Jakarta, BeritaMu.co.id – Bursa Asia dibuka di zona pelemahan pada perdagangan Jumat (27/8/2021), karena investor masih tetap berhati-hati di tengah berlangsungnya simposium Jackson Hole, di mana ketua bank sentral Amerika Serikat (AS) akan berpidato terkait detail kapan dan bagaimana tapering akan dilakukan.
Indeks Nikkei Jepang dibuka merosot 0,69%, Hang Seng Hong Kong melemah 0,16%, Shanghai Composite China terkoreksi 0,2%, Straits Times Singapura terdepresiasi 0,66%, dan KOSPI Korea Selatan terpangkas 0,44%.
Pasar saham Asia cenderung mengikuti pergerakan bursa saham AS, Wall Street yang ditutup berjatuhan, karena investor sedang menanti pidato ketua bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed), Jerome Powell.
Pada penutupan perdagangan Kamis (26/8/2021) waktu AS, tiga indeks utama di Wall Street ditutup melemah dikisaran 0,5% hingga 0,6%.
Dow Jones ditutup melemah 0,54% ke level 35.213.12, S&P 500 terkoreksi 0,58% ke 4.470, dan Nasdaq Composite merosot 0,64% ke posisi 14.945,81. S&P dan Nasdaq mencatat penurunan pertamanya dalam enam hari terakhir.
Puncak acara simposium Jackson Hole yang sangat dinanti akan diadakan secara virtual pada hari ini. Pada acara tersebut, para gubernur bank sentral di seluruh dunia dapat memberikan pembaruan tentang rencana mereka seputar pengurangan pembelian obligasi bulanan The Fed.
“Kami akan melihat banyak pelaku pasar menganalisis setiap kata yang digunakan (Powell), tetapi pada akhirnya, mereka [the Fed] akan mulai melakukan tapering, saya lebih khawatir tentang kecepatan tapering mereka [the Fed],” kata Megan Horneman, direktur strategi portofolio di Verdence Capital Advisors di Hunt Valley, Maryland, kepada Reuters.
Sebelum pertemuan tersebut, pejabat elit The Fed kembali bersuara untuk melakukan tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE).
“Kita kemungkinan tidak perlu lagi melakukan pembelian aset pada titik ini,” kata Presiden The Fed wilayah St. Louis, James Bullard kepada CNBC International kemarin.
Jika tapering dilakukan dalam waktu dekat, maka bursa saham berisiko tertekan.
Di lain sisi, Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa ekonomi Negeri Paman Sam tumbuh pada kecepatan yang sedikit lebih cepat dari yang dilaporkan pada kuartal kedua.
Tetapi angka klaim pengangguran, meskipun masih dalam ‘lintasan’ menurun, naik lebih tinggi pada pekan lalu.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan klaim pengangguran awal mingguan mencapai 353.000 pada pekan lalu. Angka ini sedikit meningkat dari 349.000 pada pekan sebelumnya dan lebih tinggi dari yang diperkirakan para ekonom.
Sementara itu, Departemen Perdagangan AS juga merilis perkiraan kedua pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal kedua tahun 2021. Tercatat perkiraan ekonomi AS yang tergambarkan pada Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal II-2021 mencapai 6,6%.
Revisi perkiraan ini sedikit lebih tinggi atas dari kenaikan tahunan 6,5% yang dilaporkan pada perkiraan awal (advance), tetapi sedikit lebih rendah dari perkiraan Dow Jones sebesar 6,7%.
Update Terus berita terkini di BertaiMU.co.id
[]
(chd/chd)
Demikian berita mengenai Wall Street Ambles, Bursa Asia Ikut Rontok Pagi Ini, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210827083835-17-271639/wall-street-ambles-bursa-asia-ikut-rontok-pagi-ini
Beritamu.co.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan pertemuan bilateral dengan Financial Supervisory Service (FSS)…
Beritamu.co.id – Sinar Mas Land melalui Digital Hub dan Living Lab Ventures (LLV) sukses…
Beritamu.co.id – Harga Bitcoin terus melambung melewati level USD 93,000, dengan kapitalisasi pasar menembus…
Beritamu.co.id - PT Digital Mediatama Maxima Tbk (IDX: DMMX) dengan bangga memperkenalkan solusi ritel…
Beritamu.co.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan, hingga posisi September 2024, penyaluran kredit UMKM…
Beritamu.co.id – Hingga Jumat (15/11/2024) sejumlah bandara dan penerbangan di sekitar wilayah erupsi Gunung…