Diabetes merupakan penyakit yang membuat tubuh tidak mampu memproduksi insulin yang cukup atau tidak dapat mengontrol jumlah insulin pada tubuh dengan benar. Di dalam tubuh, insulin merupakan hormon yang berfungsi untuk mengatur jumlah kadar gula dalam darah. Sehingga jika insulin tidak dalam keadaan normal, tingkat gula darah menjadi tinggi.
Ketika tingkat gula dalam tubuh tinggi, banyak masalah yang bisa terjadi di dalam tubuh. Hal ini lah yang membuat seseorang terkena penyakit diabetes hingga menimbulkan komplikasi-komplikasi terhadap organ tubuh lainnya.
Orang yang sudah terkena penyakit diabetes harus bisa menjaga asupan makanannya. Dengan begitu, gula darah yang ada di dalam tubuh tetap bisa terkontrol. Sehingga tidak memicu berbagai komplikasi diabetes yang membahayakan tubuh.
Penyakit diabetes termasuk penyakit yang susah untuk disembuhkan secara total. Sehingga, pengidap penyakit ini harus bisa memperhatikan dan mengendalikan kadar gula darahnya. Bila hal ini tidak bisa dilakukan, bisa jadi penderita akan mengalami komplikasi-komplikasi lainnya yang dapat menyerang tubuh.
Penyakit diabetes yang tidak terkontrol akan memperparah keadaan penderitanya. Biasanya mereka akan mengalami komplikasi jika diabetesnya semakin parah. Komplikasi ini dapat menyerang organ-organ tubuh lainnya. Berikut beberapa komplikasi diabetes yang perlu diwaspadai.
Hipoglikemia merupakan kondisi di mana kadar gula dalam tubuh sangat rendah. Kondisi ini sangat mudah menyerang penderita penyakit diabetes. Terutama, penderita yang menggunakan suntikan insulin atau mengonsumsi obat antidiabetes terlalu banyak. Sehingga kadar gula darah pun akan merosot tajam.
Ada beberapa kondisi yang menyebabkan penderita diabetes mengalami hipoglikemia. Pertama, penderita biasanya melakukan olahraga terlalu keras tanpa diimbangi konsumsi makanan yang tepat. Selain itu, mereka juga memiliki pola makan yang tidak teratur dan bahkan sering melewatkan makan.
Penderita yang mengalami hipoglikemia biasanya akan merasa lemas, pingsan hingga bisa mengalami koma. Jika kondisi ini dibiarkan juga bisa menyebabkan kematian pada penderitanya.
Selain hipoglikemia, penderita diabetes juga bisa mengalami hiperglikemia. Berbanding terbalik dengan hipoglikemia, hiperglikemia merupakan kondisi di mana kadar gula darah dalam tubuh sangat tinggi. Dalam kondisi ini, kadar gula biasanya melebihi 200 mg/dl. Hal ini menyebabkan banyak jaringan tubuh rusak dan mati.
Salah satu kondisi yang menyebabkan penderita diabetes mengalami hiperglikemia adalah tidak mengatur pola makannya dengan baik. Selain itu, tidak mengonsumsi obat yang sesuai anjuran dokter juga bisa menyebabkan penderita mengalami hiperglikemia.
Penderita diabetes yang mengalami hiperglikemia akan mengalami pengentalan darah. Sehingga, tubuh harus mengambil cadangan cairan dari organ lain untuk mengencerkannya. Kemudian sisa cairan tersebut akan dibuang melalui ginjal.
Gejala yang dialami jika terkena hiperglikemia adalah haus yang berkepanjangan, lemas, kejang-kejang hingga koma. Penderita yang mengalami ini memiliki tingkat kematian hingga 20 persen. Agar tidak bertambah parah, komplikasi ini harus ditangani dengan bantuan dokter.
Komplikasi ketoasidosis diabetik menjadi komplikasi diabetes yang cukup berbahaya. Komplikasi ini disebabkan oleh peningkatan kadar gula darah yang terlalu tinggi. Akibatnya, tubuh tidak dapat menggunakan gula sebagai bahan bakar dan harus memecah terlalu banyak lemak yang menghasilkan zat keton.
Zat keton ini merupakan senyawa yang bersifat asam dan berbahaya bagi tubuh. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat membuat seseorang mengalami dehidrasi, sesak napas, koma hingga kematian.
Umunya, ketoasidosis diabetik akan menyerang penderita diabetes tipe 1. Pada kasus penderita diabetes tipe 2, jarang ditemui komplikasi ini. Namun, sangat penting bagi penderita diabetes untuk mengetahui tanda-tanda dari komplikasi ketoasidosis diabetik.
Penderita diabetes juga bisa terkena gangguan mata hingga menyebabkan komplikasi. Komplikasi ini biasa disebut sebagai retinopati diabetik. Retinopati diabetik merupakan kondisi di mana terdapat titik hitam pada saat melihat dan penglihatan pun mulai kabur. Kondisi ini disebabkan oleh tingginya kadar glukosa, kolesterol dan tekanan darah.
Retinopati diabetik paling sering menyerang retina mata yang merupakan lapisan saraf dan melapisi belakang mata. Fungsi retina adalah merekam gambar dan mengirimkannya pada otak. Sehingga jika retina tidak berfungsi dengan baik, pusat penglihatan mata akan terganggu.
Komplikasi ini biasanya tidak menunjukkan gejala khusus pada awalnya. Sehingga, sangat penting bagi penderita diabetes untuk rutin melakukan pemeriksaan mata. Karena jika dibiarkan, kondisi ini dapat menyebabkan kebutaan bagi penderitanya.
Komplikasi nefropati diabetik akan menyerang organ ginjal. Komplikasi ini paling sering dialami oleh penderita diabetes tipe 1 atau tipe 2. Sama seperti komplikasi retinopati diabetik, penderita tidak merasakan gejala apa pun pada tahap awal. Ketika memasuki tahap serius, penderita mulai merasa mudah lelah, hingga mengalami pembengkakan pada kaki.
Nefropati diabetik disebabkan oleh tingginya kadar gula dalam darah. Kondisi ini dapat merusak pembuluh darah di organ ginjal dan meningkatkan tekanan pada sistem penyaringan ginjal. Akibatnya, ginjal menjadi gagal berfungsi dan menyebabkan kematian.
Neuropati diabetik ini merupakan komplikasi yang paling sering dialami oleh penderita diabetes. Komplikasi ini menyebabkan kerusakan saraf pada sekujur tubuh. Ada beberapa jenis neuropati diabetik dan yang paling umum adalah neuropati periferal. Neuropati jenis ini biasanya menyerang kaki pada tahap awal dan menjalar ke tangan serta lengan.
Ada beberapa gejala yang sering dialami oleh penderita neuropati diabetik. Di antaranya sering mengalami kesemutan, kehilangan refleks pada anggota tubuh dan menurunnya kemampuan koordinasi tubuh. Selain itu gangguan sensorik ini juga bisa menyebabkan gangguan pencernaan.
Penderita diabetes juga memiliki risiko 2 sampai 3 kali lipat terkena penyakit stroke, dibanding orang normal. Apalagi jika penderita tidak mengontrol kadar gula darah dalam tubuhnya. Akibatnya, pembuluh darah dalam tubuh rentan mengalami proses aterosklerosis.
Aterosklerosis merupakan proses penyempitan dan pengerasan pembuluh darah akibat kadar gula yang tidak terkontrol. Sehingga, terjadilah penyumbatan dalam pembuluh darah dan dapat membuat penderita mengalami stroke hingga terkena masalah kolesterol.
Perjuangan penderita untuk menstabilkan kadar gula dan menghindari komplikasi kerap membuat penderita diabetes merasa tertekan. Akibatnya, mereka selalu merasa cemas dan mengalami depresi. Oleh karena itu, sangat penting bagi penderita untuk selalu berpikir positif agar terhindar dari depresi tingkat akut.
Itu tadi delapan komplikasi yang bisa menyerang penderita penyakit diabetes. Untuk menghindari terkena komplikasi tersebut, penderita harus memperhatikan kadar gula darahnya. Selain itu, menerapkan pola hidup sehat juga dapat menghindarkan penderita dari komplikasi-komplikasi tersebut.
Pastikan juga kamu melakukan cek gula darah secara rutin. Hal ini berfungsi untuk mengetahui apakah kadar gula dalam tubuh dalam batas normal atau tidak. Selain itu, imbangi juga dengan rajin melakukan olahraga. Kurangi juga menghisap rokok agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari komplikasi-komplikasi tersebut.
Beritamu.co.id - Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (IDX:…
Beritamu.co.id - PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) (IDX: EXCL) telah menyiapkan jaringan untuk…
Beritamu.co.id - Emiten bidang usaha Investasi dan jasa penunjang telekomunikasi, PT Sarana Menara Nusantara…
Beritamu.co.id - Emiten bidang usaha Metal and Alied Products, PT Citra Tubindo Tbk (IDX:…
Beritamu.co.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore awal pekan ini, Senin…
Beritamu.co.id - Haryanto Sofian selaku Direktur Utama PT Perdana Karya Perkasa Tbk (IDX: PKPK)…