Jakarta, BeritaMu.co.id – Bank-bank sentral di Australia, Singapura, Malaysia dan Afrika Selatan akan melakukan uji coba pembayaran lintas batas menggunakan mata uang digital bank sentral (central bank digital currency/CBDC).
Uji coba ini dilakukan untuk menilai apakah di masa depan yang memungkinkan segala bentuk transaksi menggunakan uang digital dapat diselesaikan dengan lebih murah dan mudah.
Langkah ini sebenarnya bukan hal baru yang diujicobakan dalam sistem mata uang suatu negara. Tak hanya Australia, Singapura, Malaysia, dan Afrika Selatan, beberapa negara lainnya sudah terlebih dahulu mulai menjajaki CBDC, seperti China.
Saat ini, bank sentral China (People Bank of China/PBoC) sedang menguji coba CBDC-nya yang berfokus pada ritel dan dirancang untuk menyerupai uang tunai yang beredar saat ini.
Sebagian besar proyek CBDC tersebut masih dalam tahap awal dan masih berfokus di dalam negeri. Tetapi bukan hal yang mustahil bagi beberapa bank sentral di berbagai negara dapat mengembangkan aturan dan kerangka kerja global tentang bagaimana CBDC dapat digunakan untuk transaksi secara internasional.
“Proyek terbaru ini bertujuan untuk mengembangkan prototipe platform bersama untuk transaksi lintas batas menggunakan beberapa CBDC,” kata pernyataan dari bank sentral Australia, Malaysia, Singapora, dan Afrika Selatan serta Bank of International Settlement (BIS), dikutip dari Reuters, Kamis ini (2/9).
Platform ini akan memungkinkan lembaga keuangan untuk bertransaksi langsung satu sama lain di CBDC dan tentunya dapat mengurangi waktu dan biaya transaksi. Inisiatif ini juga akan mengeksplorasi desain teknis, tata kelola, dan operasi yang berbeda.
“Platform multi-CBDC memiliki potensi untuk menembus pengaturan pembayaran yang sudah ada dan berfungsi sebagai dasar untuk platform penyelesaian transaksi internasional yang lebih efisien,” kata Asisten Gubernur bank sentral Malaysia, Fraziali Ismail dalam pernyataannya.
Di lain sisi, proyek uji coba terpisah yang dipimpin oleh BIS untuk mengeksplorasi penggunaan CBDC sebagai pembayaran lintas batas juga sedang berlangsung, di mana proyek tersebut melibatkan bank sentral dari China, Hong Kong, Thailand, dan Uni Emirat Arab (UEA).
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) juga sedang mengembangkan CBDC atau uang digital yang diterbitkan bank sentral (CBDC).
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan CBDC akan meningkatkan efisiensi dari ekonomi sehingga BI akan mengeluarkan digital rupiah dan akan diedarkan melalui teknologi platform blockchain sehingga betul-betul efisien dalam distribusi rupiah digital.
“Demikian juga dalam transaksi di pasar uang itu akan efisien dan 0 transaction cost karena tersambung dalam sistem digital currrency sesuai distributed ledger technology dalam konteks wholesale rupiah,” ujar Perry dalam konferensi pers digital di Jakarta, Kamis (19/8/2021).
[]
(chd/chd)
Demikian berita mengenai Kebut! Bank Sentral 4 Negara Ini Uji Coba Mata Uang Digital, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210902133205-17-273189/kebut-bank-sentral-4-negara-ini-uji-coba-mata-uang-digital
Beritamu.co.id – Hingga Jumat (15/11/2024) sejumlah bandara dan penerbangan di sekitar wilayah erupsi Gunung…
Beritamu.co.id – Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Keberlanjutan dan…
Beritamu.co.id – Sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan investor saham syariah serta memberikan apresiasi kepada stakeholders…
Beritamu.co.id - Data perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan perdagangan pada…
Beritamu.co.id – Satuan Tugas (Satgas) Penurunan Harga Tiket Pesawat yang terdiri dari Kementerian Koordinator…
Beritamu.co.id – Gerakan pelestarian lingkungan kini semakin masif digalakkan oleh seluruh sektor industri, tak…