Jakarta, CNBC Indonesia – Harga mayoritas obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) ditutup melemah pada perdagangan Senin (23/8/2021) awal pekan ini, di tengah optimisme pelaku pasar terhadap pasar keuangan global pada hari ini.
Mayoritas investor melepas kepemilikannya di pasar SBN pada hari ini, ditandai juga dengan naiknya imbal hasil (yield) di hampir seluruh SBN acuan. Hanya SBN bertenor pendek yakni 1 dan 3 tahun yang masih ramai dikoleksi oleh investor pada hari ini, ditandai dengan turunnya yield dan penguatan harga.
Yield SBN bertenor 1 tahun turun 2 basis poin (bp) ke level 3,144%, sedangkan yield SBN berjatuh tempo 3 tahun juga turun 1,6 bp ke level 4,056%. Sementara itu, yield SBN acuan pemerintah bertenor 10 tahun yang merupakan yield SBN acuan negara menguat 3,3 bp ke level 6,38% pada hari ini.
Yield berlawanan arah dari harga, sehingga naiknya yield menunjukkan harga obligasi yang sedang melemah, demikian juga sebaliknya. Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1%.
Naiknya yield SBN berjangka menengah hingga panjang menandakan bahwa investor semakin optimis bahwa pertumbuhan ekonomi akan kembali pulih, walaupun kasus virus corona (Covid-19) di Amerika Serikat (AS) tercatat kembali melonjak dalam beberapa hari terakhir.
Kementerian Kesehatan mencatat pada Senin (23/8/2021) kasus Covid-19 bertambah 9.604 orang, atau terus turun dibandingkan dengan posisi Minggu dan Sabtu, masing-masing sebanyak 12.408 dan 16.744.
Kabar baiknya, pasien sembuh bertambah 24.758 orang dan jauh lebih banyak dibandingkan kasus baru. Dengan begitu, pasien yang telah sembuh dari penyakit ini mencapai 3,571 juta orang.
Beralih ke AS, yield surat utang pemerintah Negeri Paman Sam bertenor 10 tahun juga mengalami penguatan, di tengah sikap investor yang berfokus pada acara tahunan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed), yang akan diadakan akhir pekan ini.
Dilansir data dari CNBC International, yield Treasury acuan bertenor 10 tahun naik 1,7 bp ke level 1,277% pada pukul 07:00 pagi waktu AS, dari sebelumnya pada penutupan Jumat (20/8/2021) pekan lalu di level 1,26%.
Simposium Jackson Hole, simposium tahunan The Fed akan berlangsung pada Kamis dan Jumat pekan ini. Acara ini menghadirkan para bankir sentral dari seluruh dunia untuk membahas kebijakan moneter masing-masing negara.
Ketua The Fed Jerome Powell akan menyampaikan pidatonya yang akan disiarkan langsung pada Jumat (27/8/2021) pukul 10.00 pagi waktu AS atau pukul 21:00 WIB.
Investor akan mendengarkan dengan cermat pidato Powell tersebut dan akan memantau kapan The Fed mungkin akan mulai mengurangi program pembelian obligasi (tapering) dan memperketat kebijakan moneternya.
Update Terus berita terkini di BertaiMU.co.id
[]
(chd/chd)
Demikian berita mengenai Kasus Covid-19 RI Terus Melandai, Yield SBN Kembali Menguat, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210823182101-17-270595/kasus-covid-19-ri-terus-melandai-yield-sbn-kembali-menguat
Beritamu.co.id - Investasi saham merupakan salah satu strategi untuk meraih kebebasan finansial, namun tentu…
Beritamu.co.id - Emiten Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang mengelola dua bidang usaha, yaitu…
Beritamu.co.id - PEFINDO menegaskan peringkat idAA untuk Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2018…
Beritamu.co.id - Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (25/11), IHSG ditutup menguat +1,65%…
Beritamu.co.id - Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, tiga indeks utama Wall Street berakhir…
Beritamu.co.id - Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, harga Surat Utang Negara (SUN)…