Jakarta, BeritaMu.co.id – Bursa Asia dibuka menguat pada perdagangan Rabu (18/8/2021), di tengah pelemahan bursa saham Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (17/8/2021) dan sikap investor yang terus memantau perkembangan pandemi virus corona (Covid-19) di Benua Kuning.
Indeks Nikkei Jepang dibuka menguat 0,19%, Hang Seng Hong Kong bertambah 0,24%, Shanghai Composite China naik tipis 0,05%, Straits Times Singapura terapresiasi 0,16%, dan KOSPI Korea Selatan tumbuh 0,14%.
Dari Jepang, data neraca perdagangan periode Juli 2021 telah dirilis pada pagi hari ini. Data ekspor Negeri Matahari Terbit tercatat turun menjadi 37% pada bulan lalu, dari sebelumnya pada Juni lalu sebesar 48,6%.
Sedangkan data impor Jepang juga menurun menjadi 28,5% pada bulan lalu, dari sebelumnya pada Juni sebesar 32,7%.
Sementara itu dari kabar perkembangan pandemi Covid-19, Pemerintah Jepang pada Selasa kemarin memutuskan untuk memperpanjang keadaan darurat Covid-19 di Tokyo dan daerah lain hingga 12 September, sebagaimana yang diwartakan oleh Kyodo News.
Pergerakan bursa Asia pada hari ini cenderung berbanding terbalik dengan bursa saham AS, Wall Street yang ditutup berjatuhan pada Selasa kemarin.
Merosotnya bursa saham Negeri Paman Sam terjadi pasca rilis data penjualan ritel yang menurun. Hal tersebut memicu kecemasan penyebaran Covid-19 varian Delta yang mulai berdampak pada perekonomian.
Indeks S&P 500 melemah 0,71% ke 4.448,08, Dow Jones jeblok 0,8% ke 34.343,28, keduanya di awal pekan mencatat rekor tertinggi sepanjang masa. Indeks Nasdaq memimpin kemerosotan sebesar 0,93% di 14.656,18.
Selain mencetak rekor di hari Senin, S&P 500 juga menorehkan catatan apik, nilainya sudah naik dua kali lipat dari level penutupan terendah 23 Maret 2020 lalu saat pandemi Covid-19 menghantam pasar finansial global.
Catatan tersebut menjadi kenaikan tercepat S&P 500 sejak Perang Dunia II, berdasarkan kalkulasi CNBC International.
“Kenaikan pertumbuhan kasus Covid-19 sepertinya akan memicu perlambatan seperti yang terlihat di China dan menekan sentimen pelaku usaha manufaktur, tapi dampak ekonomi-setidaknya di AS dan Eropa-sepertinya tidak akan besar,” tulis Goldman Sachs dalam laporan riset yang dikutip CNBC International.
Data penjualan ritel AS per Juli dilaporkan turun 1,1% atau jauh lebih buruk dibandingkan dengan ekspektasi ekonom dalam survei Dow Jones yang memperkirakan penurunan hanya sebesar 0,3%. Angka tersebut jauh lebih buruk dari capaian Juni yang mencetak kenaikan sebesar 0,6%.
“Kita melihat ekspektasi belanja konsumen akan semakin kuat, tetapi sebagian sudah terpukul akibat virus corona Delta. Tantangan yang dihadapi tidak akan pergi dalam waktu yang cepat,” kata Yung-Yu Ma, dari BMO Wealth Management, sebagaimana dilansir CNBC International.
Update Terus berita terkini di BertaiMU.co.id
[]
(chd/chd)
Demikian berita mengenai Cuek dengan Wall Street, Bursa Asia Berani Masuk Zona Hijau, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210818083924-17-269180/cuek-dengan-wall-street-bursa-asia-berani-masuk-zona-hijau
Beritamu.co.id – Hingga Jumat (15/11/2024) sejumlah bandara dan penerbangan di sekitar wilayah erupsi Gunung…
Beritamu.co.id – Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Keberlanjutan dan…
Beritamu.co.id – Sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan investor saham syariah serta memberikan apresiasi kepada stakeholders…
Beritamu.co.id - Data perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan perdagangan pada…
Beritamu.co.id – Satuan Tugas (Satgas) Penurunan Harga Tiket Pesawat yang terdiri dari Kementerian Koordinator…
Beritamu.co.id – Gerakan pelestarian lingkungan kini semakin masif digalakkan oleh seluruh sektor industri, tak…