Jakarta, BeritaMu.co.id – Rupiah perkasa awal pekan kemarin. Melawan dolar Amerika Serikat (AS) Mata Uang Garuda tidak sekalipun mencicipi zona merah, dan membukukan penguatan 0,33% ke Rp 14.368/US$.
Tekanan bagi dolar AS datang setelah ketua bank sentral AS (The Fed) Jerome Powell menyatakan tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE) tepat dilakukan di tahun ini. Tetapi dalam pertemuan Jackson Hole tersebut, Powell juga menegaskan tapering tidak ada kaitannya dengan suku bunga.
Artinya setelah tapering selesai, bukan berarti suku bunga akan dinaikkan. Alhasil indeks dolar AS merosot 0,4% Jumat lalu, dan selama sepekan anjlok 0,87% yang membuat rupiah leluasa kemarin. Indeks dolar AS masih berlanjut melemah tipis 0,04% pada perdagangan Senin, yang artinya tekanan belum berakhir, rupiah berpeluang kembali menguat pada hari ini, Selasa (31/8/2021).
Sementara itu dari dalam negeri Pemerintah kembali memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) hingga 6 September mendatang. Beberapa wilayah yang sebelumnya PPKM level 4 turun menjadi level 3, menyusul Jabodetabek dan beberapa wilayah lainnya yang terlebih dahulu diturunkan.
Secara keseluruhan, PPKM perlahan mulai turun level, dengan penyebaran penyakit akibat virus corona yang terus menurun, sehingga memberikan sentimen positif ke rupiah.
Secara teknikal, rupiah kini berada di bawah rerata pergerakan 50 hari (moving average 50/MA 50), dan MA 100 di kisaran Rp 14.400/US$, sehingga ruang penguatan terbuka lebih besar.
Indikator stochastic bergerak turun tetapi belum mencapai wilayah jenuh jual (oversold).
Grafik: Rupiah (USD/IDR) Harian
Foto: Refinitiv
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
Artinya, ketika belum mencapai wilayah oversold, rupiah yang disimbolkan USD/IDR potensi penguatannya masih besar.
Rp 14.350/US$ menjadi support terdekat, jika ditembus rupiah berpotensi menuju Rp 14.300/US$.
Sementara MA 100 menjadi resisten terdekat, jika dilewati rupiah berisiko melemah ke Rp 14.430/US$.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[]
(pap/pap)
Demikian berita mengenai Dolar AS Sedang Loyo, Rupiah Berpeluang ke Rp 14.300/US$, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210831075828-17-272457/dolar-as-sedang-loyo-rupiah-berpeluang-ke-rp-14300-us-
Beritamu.co.id - PT Unilever Indonesia Tbk (IDX: UNVR) menyampaikan Laporan Informasi atau Fakta Material…
Beritamu.co.id - Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (IDX:…
Beritamu.co.id - PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) (IDX: EXCL) telah menyiapkan jaringan untuk…
Beritamu.co.id - Emiten bidang usaha Investasi dan jasa penunjang telekomunikasi, PT Sarana Menara Nusantara…
Beritamu.co.id - Emiten bidang usaha Metal and Alied Products, PT Citra Tubindo Tbk (IDX:…
Beritamu.co.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore awal pekan ini, Senin…