Jakarta, CNBC Indonesia – Harga mayoritas obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) kembali ditutup melemah pada perdagangan Jumat (3/9/2021) akhir pekan ini, di tengah kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) jelang rilis data ketenagakerjaan AS versi pemerintah.
Mayoritas investor kembali melepas SBN pada hari ini, ditandai dengan menguatnya imbal hasil (yield). Hanya SBN bertenor 1, 3 dan 30 tahun yang masih ramai diburu oleh investor dan mengalami pelemahan yield-nya, sedangkan untuk SBN berjatuh tempo 15 tahun, yield-nya cenderung stagnan di level 6,31%.
Yield SBN bertenor 1 tahun kembali turun sebesar 1,5 basis poin (bp) ke level 3,138%, sedangkan yield SBN berjatuh tempo 3 tahun juga turun 5,4 bp ke level 3,927%, dan SBN dengan tenor 30 tahun melemah 2,1 bp ke level 6,811%.
Sementara untuk yield SBN bertenor 10 tahun yang merupakan yield SBN acuan negara kembali menguat 1,9 bp ke level 6,132% pada hari ini. Yield berlawanan arah dari harga, sehingga naiknya yield menunjukkan harga obligasi yang sedang melemah, demikian juga sebaliknya. Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1%.
Pergerakan yield SBN pada hari ini cenderung mengikuti pergerakan yield surat utang acuan pemerintah Negeri Paman Sam (Treasury) yang juga terpantau mengalami penguatan pada Jumat pagi waktu setempat Menguatnya kembali yield Treasury benchmark terjadi jelang rilis data ketenagakerjaan AS versi Departemen Ketenagakerjaan AS.
Dilansir data dari CNBC International, yield Treasury acuan bertenor 10 tahun terpantau naik tipis sebesar 0,1 bp ke level 1,295% pada pukul 07:01 pagi waktu AS, dari sebelumnya pada penutupan Kamis (2/9/2021) kemarin di level 1,294%.
Data tenaga kerja AS versi Departemen Ketenagakerjaan akan dirilis pada pukul 08:30 waktu AS atau pukul 19:30 WIB. Ekonom dalam polling Dow Jones memperkirakan setidaknya ada 720.000 pekerjaan pada bulan Agustus, turun dari sebelumnya sekitar 943.000 lapangan pekerjaan pada Juli tahun.
Sebelumnya pada Rabu (1/9/2021) waktu AS, ADP melaporkan sepanjang bulan Agustus, perekonomian AS menyerap tenaga kerja di luar sektor pertanian dan pemerintahan sebanyak 374.000 tenaga kerja, jauh lebih rendah dari prediksi di Forex Factory sebanyak 640.000 tenaga kerja.
Sementara itu, tingkat pengangguran diperkirakan turun menjadi 5,2% pada Agustus tahun ini, dari sebelumnya pada Juli lalu sebesar 5,4%. Data tenaga kerja tersebut dapat menjadi acuan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) dalam memutuskan tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE).
Update Terus berita terkini di BertaiMU.co.id
[]
(chd/chd)
Demikian berita mengenai Ikuti Pergerakan US Treasury, Yield Mayoritas SBN Melemah, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210903182639-17-273567/ikuti-pergerakan-us-treasury-yield-mayoritas-sbn-melemah
Beritamu.co.id - PT Bukit Teknologi Digital (BTech), anak perusahaan dan lini penelitian dan pengembangan…
Beritamu.co.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore akhir pekan ini, Jumat…
Beritamu.co.id - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), surplus neraca perdagangan Indonesia pada Oktober…
Beritamu.co.id - SIAL Interfood, pameran internasional makanan dan minuman, kembali diselenggarakan di Indonesia bertempat…
Beritamu.co.id - Dunia terus bertransformasi, dan sektor keuangan pun tak luput dari perubahan. Perkembangan…
Beritamu.co.id - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN, IDX: BBTN) terus memacu peningkatan dana…