Categories: Bisnis

Jelang Simposium Tahunan The Fed, SBN Diburu Pemodal

Jakarta, CNBC Indonesia – Harga mayoritas obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) kembali ditutup menguat pada perdagangan Rabu (25/8/2021), di tengah menguatnya imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) jelang Simposium Jackson Hole yang akan dimulai pada Kamis hingga Jumat pekan ini.

Mayoritas investor kembali memburu SBN pada hari ini, ditandai juga dengan melemahnya imbal hasil (yield) di hampir seluruh SBN acuan. Hanya SBN berjangka panjang dengan tenor 30 tahun yang cenderung dilepas oleh investor, ditandai dengan penguatan yield-nya.

Yield SBN berjatuh tempo 30 tahun naik sebesar 0,3 basis poin ke level 7,239% pada perdagangan hari ini. Sementara itu, yield SBN acuan pemerintah bertenor 10 tahun yang merupakan yield SBN acuan negara melemah signifikan sebesar 11,6 basis poin (bp) ke 6,244% pada hari ini.

Yield berlawanan arah dari harga, sehingga turunnya yield menunjukkan harga obligasi yang sedang menguat, demikian juga sebaliknya. Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1%.

Investor masih menanggapi kebijakan pemerintah yang akan kembali memberlakukan burden sharing atau skema menanggung bersama antara Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI).

Sebelumnya pada Selasa (24/8/2021) pagi kemarin, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan akan tetap menjaga kredibilitas di tengah pandemi virus corona (Covid-19). Salah satunya memastikan pembiayaan untuk kebutuhan belanja bisa terpenuhi.

“Kami akan tetap jaga kredibilitas dari kita. Kami akan tetap menjaga market dalam hal ini SBN,” ungkap Sri Mulyani dalam konferensi pers, Selasa (24/8/2021) pagi. Salah satu yang dilakukan Sri Mulyani adalah dengan melakukan burden sharing atau menanggung bersama dengan Bank Indonesia (BI) lewat Surat Keputusan Bersama (SKB) III.

BI akan membeli surat berharga negara (SBN) sebesar Rp 439 triliun di pasar perdana (primary market) dan private placement. “SKB III ini adopsi prinsip-prinsip kita menjaga antara BI dan pemerintah, yaitu kami masing-masing jaga fiskal dan moneter tetap kredibel jaga perekonomian. Dari sisi APBN, fiskal space dan sustainable dalam jangka menengah jadi penting,” jelasnya.

Pelemahan imbal hasil SBN pada hari ini terjadi di tengah sikap investor di pasar saham Asia yang cenderung wait and see jelang acara simposium tahunan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed), yakni Simposium Jackson Hole yang akan dimulai pada Kamis hingga Jumat pekan ini.

Related Post

Sikap wait and see investor global juga membuat yield surat utang pemerintah acuan AS (Treasury) kembali menguat pada pra-pembukaan (pre-opening) perdagangan pagi hari ini waktu AS.

Dilansir data dari CNBC International, yield Treasury acuan bertenor 10 tahun kembali menguat sebesar 1,4 bp ke level 1,304% pada pukul 07:01 pagi waktu AS, dari sebelumnya pada penutupan Selasa (24/8/2021) kemarin di level 1,290%.

Simposium Jackson Hole akan menghadirkan para bankir sentral dari seluruh dunia untuk membahas kebijakan moneter masing-masing negara. Ketua The Fed, Jerome Powell akan menyampaikan pidato yang akan disiarkan langsung pada Jumat (27/8/2021) pukul 10.00 pagi waktu AS atau pukul 21:00 WIB.

Pidato berjudul “The Economic Outlook” itu diperkirakan menyinggung nasib program pembelian obligasi bulanan senilai US$ 120 miliar yang selama ini dijalankan oleh The Fed.

Investor akan mendengarkan dengan cermat pidato Powell tersebut dan akan memantau kapan The Fed mungkin akan mulai meluncurkan program tapering tersebut. Namun sejauh ini, mereka memperkirakan bank sentral terkuat dunia tersebut tidak akan terburu-buru.

Update Terus berita terkini di BertaiMU.co.id

[]

(chd/chd)

Demikian berita mengenai Jelang Simposium Tahunan The Fed, SBN Diburu Pemodal, ikuti terus update berita dari kami

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210825182009-17-271271/jelang-simposium-tahunan-the-fed-sbn-diburu-pemodal

David Jones

penikmat sepak bola :D

Recent Posts

OJK Perkuat Kerja Sama Pengawasan Sektor Jasa Keuangan dengan Financial Supervisory Service Korea

Beritamu.co.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan pertemuan bilateral dengan Financial Supervisory Service (FSS)…

2 hours ago

Sinar Mas Land Sukses Pertemukan Ribuan Partisipan dengan Influential Leaders dan Digital Champion dalam Event ‘DNA Leadership Summit’ di BSD City

Beritamu.co.id – Sinar Mas Land melalui Digital Hub dan Living Lab Ventures (LLV) sukses…

8 hours ago

Bitcoin Kalahkan Perak, Jadi Aset Terbesar ke-8 Dunia

Beritamu.co.id – Harga Bitcoin terus melambung melewati level USD 93,000, dengan kapitalisasi pasar menembus…

9 hours ago

DMMX Hadirkan Terobosan Ritel Pintar Berbasis AI di SIAL Interfood 2024

Beritamu.co.id - PT Digital Mediatama Maxima Tbk (IDX: DMMX) dengan bangga memperkenalkan solusi ritel…

10 hours ago

Tren Pertumbuhan Kredit UMKM Cenderung Melambat, OJK: Dipengaruhi Banyak Faktor

Beritamu.co.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan, hingga posisi September 2024, penyaluran kredit UMKM…

10 hours ago

Abu Vulkanik Gunung Lewotobi Masih Menyebar, Tiga Bandara Ini Belum Beroperasi

Beritamu.co.id – Hingga Jumat (15/11/2024) sejumlah bandara dan penerbangan di sekitar wilayah erupsi Gunung…

18 hours ago