Jakarta, BeritaMu.co.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat melesat nyaris 0,5% di awal perdagangan Selasa kemarin (24/8), tetapi kemudian berbalik merosot 0,92% akibat aksi ambil untung (profit taking). Di akhir perdagangan, IHSG berhasil memangkas pelemahan menjadi 0,33% ke 6.089,49.
Tanda IHSG dilanda aksi profit taking terlihat dari melemah sendirian di Asia, bursa saham yang lainnya kompak menghijau. Investor asing juga melakukan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 76 miliar.
Dari dalam negeri juga banyak sentimen positif, pemerintah menurunkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat level 4 menjadi level 3 di beberapa kabupaten di Jawa-Bali, termasuk Jabodetabek.
“Untuk pulau Jawa dan Bali, wilayah aglomerasi Jabodetabek, Bandung Raya, Surabaya Raya, dan beberapa wilayah kota/kabupaten lainnya sudah bisa berada pada level 3 mulai 24 Agustus 2021,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi), Senin (23/8/2021).
Dengan penurunan tersebut tentunya ada beberapa pelonggaran lagi, yang bisa membuat roda bisnis berputar lebih kencang.
Apalagi, penambahan kasus penyakit akibat virus corona (Covid-19) di Indonesia di bawah 10.000 orang per hari pada hari Senin.
Meski kemarin dilaporkan meningkat lagi menjadi 19.106 orang, tetapi Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi yang juga koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan, sebelumnya memang sudah menyatakan akan ada peningkatan kasus beberapa hari ke depan sebab terkait pembenahan data yang sedang dilakukan pemerintah.
Luhut mengatakan ada beberapa ratus atau ribu data yang bertahap akan dikeluarkan 10 hari ke depan ini. Hal ini terjadi karena persoalan koordinasi data dengan pasokan data dari daerah.
Sementara itu dari eksternal, bursa saham Amerika Serikat (AS) kembali menghijau pada perdagangan Selasa waktu setempat. Indeks S&P 500 dan Nasdaq mencetak rekor tertinggi sepanjang masa, tentunya bisa mendorong IHSG kembali menguat pada perdagangan hari ini, Rabu (25/8/2021).
Secara teknikal, IHSG meski terkoreksi masih mampu bertahan di atas rerata pergerakan 50 hari (moving average 50/MA 50). Sehingga, IHSG kini bergerak di atas 3 MA yakni MA 50, 100, dan 200, yang memberikan potensi penguatan lebih lanjut.
Grafik: IHSG Harian
Foto: Refinitiv
Selain itu, IHSG juga membentuk pola White Marubozu. Suatu candle stick dikatakan membentuk pola White Marubozu ketika harga open sama dengan low dan close sama dengan high.
White Marubozu merupakan sinyal nilai suatu aset akan kembali menguat, secara psikologis menunjukkan aksi beli mendominasi pasar.
Resisten terdekat berada di kisaran 6.115, jika ditembus IHSG berpeluang menguat ke 6.150, sebelum menuju 6.180.
Sementara support berada di kisaran 6.070 hingga 6.060 yang merupakan MA 50. Jika kali ini ditembus dengan konsisten, IHSG berisiko merosot ke level psikologis 6.000.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[]
(pap/pap)
Demikian berita mengenai IHSG Bidik 6.180, Semoga Tak Ada Profit Taking Lagi…, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210825071210-17-270975/ihsg-bidik-6180-semoga-tak-ada-profit-taking-lagi
Beritamu.co.id - SIAL Interfood, pameran internasional makanan dan minuman, kembali diselenggarakan di Indonesia bertempat…
Beritamu.co.id - Dunia terus bertransformasi, dan sektor keuangan pun tak luput dari perubahan. Perkembangan…
Beritamu.co.id - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN, IDX: BBTN) terus memacu peningkatan dana…
Beritamu.co.id - Indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo, Jepang, naik 107,21 poin, atau…
Beritamu.co.id - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, turun 2 poin,…
Beritamu.co.id - Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (14/11), IHSG ditutup turun -1,29%…