Jakarta, BeritaMu.co.id – Seiring perkembangan teknologi dan perubahan pola perilaku masyarakat, Bank Digital mulai banyak bermunculan. Namun, diperlukan ekosistem yang kuat untuk membuat bank digital bisa bertahan dalam jangka panjang.
Direktur Ekuator Swarna Investama Hans Kwee mengatakan kehadiran bank digital potensial karena masyarakat masih membutuhkan layanan perbankan yang lebih luas, namun tidak banyak bank digital yang bisa bertahan ke depannya. Nantinya, seberapa kuat ekosistem yang dimiliki akan menciptakan menyisakan beberapa pemain besar yang bisa memberikan keuntungan bagi investor.
“Beda bank konvensional dan digital adalah ekosistem yang dibangun. Digitalisasi mengubah hal tersebut, dan ekosistem bukan cuma satu bank saja, melainkan keseluruhan,” kata Hans Kwee, Selasa (24/8/2021).
Dengan artificial intelligent (AI) yang dimanfaatkan oleh bank digital, maka bisa mengenali pola perilaku konsumen dengan baik dan lebih efisien. Namun menurutnya perjalanan bank digital yang memiliki ekosistem yang solid masih panjang.
“Dari belasan bank digital yang ada, nanti kita bisa lihat pemenangnya 2-3 bank saja,” tegasnya.
Dia menambahkan ketika bank digital memanfaatkan AI dengan baik dalam ekosistemnya maka bisa dianalisa secara langsung masing-masing nasabahnya. Hans mencontohkan pada platform GoTo dari ekosistem yang terbentuk maka bisa diketahui karakteristik setiap konsumennya, dan bisa digunakan pada bank digital.
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan akan mempermudah bank dalam membuat inovasi produk. Transformasi ke layanan digital mengharuskan otoritas melakukan berbagai penyesuaian regulasi serta penyederhanaan proses dan waktu perizinan.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Heru Kristiyana mengejelaskan, melalui Peraturan OJK (POJK) No 13/2021 tentan Penyelenggaraan Produk Bank Umum, salah satu poinnya adalah memangkas waktu izin untuk produk perbankan dari paling lama 60 hari menjadi 14 hari kerja.
“Itupun yang memerlukan izin kita. Semua ini memberikan payung penyelenggaraan produk bank umum secara end to end, sehingga nanti bank-bank akan percaya diri. Kita juga pasti akan melihat karena dasarnya risk based approach, kita melihat pengamanan produk ini seperti apa,” kata Heru di Jakarta, Senin (23/8/2021).
Heru juga memaparkan dalam waktu dekat akan memberikan panduan mengenai transformasi digitalisasi perbankan. Dalam panduan tersebut juga akan mengatur soal data nasabah bank, agar data tidak disalahgunakan. Lalu akan ada panduan tata kelola, layanan cybersecurity, tata kelola governance menyelenggarakan produk digital.
“Sebentar lagi kita akan keluarkan. Tunggu saja tanggal mainnya,” kata Heru.
[]
(rah/rah)
Demikian berita mengenai Ini Syarat Agar Bank Digital Tidak Jadi Bank Kaleng-kaleng, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210824190144-17-270934/ini-syarat-agar-bank-digital-tidak-jadi-bank-kaleng-kaleng
Beritamu.co.id – Sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan investor saham syariah serta memberikan apresiasi kepada stakeholders…
Beritamu.co.id - Data perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan perdagangan pada…
Beritamu.co.id – Satuan Tugas (Satgas) Penurunan Harga Tiket Pesawat yang terdiri dari Kementerian Koordinator…
Beritamu.co.id – Gerakan pelestarian lingkungan kini semakin masif digalakkan oleh seluruh sektor industri, tak…
Beritamu.co.id - PT Bukit Teknologi Digital (BTech), anak perusahaan dan lini penelitian dan pengembangan…
Beritamu.co.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore akhir pekan ini, Jumat…