuk lebih memperkuat kemajuan yang telah dibuat oleh tim pertama kami di bawah Ole [pelatih MU]”.
Dalam keterangan resmi, manajemen Setan Merah mengakui, pandemi yang sedang berlangsung dan langkah-langkah untuk mencegah penyebaran virus lebih lanjut terus mengganggu bisnis klub untuk tahun yang berakhir 30 Juni 2021, terutama untuk pendapatan Matchday dan Iklan.
Pihak MU melanjutkan, Stadion Old Trafford, Museum dan Operasi Stadium Tour tetap tertutup untuk pengunjung sepanjang tahun finansial.
“Sejalan dengan pedoman pemerintah, dan dengan berbagai tindakan dan protokol keselamatan, termasuk kapasitas penggemar berkurang, Stadion Old Trafford menyambut kembali 10.000 pendukung untuk pertandingan kandang terakhir musim ini,” kata manajemen MU.
Mengenai pertandingan terakhir, Setan Merah harus menelan kekalahan yang mengejutkan melawan Young Boys dengan skor akhir 2-1 dalam laga pembuka Liga Champions pada Selasa (14/9) lalu, kendati Cristiano Ronaldo (CR7) berhasil menyarangkan sebiji gol ke gawang lawan.
Namun kendati laga pertama di Liga Champions mengecewakan, saat ini The Red Devils berhasil duduk di puncak klasemen Liga Premier Inggris usai melakoni 4 laga, berbagi poin yang sama (10) dengan 3 klub lainnya, Chelsea, Liverpool, dan Everton.
Dengan performa MU saat ini, Woodward yakin tim Ole Gunnar Solskjaer berada di jalur yang benar.
“Kami telah jelas dalam strategi kami untuk membangun skuat dengan perpaduan rekrutan kelas atas dan talenta dalam negeri, yang terdiri dari keseimbangan antara pemain muda dan berpengalaman, dengan tujuan memenangkan trofi dan bermain sepak bola menyerang dengan cara Manchester United,” kata Woodward dikutip Sky Sports.
Asal tahu saja, saham Manchester United (kode saham: MANU) ditutup naik 2,10% ke US$ 17,99 pada perdagangan Jumat (17/9) waktu Amerika Serikat (AS). Nilai kapitalisasi pasar saham MANU tercatat sebesar US$ 2,9 miliar.
[]
(adf/adf)
Demikian berita mengenai Masih Pandemi Covid-19, Manchester United Rugi Gede!, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210918145959-17-277340/masih-pandemi-covid-19-manchester-united-rugi-gede
