Categories: Berita Pilihan

Studi: Long COVID pengaruhi 1 dari 7 anak 15 minggu setelah positif

Jakarta (BeritaMu.co.id) – Sebanyak 1 dari 7 anak-anak mungkin memiliki gejala berkepanjangan yang terkait dengan virus corona (long COVID) beberapa bulan (sekira 15 minggu) setelah dites positif COVID-19, menurut laporan studi Inggris tentang long COVID pada remaja, dikutip dari Reuters, Kamis. 

Anak-anak jarang menjadi sakit parah karena COVID-19, tapi mereka juga dapat menderita gejala yang berkepanjangan, menurut studi tersebut. Penelitian juga memberikan pandangan tentang seberapa umum apa yang disebut “long COVID dalam kelompok usia”.

Studi yang dipimpin oleh University College London dan Public Health England, menemukan bahwa anak berusia 11 hingga 17 tahun yang dites positif terkena virus dua kali lebih mungkin melaporkan tiga gejala atau lebih dalam waktu 15 minggu lebih lambat daripada mereka yang dites negatif.

Para peneliti mensurvei 3.065 anak berusia 11 hingga 17 tahun di Inggris yang memiliki hasil positif dalam tes PCR antara Januari dan Maret, dan kelompok kontrol yang terdiri dari 3.739 anak berusia 11 hingga 17 tahun yang dites negatif selama periode yang sama.

Di antara mereka yang dites positif, 14 persen melaporkan tiga atau lebih gejala seperti kelelahan yang tidak biasa atau sakit kepala 15 minggu kemudian, dibandingkan dengan 7 persen yang melaporkan gejala pada saat itu di antara kelompok kontrol.

Related Post

Para peneliti mengatakan bahwa sementara temuan menunjukkan sebanyak 32 ribu remaja mungkin memiliki beberapa gejala yang terkait dengan COVID-19 setelah 15 minggu, prevalensi COVID panjang pada kelompok usia lebih rendah daripada yang ditakuti beberapa orang tahun lalu.

“Secara keseluruhan, ini lebih baik daripada yang diperkirakan orang pada bulan Desember,” kata Profesor Terence Stephenson dari Institut Kesehatan Anak Great Ormond Street UCL.

Temuan adalah pra-cetak yang belum diabsahkan melalui penelaahan sejawat (peer-review). Para penulis mengatakan bahwa setiap keputusan untuk memperpanjang vaksinasi kepada anak berusia 12 hingga 15 tahun di Inggris tidak mungkin didasarkan pada penelitian ini, karena tidak ada cukup data tentang apakah vaksinasi bisa melindungi dari long COVID.

“Kami mendapatkan semakin banyak bukti tentang keamanan vaksin pada anak berusia 12 hingga 15 tahun dan itu lebih mungkin untuk dipertimbangkan,” kata Liz Whittaker, seorang dokter anak di Imperial College London.

Chavied Mardi

Wisata Blogger yang menyenangkan

Recent Posts

Abu Vulkanik Gunung Lewotobi Masih Menyebar, Tiga Bandara Ini Belum Beroperasi

Beritamu.co.id – Hingga Jumat (15/11/2024) sejumlah bandara dan penerbangan di sekitar wilayah erupsi Gunung…

3 hours ago

Mendag: Singapura Tawarkan Pembahasan Kerja Sama Digital dan Fasilitasi Perdagangan bagi UMKM

Beritamu.co.id – Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Keberlanjutan dan…

4 hours ago

Apresiasi Stakeholders Pasar Modal Syariah Indonesia, BEI Selenggarakan Jogja Sharia Investor City 2024

Beritamu.co.id – Sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan investor saham syariah serta memberikan apresiasi kepada stakeholders…

5 hours ago

Sepekan Perdagangan, Kapitalisasi Pasar di BEI Tercatat Sebesar 12.063 Triliun, Turun 1,46% Dibanding Pekan Sebelumnya

Beritamu.co.id - Data perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan perdagangan pada…

5 hours ago

Harga Tiket Pesawat Kapan Turun? Kemenhub: Segera Diumumkan jika Rekomendasinya Keluar

Beritamu.co.id – Satuan Tugas (Satgas) Penurunan Harga Tiket Pesawat yang terdiri dari Kementerian Koordinator…

6 hours ago

Dukung Keberlanjutan, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia Gandeng Bumi Baik untuk Tanam Pohon Trembesi di Waduk Brigif, Jagakarsa

Beritamu.co.id – Gerakan pelestarian lingkungan kini semakin masif digalakkan oleh seluruh sektor industri, tak…

7 hours ago