Bobol rumah di Kupang Gunung Barat saat ditinggal penghuninya

SURABAYA – Aksi pembobolan terjadi di rumah Guruh Atmaja, 40, warga Jalan Kupang Gunung Barat IV Nomor 76, Sawahan, Surabaya, Sabtu malam (4/9). 

Akibat ulah pelaku dua gelang emas masing-masing berat sekitar 5 gram, 2 cincin emas berat total 2 gram dan sebuah jam tangan milik korban raib.

Guruh Atmaja baru tahu rumahnya dibobol Sabtu sekitar pukul 23.30. Begitu masuk ke teras rumah, korban kaget. Sebab, jendela depan rumah sudah rusak karena habis dicongkel.

“Di dalam rumah lemari sudah acak-acakan. Dua gelang emas, dua cincin emas peninggalan orang tua dan arloji hilang dicuri,” ujar Guruh ditemui di rumahnya, Senin (6/9).

Setelah tahu rumahnya baru dibobol maling korban lalu melapor ke pihak RT.  Sejurus kemudian mengecek rekaman CCTV yang terpasang di gang depan rumah. Dari rekaman kamera pengawas tersebut pelaku beraksi sekitar pukul 20.35.

“Pelaku terekam CCTV satu orang. Masuk melompat pagar kemudian merusak jendela,” ucapnya. Saat kejadian keluarga sedang berkunjung ke rumah saudara di kawasan Kenjeran, Surabaya. 

“Saya sudah melapor. Yang diambil gelang emas, cincin emas dan arloji. Kejadian pencurian baru kali ini,” sebutnya. 

Dari video berdurasi 57 detik yang dilihat Radar Surabaya, pelaku sebelumnya datang jalan kaki. Pelaku mengenakan celana selutut, kaos lengan panjang dan memakai topi.

Tak lama kemudian duduk di depan rumah korban. Setelah memantau lokasi dan dipastikan aman, pelaku melompat pagar dan masuk ke rumah korban.

Kanit Reskrim Polsek Sawahan Iptu Ristitano saat dikonfirmasi terkait kasus tersebut membenarkan korban telah melapor. Setelah melakukan olah TKP dan mempelajari video CCTV, sempat mengamankan seorang saksi.

Saksi yang diamankan saat itu (saat kejadian) melintas dan menjumpai pelaku keluar melompat dari pagar rumah korban. Namun, saksi saat itu tak menduga bila yang dijumpai adalah pelaku kejahatan.

Sumber : https://radarsurabaya.jawapos.com/read/2021/09/07/287764/rumah-di-kupang-gunung-barat-dibobol-maling-saat-ditinggal-silaturahmi