Categories: Bisnis

Data Ritel Diabaikan, Dow Jones Dibuka Turun 110 Poin

Jakarta, BeritaMu.co.idBursa saham Amerika Serikat (AS) tergelincir ke zona merah pada Kamis (9/9/2021), setelah kemarin berbalik menguat dan menguji kemampuan mematahkan tren koreksi pada September.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 110 poin (-0,3%) pukul 08:30 waktu setempat (20:30 WIB) dan selang 30 menit menjadi 109,1 poin (-0,31%) ke 34.705,27. Indeks S&P 500 surut 20 poin (-0,45%) ke 4.460,63 sementara Nasdaq turun 77,6 poin (-0,51%) ke 15.083,89.

Data penjualan ritel yang mengejutkan belum cukup untuk membantu mengangkat indeks saham. Pemerintah merilis penjualan ritel per Agustus yang naik 0,7% (bulanan). Angka itu membalik estimasi ekonom dalam konsensus Dow Jones yang memprediksi pelemahan 0,8% (bulanan).

Sementara itu, klaim tunjangan pengangguran AS pekan lalu tercatat menyentuh angka 332.000, atau lebih buruk dari prediksi ekonom dalam polling Dow Jones yang memperkirakan angka 320.000. Angka tersebut memburuk dari pekan sebelumnya yang mencatatkan angka 310.000.

Saham Moderna menjadi pengerem koreksi, setelah melesat 2% di pembukaan menyusul rilis data yang menunjukkan bahwa vaksinasi sangat krusial menjegal virus Covid-19.

Pada Rabu, indeks S&P 500 menguat 0,9% di tengah lonjakan indeks saham sektor energi sebesar 3,8%, menjadi kenaikan harian terbesar sejak 27 Agustus. Indeks Dow Jones menguat lebih dari 200 poin, sedangkan Nasdaq tumbuh 0,8%.

Sepanjang tahun berjalan, indeks S&P 500 masih terhitung cuan dengan reli nyaris sebesar 20%. Sepanjang bulan, S&P 500 dan Dow Jones masih di zona merah. Indeks berisi 30 saham unggulan itu turun 1,6% sedangkan S&P 500 melemah 0,9% atau kian dekat mencetak kinerja bulanan terburuk sejak Januari. Nasdaq tertekan 0,6% sepanjang bulan ini.

Related Post

Kinerja tersebut kian mengonfirmasi bahwa September merupakan bulan penuh koreksi. Data CFRA menyebutkan indeks S&P 500 melemah rata-rata sebesar 0,56% setiap September sejak tahun 1945.

“Tembok kecemasan itu kian tinggi, dengan bertambahnya kedalaman dan ketebalan kekhawatiran yang ada dan pasar yang kemungkinan capek dengan reli,” tutur Mark Hackett, Kepala Riset Investasi Nationwide, seperti dikutip CNBC International.

Faktor penekannya, lanjut dia, belum akan berubah yakni virus varian Delta, berbaliknya angin cuan karena tekanan di rantai pasokan dan pasar tenaga kerja, serta perubahan kebijakan moneter serta fiskal, termasuk kekhawatiran seputar China.

Update Terus berita terkini di BertaiMU.co.id

[]

(ags/ags)

Demikian berita mengenai Data Ritel Diabaikan, Dow Jones Dibuka Turun 110 Poin, ikuti terus update berita dari kami

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210916210942-17-276952/data-ritel-diabaikan-dow-jones-dibuka-turun-110-poin

David Jones

penikmat sepak bola :D

Recent Posts

ANALIS MARKET (25/11/2024) : IHSG Berpotensi Koreksi

Beritamu.co.id - Riset harian MNC Sekuritas menyebutkan, diperdagangan sebelumnya (22/11), IHSG menguat 0,77% ke…

1 hour ago

Sri Mulyani Bertemu Menkeu Inggris, Bahas Ekonomi Global Hingga Dana Pendidikan

Beritamu.co.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati bertemu dengan Menkeu Inggris Rachel Reeves…

7 hours ago

LinkedIn Nilai Pengembangan Kapasitas BTNers Patut Dicontoh

Beritamu.co.id- PT Bank Tabungan Negara Tbk (IDX:BBTN) meraih penghargaan bergengsi di bidang pengembangan sumber…

13 hours ago

Ekosistem Pembiayaan Peternak Domba Garut yang Diinisiasi OJK Mulai Menunjukan Hasil

Beritamu.co.id - Kantor Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Jawa Barat menggelar Sarasehan Pemantauan Implementasi Pengembangan…

20 hours ago

Tanam 4.000 Bibit Mangrove, Upaya HUMI untuk Keberlanjutan dan Mitigasi Perubahan Iklim

  Beritamu.co.id - Emiten pelayaran PT Humpuss Maritim Internasional Tbk. (HUMI) melaksanakan program penanaman…

1 day ago

Toyota Jalin Kolaborasi dengan Pertamina Patra Niaga dan TRAC untuk Mempelajari Penggunaan New Renewable Energy

Beritamu.co.id— Sesuai Indonesia Net Zero Emission (NZE) Roadmap, PT Toyota-Astra Motor (TAM) melakukan kolaborasi dengan…

2 days ago