Jakarta, BeritaMu.co.id – Di tengah pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), tercatat ada 10 saham yang membukukan nilai transaksi terbesar sepanjang Agustus lalu.
Menurut amatan Tim Riset BeritaMu.co.id berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), mulai terjadi tren perubahan saham teraktif di bursa pada bulan lalu.
Sepanjang Agustus saham-saham perbankan kembali mendominasi daftar 10 besar, menggusur posisi emiten tambang–seperti PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Timah Tbk (TINS), PT Vale Indonesia Tbk (INCO)–yang sempat menjadi langganan 10 besar saham paling ramai setidaknya selama 3 bulan pertama tahun ini.
Berikut 10 besar saham dengan nilai transaksi terbesar sepanjang Agustus.
Bank Central Asia (BBCA), perubahan saham sebulan +10,15%, ke Rp 32.825, transaksi sebulan Rp 11,1 T
Bank Neo Commerce (BBYB), +95,06%, ke Rp 1.580, transaksi sebulan Rp 9,6 T
Bank KB Bukopin (BBKP), +20,69%, ke Rp 490, transaksi sebulan Rp 9,2 T
Bank Rakyat Indonesia (BBRI), +4,01%, ke Rp 3.890, transaksi sebulan Rp 8,8 T
Bank MNC Internasional (BABP), -0,45%, ke Rp 440, transaksi sebulan Rp 8,0 T
Bank Jago (ARTO), -16,79%, ke Rp 14.500, transaksi sebulan Rp 6,6 T
Telkom Indonesia (TLKM), +0,91%, ke Rp 3.340, transaksi sebulan Rp 5,3 T
Bank Rakyat Indonesia Agroniaga (AGRO), -12,79%, ke Rp 2.250, transaksi sebulan Rp 5,1 T
Smartfren Telecom (FREN), -19,75%, ke Rp 126, transaksi sebulan Rp 4,9 T
Bank Mandiri (BMRI), +5,73%, ke Rp 6.000, transaksi sebulan Rp 4,3 T
Mengacu pada daftar di atas, di antara 10 saham yang dianalisis, terdapat 8 saham perbankan. Dengan kata lain, hanya ada dua saham non-bank, yakni duo saham emiten telekomunikasi TLKM dan FREN.
Saham emiten bank dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar (market cap) di bursa BBCA menjadi saham yang paling banyak ditransaksikan selama Agustus, yakni mencapai Rp 11,1 triliun.
Seiring dengan ramainya transaksi, harga saham BBCA pun terkerek 10,15% ke harga Rp 32.825/saham dalam sebulan. Adapun market cap saham BBCA sebesar Rp 809,30 triliun per penutupan pasar Rabu (1/9/2021) kemarin.
Kabar teranyar, BBCA berencana melakukan pemecahan nilai nominal saham (stock split) dengan rasio 1:5. Untuk memuluskan aksi korporasi tersebut, BCA akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Kamis, 23 September 2021 di Menara BCA, Grand Indonesia.
Rapat tersebut akan diselenggarakan secara elektronik dengan platform eASY.KSEI mulai pukul 10.00 WIB sampai selesai.
“Dalam rapat ini akan diusulkan pemecahan saham perseroan dengan rasio 1:5 sehingga nilai nominal saham Perseroan yang semula adalah Rp 62,5 per saham akan menjadi Rp 12,5 per saham,” tulis pengumuman yang disampaikan Direksi BCA, Rabu (1/9/2021).
Manajemen BCA menyampaikan, pemecahan saham perseroan bertujuan untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham perseroan di Bursa Efek Indonesia dan harga saham Perseroan menjadi lebih terjangkau bagi para investor ritel termasuk demografi investor muda, sehingga diharapkan akan meningkatkan jumlah pemegang saham perseroan.
Di bawah BBCA, saham bank yang disokong fintech Akulaku BBYB membukukan nilai transaksi sebesar Rp 9,6 triliun. Sejurus dengan itu, harga saham BBYB ‘terbang’ 95,06% ke Rp 1.580/saham selama sebulan terakhir.
Saham BBYB, bersama saham bank mini lainnya, sempat kembali bergairah pasca-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan beleid baru soal bank digital pada 19 Agustus lalu, yakni Peraturan bernomor POJK No. 12/POJK.03/2021 yang berisi 19 bab dan 160 pasal.
Salah satu yang diatur dalam POJK bernomor adalah bank digital yang tercantum di Bab IV dalam aturan ini.
Lebih rinci, OJK membolehkan Bank Digital beroperasi hanya 1 kantor fisik sebagai Kantor Pusat. Berikutnya, Bank Digital boleh beroperasi tanpa kantor fisik atau dapat menggunakan kantor fisik yang terbatas.
Di bawah saham BBYB, saham BBKP juga memiliki nilai transaksi yang jumbo sepanjang Agustus, yakni Rp 9,2 triliun. Transaksi yang ramai tersebut dibarengi dengan melejitnya saham BBKP 20,69% dalam sebulan.
Terbaru, BBBKP berencana menerbitkan obligasi korporasi senilai Rp 2 triliun melalui skema Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi Berkelanjutan I Bank KB Bukopin Tahun 2021.
Untuk tahap pertama, obligasi ini akan diterbitkan senilai Rp 1 triliun, sehingga tersisa nanti yang bisa diterbitkan Rp 1 triliun lagi.
Rencananya, seluruh dana yang dihimpun dalam penerbitan surat utang itu akan dipakai untuk menyalurkan kredit perseroan, terutama di segmen kredit UMKM, konsumer, KPR (kredit pemilikan rumah), dan kredit kepemilikan kendaraan bermotor (KKB).
Mengacu prospektus yang dipublikasikan KB Bukopin, Jumat (13/8/2021), surat utang tersebut akan diterbitkan dalam dua seri, yakni seri A, dengan tenor 3 tahun dan seri B bertenor 5 tahun dengan jumlah pokok maupun tingkat bunga yang belum ditentukan.
Pembayaran obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) sebesar 100% dari jumlah pokok obligasi seri A pada saat jatuh tempo yaitu pada 9 September 2024. Sedangkan, seri B akan jatuh tempo pada 9 September 2026.
Update Terus berita terkini di BertaiMU.co.id
[]
(adf/adf)
Demikian berita mengenai Nah Ini Dia! 10 Saham Paling Ramai Transaksi, ANTM cs Kegeser, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210902070139-17-273060/nah-ini-dia-10-saham-paling-ramai-transaksi-antm-cs-kegeser
Beritamu.co.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan pertemuan bilateral dengan Financial Supervisory Service (FSS)…
Beritamu.co.id – Sinar Mas Land melalui Digital Hub dan Living Lab Ventures (LLV) sukses…
Beritamu.co.id – Harga Bitcoin terus melambung melewati level USD 93,000, dengan kapitalisasi pasar menembus…
Beritamu.co.id - PT Digital Mediatama Maxima Tbk (IDX: DMMX) dengan bangga memperkenalkan solusi ritel…
Beritamu.co.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan, hingga posisi September 2024, penyaluran kredit UMKM…
Beritamu.co.id – Hingga Jumat (15/11/2024) sejumlah bandara dan penerbangan di sekitar wilayah erupsi Gunung…