Lalu bagaimana kalau menambah oktan dengan cara mencampur? “itu tidak baik karena struktur bahan bakar dari mineral dan kimia, tingkat oksidasi hingga oksigen itu bisa jadi tidak jadi senyawa. Jadi harus berpikir panjang untuk pencampuran jenis bahan bakar ini,” jelas pereli sekaligus Wakil Ketua Umum Mobilitas IMI Pusat.
“Jadi salah bila ada pemikiran pakai oktan 90, berikutnya 95, nanti akan menjadi 92, itu keliru,” sambungnya.
Dirinya juga mengimbau agar pemilik kendaraan untuk selalu mengisi tangki bahan bakar hingga penuh. Hal ini seperti yang biasa ia lakukan.
“Saya punya kebiasaan gak pernah membiarkan isi tangki bensin di bawah setengah. Kalau kurang dari setengah, apalagi cuma 1/4 isi tangki, kemungkinan kerak dan kotoran yang ada tangki bagian bawah, masuk ke filter dan bisa menyebabkan mobil mogok, Saya pernah mangalami itu, tapi di mobil rally,” tutup Rifat.
https://www.liputan6.com/otomotif/read/4654916/ini-bahayanya-mobil-sering-gonta-ganti-bahan-bakar
Beritamu.co.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati bertemu dengan Menkeu Inggris Rachel Reeves…
Beritamu.co.id- PT Bank Tabungan Negara Tbk (IDX:BBTN) meraih penghargaan bergengsi di bidang pengembangan sumber…
Beritamu.co.id - Kantor Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Jawa Barat menggelar Sarasehan Pemantauan Implementasi Pengembangan…
Beritamu.co.id - Emiten pelayaran PT Humpuss Maritim Internasional Tbk. (HUMI) melaksanakan program penanaman…
Beritamu.co.id— Sesuai Indonesia Net Zero Emission (NZE) Roadmap, PT Toyota-Astra Motor (TAM) melakukan kolaborasi dengan…
Beritamu.co.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama instansi dan stakeholder terkait telah berhasil membentuk…