Jakarta, CNBC Indonesia – Financial Times Stock Exchange (FTSE) Russel siap merombak susunan saham konstituen Global Equity Index Asia Pacific ex Japan ex China Regional dan berlaku per penutupan perdagangan Jumat (17/9/21) atau efektif pada perdagangan Senin (20/9/2021).
FTSE Russel, yang juga biasa disebut sebagai FTSE Group, adalah penyedia indeks pasar saham yang dimiliki seluruhnya oleh London Stock Exchange. Dulu perusahaan itu didirikan oleh Pearson, pemilik Financial Times.
Perombakan susunan konstituen ini artinya akan ada saham-saham baru yang masuk dan ada pula yang keluar.
Berdasarkan data yang diperoleh dari FTSE, berikut adalah susunan saham-saham yang masuk ke dalam indeks dan juga yang keluar.
Index
Inclusion
Exclusion
Large Cap
BRIS
SMGR
Mid Cap
SMGR
Small Cap
AGRO, BFIN
BWPT, BRIS
Micro Cap
INAF, DMAS, SSMS, TSPC, SMBR,
ARNA, DSNG, AGII, MSIN, KIJA,
UFOE, BWPT, PIZZA, DILD, AISA,CFIN
HRUM, LINK, ERAA, IMAS, GMFI,
WMUU, PTRO, WEGE, PPRE,
TOTL,MBSS, JSKY
FTSE All World
BRIS
FTSE All Cap
AGRO, BFIN
BWPT
FTSE Total Cap
AGRO, BFIN, INAF, DMAS, SSMS,
TSPC, SMBR, ARNA, DSNG, AGII,
MSIN, KIJA, UFOE, PIZZA, DILD, AISA, CFIN
HRUM, LINK, ERAA, IMAS, GMFI,
WMUU, PTRO, WEGE, PPRE,
TOTL,MBSS, JSKY
Nama-nama besar yang patut dipantau termasuk PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) yang loncat dari FTSE Small Cap masuk ke indeks FTSE Large Cap setelah mendepak PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) yang pindah ke Mid Cap.
PT BRI Agroniaga Tbk (AGRO) dan PT BFI Finance Tbk (BFIN) juga masuk ke daftar small cap menggantikan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) yang naik kelas dan ‘menendang’ PT Eagle High Platantions Tbk (BWPT).
Perombakan susunan konstituen penghuni indeks adalah hal yang biasa terjadi karena memang secara berkala indeks harus melalui proses evaluasi mayor maupun minor berdasarkan ketentuan dan kriteria penetapan suatu indeks.
Lantas apa pengaruhnya ke saham-saham yang masuk dan keluar dari konstituen indeks dalam hal ini FTSE?
Keberadaan indeks sebenarnya ditujukan untuk menjadi benchmark atau tolok ukur pembanding kinerja suatu portofolio investasi. Indeks juga bisa digunakan sebagai alternatif konstruksi portofolio.
Biasanya big funds dan asing ketika ingin mendiversifikasi baik aset dan geografi dari portofolionya akan menggunakan indeks sebagai benchmark atau bahkan sebagai portofolio yang dikelola secara pasif.
Oleh sebab itu rebalancing dan perombakan susunannya akan berpengaruh pada perubahan baik aset maupun bobot alokasi dari investor yang umumnya institusi seperti mutual fund (reksadana) asing.
Saham-saham yang dimasukkan ke dalam indeks akan dibeli sementara yang dikeluarkan dilego. Saham-saham baru yang masuk indeks FTSE ini secara jangka pendek kemungkinan akan mengalami kenaikan harga karena adanya inflow dana dari passive funds yang menggunakan indeks sebagai acuan investasinya.
Update Terus berita terkini di BertaiMU.co.id
[]
(…)
Demikian berita mengenai Kocok Ulang Indeks FTSE, Deretan Emiten RI Masuk! Siap Nanjak, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210915100132-17-276382/kocok-ulang-indeks-ftse-deretan-emiten-ri-masuk-siap-nanjak
Beritamu.co.id - Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (14/11), IHSG ditutup melemah…
Beritamu.co.id - Hadi Suhermin selaku Direktur Utama dan juga Pengendali PT Sarana Mitra Luas…
Beritamu.co.id - Industri kreatif merupakan salah satu sektor usaha yang cukup banyak digeluti oleh…
Beritamu.co.id - Bank Indonesia (BI) menyebutkan, posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan…
Beritamu.co.id - Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, IHSG di tutup melemah 1,29% ke level…
Beritamu.co.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa untuk…