Jakarta, BeritaMu.co.id – Emiten teknologi penyedia perangkat lunak dan perangkat keras, PT Tbk (KIOS), melaporkan penurunan pendapatan hingga 79,30% pada semester pertama tahun 2021.
Pendapatan Kioson tercatat jeblok menjadi Rp 175,43 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 847,79 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan publikasi di Bursa Efek Indonesia BEI), turunnya pendapatan KIOS secara drastis disebabkan oleh anak usahanya PT Narindo Solusi Komunikasi yang tidak lagi memiliki pelanggan strategis seperti Gojek, Tokopedia (Tokped), Blibli dan Matahari Mall.
Anak usaha KIOS ini memang menjual produk digital seperti pulsa, e-money dan berbagai macam tagihan lainnya.
Hilangnya partner strategis tersebut membuat Narindo tidak memiliki kontribusi terhadap pendapatan KIOS sejak kuartal pertama 2021.
Penjualan produk digital KIOS paruh pertama tahun ini turun signifikan dari semula mencapai Rp 847,52 miliar kini menjadi Rp 164,94 miliar.
Tiga partner strategis yang pada paruh pertama tahun 2020 lalu menyumbang lebih dari sepertiga pendapatan KIOS kini tidak memiliki kontribusi sama sekali alias tidak ada penjualan kepada mantan partner strategis tersebut.
Ketiganya adalah PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau Gojek yang semula kontribusinya terhadap pendapatan perusahaan mencapai 18,25%, selanjutnya ada PT Tokopedia dengan kontribusi 14,55% dan terakhir PT Kudo Teknologi Indonesia yang kini menjadi GrabKios menyumbang 3,24% pada pertengahan tahun lalu. Total kontribusi ketiga perusahaan tersebut mencapai 36,04%.
Meski pendapatan dari penjualan ambruk, kinerja laba perusahaan malah mengalami perbaikan.
Tercatat sepanjang 6 bulan awal tahun 2021 perusahaan memperoleh laba bersih sebesar Rp 1,48 miliar, berbalik dari kondisi rugi bersih sebesar Rp 10,80 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Perbaikan kinerja laba ini salah satunya karena beban pokok penjualan yang juga ikut turun.
Pada semester pertama tahun ini beban pokok penjualan KIOS turun menjadi Rp 167,03 miliar atau setara dengan 95,21% dari pendapatan. Sebelumnya beban pokok perusahaan tercatat mencapai Rp 844,33 miliar atau setara dengan 99,59% dari total pendapatan bersih.
Beban usaha juga mengalami penurunan drastis dari semula Rp 7,38 miliar kini turun menjadi Rp 2,96 miliar, sedangkan beban finansial perusahaan ikut menyusut menjadi Rp 3,69 miliar dari semula Rp 10,28 miliar.
Aset perusahaan tercatat turun drastis hingga 65,30% dari posisi akhir Desember tahun lalu sebesar Rp 187,97 miliar kini tersisa menjadi Rp 65,22 miliar.
Liabilitas perusahaan juga tercatat turun menjadi Rp 5,09 miliar dari semula mencapai Rp 138,24 miliar. Alhasil ekuitas perusahaan tercatat tumbuh menjadi Rp 60,13 miliar dari posisi akhir tahun lalu senilai Rp 49,73 miliar.
Pada perdagangan sesi I Senin (23/8) pukul 11.18 WIB di pasar modal, saham KIOS tercatat naik 3,83% ke level Rp 1.085 per saham.
Dalam sepekan saham ini melemah 8,82%, selama sebulan terakhir harganya terkoreksi 23,32%. Meskipun demikian sejak awal tahun saham ini telah tumbuh beberapa kali lipat, naik hingga 633%.
Demikian berita mengenai Ditinggal Gojek-Tokopedia-Blibli, Omzet Emiten KIOS Drop 79%, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210823112621-17-270419/ditinggal-gojek-tokopedia-blibli-omzet-emiten-kios-drop-79
Beritamu.co.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan pertemuan bilateral dengan Financial Supervisory Service (FSS)…
Beritamu.co.id – Sinar Mas Land melalui Digital Hub dan Living Lab Ventures (LLV) sukses…
Beritamu.co.id – Harga Bitcoin terus melambung melewati level USD 93,000, dengan kapitalisasi pasar menembus…
Beritamu.co.id - PT Digital Mediatama Maxima Tbk (IDX: DMMX) dengan bangga memperkenalkan solusi ritel…
Beritamu.co.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan, hingga posisi September 2024, penyaluran kredit UMKM…
Beritamu.co.id – Hingga Jumat (15/11/2024) sejumlah bandara dan penerbangan di sekitar wilayah erupsi Gunung…