Home Bisnis Deal! 4 Bank Setuju Restrukturisasi Utang GMF Rp 5,45 T

Deal! 4 Bank Setuju Restrukturisasi Utang GMF Rp 5,45 T

37
0
Deal! 4 Bank Setuju Restrukturisasi Utang GMF Rp 5,45 T

Jakarta, BeritaMu.co.id – Perusahaan Maintenance, Repair, and Operation (MRO) pelat merah PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk (GMFI) mendapat persetujuan fasilitas restrukturisasi kredit senilai US$ 376 juta atau sekitar Rp 5,45 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.500 per US$ dari 4 bank.

Seperti diketahui, industri MRO turut mengalami tekanan seiring dengan pandemi Covid-19 imbas dari lesunya aktivitas penerbangan komersial yang menjadi pelanggan GMFI. Sehingga, perseroan memilih strategi mengurangi tekanan likuiditas dengan melakukan restrukturisasi berupa perpanjangan tenor kredit.

Direktur Keuangan Perseroan, Edward Okky Avianto mengungkapkan, pihaknya sudah mendapat persetujuan restrukturisasi dengan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) senilai $US 320 juta atau setara Rp 4,64 triliun.

“Kami sudah melakukan restrukturisasi terhadap Himbara BNI dan BRI. Kita lakukan per Juli 2021, BNI ada perpanjangan tenor bervariasi dari 2026 sampai 2027. Untuk BRI perpanjang tenor sampai dengan 2030,” kata Edward, dalam paparan publik insidentil perseroan, Jumat (27/8/2021), secara virtual.

Selanjutnya, perseroan juga menyepakati perpanjangan tenor fasilitas kredit modal kerja dari IIIF senilai US$ 20 juta menjadi tahun 2026 dan Maybank senilai US$ 36 juta sampai dengan 2027.

Edward melanjutkan, GMFI juga sudah melakukan negosiasi perpanjangan tenor terhadap beberapa vendor rekanan perseroan yang totalnya sampai saat ini sekitar US$ 40-50 juta yang diperpanjang selama 2-3 tahun dari waktu jatuh tempo.

“Harapannya, ke depan akan coba melakukan vendor lain yang belum deal,” ujarnya.

Sebagai informasi, anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) ini mencatatkan kerugian bersih sebesar US$ 8,70 juta atau setara dengan Rp 126,15 miliar (kurs Rp 14.500/US$) pada kuartal pertama tahun ini.

Baca Juga :  Transaksi ATM Naik Pesat! Bukti kantor cabang mulai ditinggal

Catatan kerugian tersebut turun 72,19% atau mengalami perbaikan dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mana rugi yang diperoleh perusahaan mencapai US$ 31,28 juta (Rp 453,56 miliar.

Penurunan kerugian anak usaha hanggar pesawat PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) ini salah satunya diakibatkan oleh hasil pengendalian beban usaha, yang terpangkas lebih dari setengahnya menjadi US$ 67,69 juta (Rp 981,50 miliar) dari semula sebesar US$ 139,68 juta (Rp 2,02 triliun).

Beban usaha tercatat turun di semua lini dari mulai beban pegawai, beban material, beban subkontraktor hingga beban operasional lainnya.

Beban pegawai tercatat turun 34,38% menjadi US$ 24,52 juta (Rp 355,54 miliar), dengan total gaji dan tunjangan ikut turun menjadi US$ 21,88 juta (Rp 317,26 miliar) dari yang semula mencapai US$ 49,50 juta (Rp 717,75 miliar).

Sepanjang kuartal pertama tahun ini, pendapatan GMFI turun 41,45% menjadi Rp 62,77 juta (Rp 910,16 miliar) dari semula sebesar US$ 107,20 juta (Rp 1,55 triliun).

Pendapatan terbesar diperoleh dari bisnis repair and overhaul sebesar US$ 44,69 juta, disusul oleh perawatan US$ 13,31 juta dan operasi lainnya sejumlah US$ 4,78 juta.

Maskapai Garuda Indonesia yang merupakan induk usaha GMFI masih menjadi klien terbesar perusahaan dengan porsi 39,18% dari total pendapatan atau sebesar US$ 24,59 juta.

Selanjutnya terdapat maskapai lain dari Grup Garuda, Citilink Indonesia, yang berkontribusi US$ 14,95 juta terhadap pendapatan GMFI. Sedangkan pendapatan GMFI dari maskapai Sriwijaya Air adalah sebesar US$ 984,79 ribu.

[]

(hps/hps)

Demikian berita mengenai Deal! 4 Bank Setuju Restrukturisasi Utang GMF Rp 5,45 T, ikuti terus update berita dari kami

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210827140901-17-271772/deal-4-bank-setuju-restrukturisasi-utang-gmf-rp-545-t

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here