Categories: Berita Pilihan

Menlu: Membawa WNA dalam misi evakuasi adalah kewajiban kemanusiaan

Jakarta (BeritaMu.co.id) – Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi menyatakan bahwa membawa warga negara asing (WNA) dalam misi evakuasi merupakan kewajiban kemanusiaan yang harus dilakukan.

“Bantuan membawa wakil negara asing dalam misi evakuasi bukan pertama kali dilakukan. Ini merupakan kewajiban kemanusiaan yang harus dilakukan,” kata Retno Marsudi saat jumpa pers yang diselenggarakan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu dini hari.

Ada pun perwakilan asing yang turut serta dievakuasi adalah lima warga negara Filipina berdasarkan permintaan dari Pemerintah Filipina, serta dua warga negara Afghanistan dengan rincian, satu orang merupakan suami dari salah satu WNI dan satu orang lagi merupakan staf lokal perempuan yang bekerja di KBRI.

Selain itu, terdapat 26 WNI yang berhasil dievakuasi dalam kondisi baik, meski terdapat satu diplomat sedang berada dalam kondisi kurang sehat non-COVID dan akan segera memperoleh perawatan.

Tim Evakuasi Indonesia terdiri atas jajaran Kementerian Luar Negeri (Kemlu), TNI, dan BIN. Pesawat TNI Angkatan Udara berangkat dari Bandara Halim Perdanakusuma pada tanggal 18 Agustus 2021, sekitar pukul 06.00 WIB.

Rute yang ditempuh pesawat untuk mencapai Kabul, Afghanistan, yaitu melalui Aceh, Kolombo (Sri Lanka), Karachi (Pakistan), dan Islamabad (Pakistan) hingga tiba di Kabul pada tanggal 20 Agustus 2021, pukul 05.17 dini hari waktu setempat.

Related Post

Untuk menjamin kelancaran proses ini, Indonesia dengan intensif berkoordinasi dengan Menteri Luar Negeri Turki, Menteri Luar Negeri Norwegia, pihak Belanda, Amerika Serikat, dan Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

“Pada kesempatan ini, saya ingin menyampaikan terima kasih atas kerja sama yang diberikan oleh pemerintah dan otoritas India, Sri Lanka, Pakistan, Amerika Serikat, NATO, Turki, Norwegia, dan Belanda,” tutur Retno.

Hingga saat ini, Indonesia masih berperan dengan aktif dalam menjalin komunikasi bersama berbagai pihak yang berada di Afghanistan guna memantau kondisi terkini negara tersebut.

Menlu Retno berharap agar proses politik yang inklusif, dalam hal ini ‘Afghan-led, Afghan-owned’ masih memiliki peluang untuk dilakukan demi kebaikan rakyat Afghanistan.

“Indonesia terus berharap agar perdamaian dan stabilitas dapat tercipta di Afghanistan,” ucapnya.

Chavied Mardi

Wisata Blogger yang menyenangkan

Recent Posts

Sepekan Perdagangan, Kapitalisasi Pasar di BEI Tercatat Sebesar 12.063 Triliun, Turun 1,46% Dibanding Pekan Sebelumnya

Beritamu.co.id - Data perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan perdagangan pada…

28 mins ago

Harga Tiket Pesawat Kapan Turun? Kemenhub: Segera Diumumkan jika Rekomendasinya Keluar

Beritamu.co.id – Satuan Tugas (Satgas) Penurunan Harga Tiket Pesawat yang terdiri dari Kementerian Koordinator…

59 mins ago

Dukung Keberlanjutan, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia Gandeng Bumi Baik untuk Tanam Pohon Trembesi di Waduk Brigif, Jagakarsa

Beritamu.co.id – Gerakan pelestarian lingkungan kini semakin masif digalakkan oleh seluruh sektor industri, tak…

2 hours ago

BTech Bermitra dengan The University of Queensland, Dorong Inovasi dan Keberlanjutan di Bidang Teknologi Pertambangan

Beritamu.co.id - PT Bukit Teknologi Digital (BTech), anak perusahaan dan lini penelitian dan pengembangan…

5 hours ago

Ditutup di Level 7.161, IHSG Akhir Pekan Melemah -0,74 Persen

Beritamu.co.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore akhir pekan ini, Jumat…

5 hours ago

Surplus Neraca Perdagangan Indonesia pada Oktober 2024 Mencapai 2,48 Miliar Dolar AS

Beritamu.co.id - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), surplus neraca perdagangan Indonesia pada Oktober…

6 hours ago