Jakarta, BeritaMu.co.id – Bursa Eropa melemah pada pembukaan perdagangan Kamis (19/8/2021), setelah investor merespons negatif rencana pengetatan likuiditas di pasar modal dalam kebijakan moneter Amerika Serikat (AS).
Indeks Stoxx 600 dibuka anjlok 1,3% dengan semua indeks saham sektoral melemah. Indeks saham komoditas dasar, minyak dan gas, serta perjalanan dan tamasya menjadi pemberat utamanya.
Setengah jam kemudian, indeks berisi 600 saham unggulan Eropa ini turun 7 poin (-1,4%) ke 467,44. Indeks FTSE Inggris drop 126,5 poin (-1,76%) ke 7.042,83, indeks CAC Prancis tertekan 172,4 poin (-2,55%) menjadi 6.597,69 dan DAX Jerman anjlok 230,8 poin (-1,45%) ke 15.735,13.
Beberapa saham unggulan yang menjadi pemimpin koreksi di antaranya adalah Gn Store Nord yang turun nyaris 10% setelah merilis kinerja kuartal II-2021 yang tak sesuai ekspektasi pasar. Demikian juga emiten tambang Anglo American dan Antofagasta.
Kekhawatiran mengenai dimulainya pengetatan likuiditas pasar terkonfirmasi setelah risalah rapat Federal Reserve (The Fed) yang dirilis tadi malam menunjukkan kebijakan tapering (pengurangan pembelian obligasi di pasar oleh bank sentral AS) berpeluang dimulai tahun ini, karena inflasi mencapai target dan pemulihan pasar tenaga kerja yang mendekati ekspektasi.
Kebijakan untuk mencegah overheating ekonomi AS tersebut secara bersamaan bisa memicu capital outflow dari pasar modal negara berkembang, karena likuiditas yang selama ini diguyur ke pasar AS berkurang drastis sehingga pelaku pasar global tak memiliki kapasitas lebih untuk berinvestasi di aset berisiko tinggi seperti saham negara berkembang dan emerging market.
Hanya saja, pejabat The Fed sejauh ini menekankan bahwa tapering tak akan serta-merta diikuti pengetatan pasokan uang beredar melalui penaikan suku bunga acuan. Dia Asia, sentimen investor dibayangi kekhawatiran tersebut sehingga kompak melemah.
Di pasar Eropa, investor juga mengikuti perkembangan geopolitik setelah pemerintah AS memutuskan menarik serdadunya dari Afghanistan setelah 20 tahun menduduki negara tersebut dengan dalih “perang melawan teror”.
Dari kabar korporasi, sentimen positif secara sesaat datang setelah Comcast dan ViacomCBS mengumumkan kesepakatan untuk merilis layanan streaming di Benua Biru, yakni SkyShowtime, yang akan menyaingi Netflix dan sejenisnya.
Secara terpisah, Goldman Sachs mengumumkan bahwa pihaknya akan membeli unit bisnis pengelolaan aset perusahaan asuransi asal Belanda, yakni NN Group. Nilai kesepakatan itu mencapai US$ 1,98 miliar.
Update Terus berita terkini di BertaiMU.co.id
[]
(ags/ags)
Demikian berita mengenai Tapering Fed Terindikasi Tahun Ini, Bursa Eropa Dibuka Drop, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210819151227-17-269668/tapering-fed-terindikasi-tahun-ini-bursa-eropa-dibuka-drop
Beritamu.co.id - Emiten produsen Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) bagian dari Tanobel Group, PT…
Beritamu.co.id - INV Management Pte. Ltd selaku Pengendali PT ITSEC Asia Tbk (IDX: CYBR)…
Beritamu.co.id - Sebagai bagian dari akuisisi terbaru, PT MD Entertainment Tbk (IDX: FILM) mengubah…
Beritamu.co.id - Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, IHSG ditutup turun 0.38% diperdagangan kemarin, dan…
Beritamu.co.id - Riset harian MNC Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (18/11), IHSG terkoreksi 0,38% ke…
Beritamu.co.id - Dalam rangka mendukung program swasembada pangan dan energi, Kementerian Pekerjaan Umun (PU)…