BeritaMu.co.id–Sering mengalami sakit pada perut bagian bawah kanan hingga menghambat aktivitas sehari-hari? Bisa jadi kamu mengalami gejala usus buntu.
Penyakit usus buntu disebabkan oleh peradangan yang terjadi pada usus buntu atau apendiks. Usus buntu sendiri merupakan organ berbentuk kantong kecil dan tipis yang berukuran 5 hingga 10 cm dan terhubung pada usus besar.
Penyakit usus buntu bisa disebabkan oleh sumbatan pada usus buntu, baik sebagian atau total. Sumbatan dan peradangan usus buntu yang menyeluruh merupakan kondisi darurat dan perlu segera ditangani lebih lanjut dengan tindakan medis, seperti operasi.
Jika dibiarkan, infeksi dapat menjadi serius dan menyebabkan usus buntu pecah, sehingga menimbulkan keluhan rasa nyeri hebat hingga membahayakan nyawa penderitanya.
Oleh sebab itu, penting bagi kamu untuk mengetahui gejala awal usus buntu yang harus diwaspadai. Dengan begitu, kamu dapat mengurangi risiko komplikasi dari penyakit ini yang akan kemungkinan bisa terjadi di kemudian hari.
Gejala usus buntu yang paling mudah diketahui adalah munculnya rasa nyeri di perut bagian bawah kanan. Gejala utama pada penyakit usus buntu memang merupakan munculnya rasa nyeri pada perut.
Rasa nyeri tersebut dapat berawal dari pusar, lalu bergerak ke bagian kanan bawah perut. Dalam waktu beberapa jam, rasa nyeri dapat bertambah parah, terutama saat kamu bergerak, menarik napas dalam, batuk, maupun bersin.
Meski begitu, penting untuk diketahui bahwa gejala penyakit usus buntu tidak hanya sekadar sakit perut saja. Ada gejala usus buntu lainnya yang bisa terjadi.
Secara umum gejala penyakit usus buntu antara lain, nyeri perut yang disertai oleh mual, muntah, kehilangan nafsu makan, perut kembung, diare, serta demam. Selengkapnya, simak berikut ini.
Seperti yang sudah disebutkan di atas, salah satu gejala umum penyakit usus buntu adalah nyeri pada perut yang terjadi secara mendadak.
Gejala tersebut terjadi karena usus buntu mengalami peradangan serta pembengkakan. Hal ini pun mengiritasi lapisan dinding perut, sehingga penderita akan mengalami nyeri di bagian perut.
Lokasi nyeri yang akan dialami penderita mungkin berbeda-beda, tergantung pada usia dan posisi usus buntunya. Dalam banyak kasus, nyeri perut ini dimulai dari perut bagian tengah atas dekat pusar dan berpindah ke bagian perut kanan bawah.
Ada pula beberapa orang yang mengalami usus buntu di bagian belakang sehingga rasa sakit, nyeri, atau kram terjadi di punggung bagian bawah hingga panggul.
Sementara jika kamu sedang hamil, rasa nyeri mungkin akan muncul di perut bagian atas, sebab selama kehamilan, posisi usus buntu cenderung lebih tinggi karena terdorong janin.
Nyeri perut akibat gejala penyakit usus buntu biasanya cenderung semakin meningkat jika kamu melakukan gerakan, menarik napas dalam-dalam, batuk, hingga bersin.
Selain nyeri pada perut, gejala usus buntu lainnya yaitu, mual, muntah, hingga hilangnya nafsu makan. Hal tersebut terjadi karena radang usus buntu terkadang berdampak pada saluran pencernaan dan sistem saraf, sehingga memungkinkan kamu akan mengalami mual dan muntah sehingga nafsu makan berkurang.
Penyakit usus buntu bisa menyebabkan demam ringan. Bila semakin parah, demam bisa disertai dengan peningkatan denyut jantung.
Demam terjadi sebagai reaksi alami sistem kekebalan tubuh saat melawan infeksi, guna mengurangi jumlah bakteri jahat yang menyerang tubuh.
Selanjutnya, menurut penelitian The Journal of American Medical Association yang diterbitkan pada tahun 2007, gejala penyakit usus buntu antara anak-anak dan orang dewasa tidak selalu sama.
Dilansir dari Healthline, balita yang berusia 2 tahun atau kurang sering menunjukkan gejala usus buntu, seperti:
DemamMualMuntahPerut kembungKeadaan perut membengkak
Sedangkan, untuk anak-anak dan remaja cenderung mengalami gejala usus buntu, seperti:
MualMuntahNyeri perut di bagian kanan bawah perut
Pada ibu hamil, gejala usus buntu hampir mirip dengan beragam keluhan selama kehamilan, seperti morning sickness. Pasalnya, gejala penyakit usus buntu pada ibu hamil meliputi berkurangnya nafsu makan, kram perut, mual, serta muntah.
Namun, gejala usus buntu saat hamil bisa menyebabkan rasa nyeri di perut bagian atas, bukan di sisi kanan bawah perut, sebab adanya janin pada rahim. Selain itu, gejala umum usus buntu lainnya seperti demam dan diare jarang terjadi pada ibu hamil.
Penyakit usus buntu terjadi karena rongga usus buntu mengalami peradangan, pembengkakan, atau infeksi. Dalam kondisi ini, bakteri jahat akan berkembang biak dengan cepat sehingga membuat usus buntu bengkak, meradang, hingga bernanah.
Banyak faktor lainnya yang diduga membuat seseorang mengalami penyakit usus buntu. Bahkan dalam beberapa kasus, penyebab usus buntu jarang sekali diketahui secara jelas.
Hanya saja, risiko terjadinya penyakit usus buntu bisa meningkat apabila kamu mengalami beberapa kondisi sebagai berikut ini.
Faktor genetik bisa ikut berperan sebagai salah satu penyebab penyakit usus buntu. Risiko seorang anak mengalami usus buntu bisa meningkat sebanyak 10% apabila ada salah satu anggota keluarganya, seperti ayah, ibu, atau saudara kandung memiliki riwayat penyakit usus buntu.
Penyebab penyakit usus buntu selanjutnya yaitu, karena adanya infeksi virus yang menyerang. Tidak hanya itu saja, penyakit usus buntu juga bisa disebabkan oleh bakteri atau jamur di bagian tubuh yang mungkin sudah menyebar ke lokasi usus buntu.
Bakteri jahat bisa berkembang biak dengan cepat sehingga menyebabkan usus buntu menjadi bengkak, meradang, bahkan hingga bernanah.
Sebenarnya, makanan bukanlah penyebab utama dari penyakit usus buntu. Akan tetapi, makanan-makanan tertentu yang kurang dicerna dengan baik oleh tubuh kemungkinan bisa menumpuk sehingga bisa menyumbat usus buntu dan mengakibatkan terjadinya peradangan.
Penyebab penyakit usus buntu adalah penyumbatan pada usus buntu. Kondisi ini dapat terjadi di usia berapapun, namun seringkali terjadi pada usia 10-30 tahun.
Meskipun makanan memang bukan penyebab utama penyakit usus buntu, ada makanan tertentu yang dapat memperburuk masalah usus buntu.
Nah, beberapa jenis makanan yang sulit untuk dicerna dan bisa menyebabkan peradangan pada usus buntu antara lain, makanan cepat saji, makanan yang tinggi karbohidrat, serta makanan yang rendah serat.
Selain itu, mengonsumsi banyak gula dan makanan manis juga dapat menyebabkan sembelit dan meningkatkan pemaparan infeksi yang pada akhirnya menjadi penyebab penyakit usus buntu.
Beritamu.co.id - Emiten bidang usaha Bongkar muat barang dari dan ke kapal, meliputi cargodoring,…
Beritamu.co.id - Bank Indonesia (BI) menyampaikan, kegiatan operasional Bank Indonesia ditiadakan pada hari Pemungutan…
Beritamu.co.id - Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita menyebutkan nilai investasi Samsung dan Xiaomi memiliki…
Beritamu.co.id - Riset harian MNC Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (25/11), secara teknikal, IHSG kembali…
Beritamu.co.id - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan P. Roeslani,…
Beritamu.co.id - Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko menginformasikan tiket kereta api…