Categories: Bisnis

Ada Corona Varian Baru, Rupiah Menguat Usai Bolak Balik Merah

Jakarta, BeritaMu.co.id – Setelah bolak balik masuk ke zona merah, rupiah akhirnya sukses membukukan penguatan melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (2/8/2021).

Penguatan rupiah tersebut menunjukkan dolar AS kembali tertekan pascarilis data tenaga kerja versi Automatic Data Processing Inc. (ADP). Sementara itu adanya virus corona varian baru cukup menyita perhatian pelaku pasar, membuat laju penguatan rupiah tertahan. 

Melansir data Refintiv, rupiah membuka perdagangan dengan menguat 0,21% ke Rp 14.250/US$. Sayangnya, level tersebut menjadi yang terkuat hingga tengah hari ini. Rupiah setelahnya sempat berbalik melemah 0,04% ke Rp 14.285/US$.

Setelahnya, rupiah bolak balik masuk ke zona merah, sebelum akhirnya menguat 0,07% ke Rp 14.270/US$ di akhir perdagangan.

Indeks dolar AS kemarin sebenarnya sempat menguat 0,18%, tetapi akhirnya kembali merosot 0,2% setelah rilis data dari ADP yang mengecewakan. ADP kemarin malam melaporkan sepanjang bulan Agustus perekonomian AS menyerap tenaga kerja di luar sektor pertanian dan pemerintahan sebanyak 374.000 tenaga kerja, jauh lebih rendah dari prediksi di Forex Factory sebanyak 640.000 tenaga kerja.

Data dari ADP bisanya dijadikan gambaran data tenaga kerja versi pemerintah yang akan dirilis Jumat besok. Data tenaga kerja tersebut merupakan acuan bank sentral AS (The Fed) dalam memutuskan tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE).

Alhasil buruknya data ADP memperkuat ekspektasi The Fed baru akan melakukan tapering di akhir tahun ini dan tidak menutup kemungkinan di awal tahun depan. Dolar AS pun terpuruk lagi.

“Tentu saja pemulihan ekonomi tidak merata, tetapi jika data tenaga kerja juga mengecewakan, itu akan menutup peluang tapering dilakukan lebih cepat, dan dolar AS masih akan tertekan,” kata Joe Manimbo, analis pasar di Western Union Business Solutions di Washington DC, sebagaimana dilansir CNBC International, Rabu (1/9/2021).

Sementara itu, Rodrigo Catril, ahli strategi mata uang di National Australia Bank (NAB) mengatakan data ADP akan menunjukkan data tenaga kerja versi pemerintah akan lebih rendah dari prediksi dan menguatkan ekspektasi tapering bisa mundur lagi.

“Kabar buruk di pasar tenaga kerja menjadi kabar baik bagi aset berisiko melihat QE masih akan dilakukan sedikit lebih lama,” kata Catril sebagaimana dilansir Reuters.

Related Post

Hasil survei Reuters menunjukkan data non-farm payrolls (NFP) atau penyerapan tenaga kerja di luar sektor pertanian, yang diperkirakan sebanyak 750.000 orang di bulan Agustus. Kemudian tingkat pengangguran diprediksi turun menjadi 5,2% dari sebelumnya 5,4%. Selain itu ada juga rata-rata upah per jam.

“Melihat pergerakan dolar AS, pelaku pasar kini melihat NFP kemungkinan di bawah ekspektasi, di kisaran 550.000 hingga 600.000,” kata Chris Weston, kepala riset di Papperstone, perusahaan pialang di Melbourne yang dikutip Reuters.

Sementara itu, penyebaran virus corona varian baru yang disebut Mu, cukup menyita perhatian pelaku pasar hari ini, yang membuat laju penguatan rupiah tertahan.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), virus corona Mu berpeluang untuk bisa lolos dari kekebalan tubuh jika sebelumnya pernah terinfeksi maupun divaksinasi. Varian ini pertama kali ditemukan di Colombia. Namun saat ini sudah menyebar ke setidaknya 39 negara.

Bagaimana perkembangan ke depannya tentunya akan terus diamati oleh pelaku pasar, sebab penyebaran virus corona delta saja masih berisiko membuat perekonomian global melambat, apalagi jika corona Mu ikut menyebar luas.

TIM RISET CNBC INDONESIA 

[]

(pap/pap)

Demikian berita mengenai Ada Corona Varian Baru, Rupiah Menguat Usai Bolak Balik Merah, ikuti terus update berita dari kami

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210902152426-17-273240/ada-corona-varian-baru-rupiah-menguat-usai-bolak-balik-merah

David Jones

penikmat sepak bola :D

Recent Posts

Abu Vulkanik Gunung Lewotobi Masih Menyebar, Tiga Bandara Ini Belum Beroperasi

Beritamu.co.id – Hingga Jumat (15/11/2024) sejumlah bandara dan penerbangan di sekitar wilayah erupsi Gunung…

2 hours ago

Mendag: Singapura Tawarkan Pembahasan Kerja Sama Digital dan Fasilitasi Perdagangan bagi UMKM

Beritamu.co.id – Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Keberlanjutan dan…

3 hours ago

Apresiasi Stakeholders Pasar Modal Syariah Indonesia, BEI Selenggarakan Jogja Sharia Investor City 2024

Beritamu.co.id – Sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan investor saham syariah serta memberikan apresiasi kepada stakeholders…

3 hours ago

Sepekan Perdagangan, Kapitalisasi Pasar di BEI Tercatat Sebesar 12.063 Triliun, Turun 1,46% Dibanding Pekan Sebelumnya

Beritamu.co.id - Data perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan perdagangan pada…

4 hours ago

Harga Tiket Pesawat Kapan Turun? Kemenhub: Segera Diumumkan jika Rekomendasinya Keluar

Beritamu.co.id – Satuan Tugas (Satgas) Penurunan Harga Tiket Pesawat yang terdiri dari Kementerian Koordinator…

4 hours ago

Dukung Keberlanjutan, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia Gandeng Bumi Baik untuk Tanam Pohon Trembesi di Waduk Brigif, Jagakarsa

Beritamu.co.id – Gerakan pelestarian lingkungan kini semakin masif digalakkan oleh seluruh sektor industri, tak…

5 hours ago