Categories: Berita Pilihan

Pemerintah targetkan vaksinasi COVID-19 hingga 2,5 juta per hari

Jakarta (BeritaMu.co.id) – Pemerintah menargetkan peningkatan laju vaksinasi COVID-19 hingga cakupan 2,5 juta penyuntikan per hari pada September 2021.

“Target kita mengejar 2-2,5 juta per hari dengan target di Jawa-Bali 1,5 juta per hari, mengoptimalisasi kebijakan vaksinasi di tujuh wilayah anglomerasi, dan satu juta per hari untuk di luar Jawa-Bali,” ujar Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi dalam webinar “Vaksinasi COVID-19 Kini dan Nanti” yang dipantau dari Jakarta, Rabu.

Dia mengatakan tantangan vaksinasi COVID-19 saat ini adalah jumlah peminatnya yang besar, namun ketersediaan vaksin tergantung pengiriman vaksin dari luar negeri dan proses mengolah vaksin dari bentuk setengah jadi hingga jadi.

Oleh karena itu, katanya, laju vaksinasi dapat ditingkatkan dengan bertambahnya jumlah vaksin yang didistribusikan.

Ia menjelaskan jumlah vaksin yang diterima hingga September 2021 mencapai 225 juta dosis.

Hingga Selasa (7/9), dipantau dari SMILE (Sistem Monitoring Imunisasi dan Logistik Elektronik) Kemenkes, dari 155 juta dosis vaksin yang terkirim, 106 juta telah digunakan. Pemanfaatan vaksin per hari tersebut telah mencapai 69 persen.

Pemberian vaksin COVID-19 dari perusahaan farmasi Moderna dan Pfizer selain untuk booster para tenaga kesehatan juga sudah diberikan kepada masyarakat umum dan ibu hamil untuk dosis kesatu dan kedua.

Related Post

Terutama pada vaksin COVID-19 dari perusahaan farmasi Pfizer, Nadia mengatakan, ada tantangan tersendiri jika rencananya didistribusikan ke 34 provinsi.

Nadia mengatakan karena cakupan vaksinasi COVID-19 di DKI Jakarta cukup besar, vaksin Pfizer akan disalurkan ke provinsi lain.

Namun, katanya, karena vaksin tersebut harus dikelola di suhu -70 derajat Celsius, maka vaksin itu tidak bisa diberikan ke wilayah pelosok Indonesia.

“Jadi didistribusikan di sekitar gudang vaksin dan memerlukan kulkas khusus, dalam bentuk beku dan harus diencerkan. Waktunya hanya 30 hari saja , itu tantangan Pfizer,” ujar dia.

Nadia menjelaskan COVID-19 varian Delta masih mendominasi di Indonesia dalam 60 hari terakhir.

“Artinya ini menjadi kewaspadaan kita. Tinggal Sulawesi Barat saja yang belum dilaporkan ada varian Delta,” ujar dia.

Chavied Mardi

Wisata Blogger yang menyenangkan

Recent Posts

Pajak Kripto Dirombak: Peluang atau Tantangan bagi Industri?

Beritamu.co.id — Pemerintah Indonesia resmi menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 50 Tahun 2025…

6 mins ago

MR.D.I.Y. Bukukan Pendapatan Rp3,7 Triliun di Semester 1 – 2025

Beritamu.co.id - PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MR.D.I.Y. Indonesia) (Perseroan) (IDX: MDIY) menutup semester…

38 mins ago

Bank OCBC Bukukan Laba Bersih Rp2,57 Triliun di Semester 1 – 2025, Tumbuh 7% YoY

Beritamu.co.id - PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC) (IDX: NISP) (Bank) merilis laporan kinerja Semester…

1 hour ago

Perluas Akses Digital dan Pengalaman Internet Berkualitas, XL Gandeng OPPO dan Motorola Hadirkan Bundling Smartphone Terbaru

Beritamu.co.id – PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (XLSMART) (IDX: EXCL), melalui layanan prabayar XL,…

2 hours ago

Coding Camp 2025 powered by DBS Foundation Sukses Berikan Pelatihan Teknologi untuk 60.000 Talenta Digital Baru

Beritamu.co.id - Sebagai bank yang berkomitmen untuk memberikan dampak bagi masyarakat rentan, Bank DBS…

3 hours ago

PT Abadimukti Gunalestari Tambah Investasi Sahamnya di GPRA

Beritamu.co.id - PT Abadimukti Gunalestari selaku pemegang saham pengendali PT Perdana Gapura Prima Tbk…

3 hours ago