Beritamu.co.id – PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk (IDX: DPNS) membukukan laba bersih sebesar Rp11,8 miliar pada enam bulan pertama tahun 2021.
Hasil tersebut, ditopang oleh langkah -langkah yang diterapkan emiten perekat itu.
Direktur Utama DPNS, Siang Hadi Widjaja mengatakan, kendala-kendala yang dihadapi perusahaan dapat diatasi dengan baik, antara lain terhadap piutang usaha salah satu pembeli yang usahanya sementara tidak beroperasi sampai batas waktu yang tidak ditentukan telah berhasil ditagih.
Manajemen selalu menerapkan prinsip kehati-hatian dalam memberikan piutang.
“Selama piutang lama belum dibayar, Perusahaan tidak akan menyerahkan produk baru,” katanya kepada media, Kamis (19/8/2021).
Lebih lanjut Siang menambahkan, hampir seluruh industri terkena dampak negatif dari pandemi Covid-19, termasuk industri lem kayu lapis.
Untuk menghadapi dampak negatif ini, manajemen telah mengupayakan strategi dan kebijakan strategis agar dapat menghasilkan kinerja positif.
“Di tengah kondisi ini, Perusahaan lebih berhati-hati dalam memasarkan produk sambil menelaah piutang tiap-tiap pelanggan untuk menjaga kolektibilitas, mempertahankan mutu lem, memberikan asistensi agar pelanggan dapat menjaga dan meningkatkan kualitas produknya sehingga tetap dapat bersaing dan bertahan serta melakukan efisiensi biaya dan optimalisasi di bidang produksi,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Siang mengatakan, Perusahaan berpandangan dan optimis bahwa prospek usaha ke depan masih cukup baik, mengingat ekspor plywood ke Amerika Serikat semakin meningkat sejak adanya tarif perang dagang dan anti dumping.
Peluang ekspor juga datang dari negara lain, seperti Korea Selatan, China, Uni Eropa, Timur Tengah dan Jepang seiring dengan mulai pulihnya kondisi ekonomi di Jepang di masa pandemi.
Adapun entitas anak, PT Intitirta Primasakti yang bergerak di bidang batu bara sedang menjajaki peluang-peluang yang ada untuk dapat memulai menambang batu baranya.
Menurut Siang, Perusahaan senantiasa menjunjung tinggi dan menerapkan prinsip-prinsip tata kelola yang baik dalam menjalankan bisnis karena ini merupakan aspek penting yang akan menghasilkan nilai ekonomi jangka panjang yang berkesinambungan.
“Penerapan tata kelola perusahaan yang baik berdasarkan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi dan kewajaran dapat meminimalisasi risiko-risiko yang dihadapi dan dapat berkontribusi dalam peningkatan kinerja perusahaan,” pungkasnya.
https://pasardana.id/news/2021/8/19/jaga-kinerja-dpns-terapkan-prinsip-kehati-hatian/
Beritamu.co.id – Hingga Jumat (15/11/2024) sejumlah bandara dan penerbangan di sekitar wilayah erupsi Gunung…
Beritamu.co.id – Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Keberlanjutan dan…
Beritamu.co.id – Sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan investor saham syariah serta memberikan apresiasi kepada stakeholders…
Beritamu.co.id - Data perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan perdagangan pada…
Beritamu.co.id – Satuan Tugas (Satgas) Penurunan Harga Tiket Pesawat yang terdiri dari Kementerian Koordinator…
Beritamu.co.id – Gerakan pelestarian lingkungan kini semakin masif digalakkan oleh seluruh sektor industri, tak…