Jakarta, BeritaMu.co.id – Bursa Asia dibuka melemah pada perdagangan Kamis (19/8/2021), menyusuli pelemahan bursa saham Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (18/8/2021), setelah rilis hasil rapat para kolega bank sentral AS dini hari tadi.
Indeks Nikkei Jepang dibuka melemah 0,68%, Hang Seng Hong Kong terkoreksi 0,43%, Shanghai Composite China terpangkas 0,32%, Straits Times Singapura terdepresiasi 0,67%, dan KOSPI Korea Selatan merosot 0,73%.
Pasar saham Asia pada hari ini cenderung mengikuti pergerakan bursa saham AS, Wall Street yang ditutup melemah pada dini hari tadi, setelah rilis hasil rapat para kolega bank sentral AS.
Beralih ke AS, Wall Street kembali ditutup di zona merah pada perdagangan Rabu kemarin, bahkan kali ini lebih dalam. Dengan demikian, sejak mencatat rekor tertinggi sepanjang masa kiblat bursa saham dunia ini sudah melemah 2 hari beruntun.
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ambles 1,08% ke level 34.960,69, S&P 500 ambrol 1,07% ke 4.400,27, dan Nasdaq merosot 0,89% ke 14.525,91.
Sebelum terkoreksi 2 hari beruntun, S&P 500 mencetak rekor tertinggi di awal pekan ini, selain itu ada torehan catatan apik lain.
Nilainya sudah naik dua kali lipat dari level penutupan terendah 23 Maret 2020 lalu saat pandemi virus corona (Covid-19) menghantam pasar finansial global. Catatan tersebut menjadi kenaikan tercepat S&P 500 sejak Perang Dunia II, berdasarkan kalkulasi CNBC International.
Jim Paulsen, Kepala Perencana Investasi Leuthold Group menilai pasar saham sudah saatnya terkoreksi. Kasus Covid-19 yang terus meningkat pun memperkeruh prospek pembukaan kembali ekonomi, sementara data ritel melemah.
“Beberapa saham telah berhenti bereaksi positif terhadap kabar bagus dari kinerja keuangan emiten, angka inflasi masih panas, dan pembicaraan Federal Reserve seputar taper bermunculan,” ujarnya, sebagaimana dikutip CNBC International.
Selain itu, rilis risalah rapat kebijakan moneter bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang menunjukkan kemungkinan tapering dilakukan di tahun ini membuat Wall Street kesulitan bangkit. Sejak bulan Juli lalu, spekulasi tapering di tahun ini memang sudah sangat kencang berhembus di pasar finansial.
Meski demikian, Wall Street diperkirakan masih bisa bangkit lagi jika rilis data ekonomi menunjukkan perbaikan. Bahkan saat corona varian delta penyebarannya sedang meningkat ribuan persen.
“Dalam jangka pendek, pasar akan fokus pada pertumbuhan ekonomi dan corona delta, tetapi kita sudah pernah melewati tantangan tersebut. Sehingga kabar bagus dari data ekonomi dan pasar tenaga kerja akan memberikan keyakinan investor yang akan membawa Wall Street kembali mencetak rekor sebelum akhir tahun ini,” kata Chris Zaccarelli, kepala investasi di Independent Advisor Alliance, sebagaimana dilansir CNBC International.
Update Terus berita terkini di BertaiMU.co.id
[]
(chd/chd)
Demikian berita mengenai Duh! Bursa Asia Rontok Pagi Ini, Semoga IHSG Bisa Kuat, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210819083247-17-269490/duh-bursa-asia-rontok-pagi-ini-semoga-ihsg-bisa-kuat
Beritamu.co.id - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan P. Roeslani,…
Beritamu.co.id - Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko menginformasikan tiket kereta api…
Beritamu.co.id - Jap Astrid Patricia selaku Komisaris PT Prima Globalindo Logistik Tbk (IDX: PPGL)…
Beritamu.co.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi meluncurkan Roadmap Pengembangan dan Penguatan Lembaga Keuangan…
Beritamu.co.id - PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) kembali hadir dalam KPR BRI Property…
Beritamu.co.id - PT Delta Dunia Makmur Tbk (Delta Dunia Group) (IDX: DOID), melalui anak…