SUMBU PENDEK: Lima tersangka penusukan di Balongsari Tama, Tandes, yang diamankan dan kornologi kejadian.
(SURYANTO/RADAR SURABAYA)
Share this
SURABAYA – Bagus Hermadi, 24, warga Sawahan, Nganjuk, yang indekos di Sambikerep, Surabaya, tewas setelah ditusuk di bawah telinga kanannya menggunakan pisau dapur. Korban meninggal dunia di Jalan Balongsari Tama Selatan, Surabaya.
Polisi telah menangkap dan menetapkan lima orang sebagai tersangka kasus penusukan yang membuat korban meninggal dunia di lokasi tersebut. Salah satu tersangka berinisial Gn masih buron.
ALAT MEMBUNUH: Pisau penghabisan yang dipakai tersangka Bayu menusuk leher korban.
(SURYANTO/RADAR SURABAYA)
Lima tersangka yang ditahan adalah Bayu Isnanda Anugraha, 20, warga Kedungsari, IV, Surabaya; Karma Jaya, 22, warga Kedungdoro IX, Surabaya; Joko Purnomo, 21, warga Bojonegoro, tinggal di Manukan; Sutopo Hadi Santoso, 39, warga Wilangan, Nganjuk dan tinggal di Jalan Tubanan; dan Nuroqim, 50, warga Bojonegoro, indekos di Jalan Wonorejo, Surabaya.
“Lima tersangka ini kami amankan. Tersangka BY yang menusuk korban,” jelas Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan, kemarin (23/8).
TINDAK TEGAS: Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan membeber barang bukti dan para tersangka yang diamankan.
(SURYANTO/RADAR SURABAYA)
Yusep mengatakan, kejadian berawal ketika enam orang tersangka berkumpul dan ngopi di Jalan Tubanan, Surabaya. Tersangka Bayu saat itu berniat jalan-jalan mengendarai motor sambil mencari cewek. Namun, sebelumnya ia sudah membawa sebilah pisau.
Keenam tersangka akhirnya jalan-jalan mengendarai motor. Tersangka Bayu dibonceng Karma mengendarai Honda PCX. “Dalam perjalanan mereka bertemu korban bersama temannya dan dianggap arogan saat di jalan,” terangnya.
Keenam tersangka langsung mengincar korban. Sesampainya di lokasi dekat traffic light Jalan Balongsari Tama Selatan, korban langsung dipepet dua motor pelaku. Seketika itu, tersangka Bayu yang sudah membawa sajam langsung menghunjamkan ke bagian leher korban di bawah telinga kanan.
“Usai menikam, tersangka langsung kabur. Sementara korban jatuh dan meninggal dunia di lokasi,” katanya.
Yusep mengatakan, para tersangka mengaku melakukan penyerangan karena sikap korban di jalan yang dinilai arogan. Tersangka dengan korban juga tidak saling kenal. Saat ditanya kemungkinan tersangka berasal dari perguruan silat lainnya, pihak kepolisian membatahnya.
“Ini murni tersangka tidak terima karena korban dipandang arogan di jalan. Mereka (tersangka) tidak tergabung di perguruan silat,” ungkap Yusep.
Mengenai senjata tajam yang diamankan, Yusep menyebut hanya satu pisau dapur stainless steel yang digunakan tersangka Bayu untuk menusuk korban. “Sementara dua lainnya milik tersangka lain. Sajam ini kami temukan di rumah tersangka. Mereka selalu membawa sajam saat jalan-jalan,” ungkap pria lulusan Akpol 1996 ini. (gun/rek)
(sb/gun/jay/JPR)
Sumber : https://radarsurabaya.jawapos.com/read/2021/08/24/284520/tusuk-leher-korban-dengan-pisau-karena-dianggap-arogan-di-jalan
Beritamu.co.id – Gerakan pelestarian lingkungan kini semakin masif digalakkan oleh seluruh sektor industri, tak…
Beritamu.co.id - PT Bukit Teknologi Digital (BTech), anak perusahaan dan lini penelitian dan pengembangan…
Beritamu.co.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore akhir pekan ini, Jumat…
Beritamu.co.id - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), surplus neraca perdagangan Indonesia pada Oktober…
Beritamu.co.id - SIAL Interfood, pameran internasional makanan dan minuman, kembali diselenggarakan di Indonesia bertempat…
Beritamu.co.id - Dunia terus bertransformasi, dan sektor keuangan pun tak luput dari perubahan. Perkembangan…