Categories: Berita Pilihan

Selama COVID-19 jadi pandemi, pemerintah terus berlakukan PPKM

Jakarta (BeritaMu.co.id) – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi selaku Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa selama pandemi COVID-19 pemerintah akan terus menerapkan PPKM sebagai instrumen pengendali mobilitas dan aktivitas masyarakat.

“Saya banyak memperoleh pertanyaan apakah PPKM ini akan dilanjutkan atau dihentikan? Saya ingin menjelaskan bahwa selama COVID-19 ini masih menjadi pandemi, PPKM ini akan tetap digunakan sebagai instrumen untuk mengendalikan mobilitas dan aktivitas masyarakat,” katanya dalam konferensi pers virtual diikuti di Jakarta, Senin malam.

Dengan demikian, kata dia, jika situasi COVID-19 semakin membaik, tentunya level PPKM akan diturunkan ke level yang lebih rendah. PPKM level 2 dan 1 nantinya mendekati situasi kehidupan dalam adaptasi kebiasaan baru.

Oleh karena itu, evaluasi akan dilakukan setiap minggu sehingga perubahan situasi dapat direspons secara cepat.

Luhut juga meminta masyarakat tidak terbawa euforia, terlebih karena sejak Minggu (15/8) hingga Senin (16/8) terjadi penurunan kasus konfirmasi positif yang cukup signifikan.

“Kita jangan juga euforia dengan angka-angka yang baik ini. Memang di kawasan ini sekarang Indonesia termasuk yang cepat melakukan tindakan dan hasilnya cukup baik. Tapi kita harus tetap super hati-hati. Kalau kita tidak ketat terhadap prokes, bukan tidak mungkin ini akan naik kembali dan ini akan memukul kita semua baik dari aspek ekonomi maupun aspek kemanusiaan,” katanya.

Related Post

Luhut pun menekankan tiga pilar utama dalam penanganan pandemi COVID-19, yaitu peningkatan cakupan vaksinasi secara cepat, penerapan 3T (testing. tracing, treatment) yang tinggi, dan kepatuhan 3M terutama soal penggunaan masker yang baik.

Untuk pelacakan, di Jawa-Bali berdasarkan laporan dari TNI/Polri rasio kontak erat sudah mencapai 5-6 orang untuk setiap satu pasien positif.

“Tentunya ini akan terus kami tingkatkan ke depannya. Kita berharap akan bisa double digit,” katanya.

Ia menegaskan pemerintah selalu mengedepankan keseimbangan antara aspek kesehatan dan ekonomi dalam penanganan pandemi.

Ia menyebut pembukaan kembali mobilitas dan aktivitas masyarakat harus dilakukan secara gradual (bertahap), seiring dengan peningkatan cakupan vaksinasi, kepatuhan terhadap protokol kesehatan dan kecepatan pengetesan, pelacakan, dan perawatan.

Dengan demikian, pembukaan kembali mobilitas dan aktivitas masyarakat tidak menimbulkan penyebaran COVID-19 secara signifikan.

Chavied Mardi

Wisata Blogger yang menyenangkan

Recent Posts

Kenaikan PPN 12 Persen Dinilai Memberatkan Konsumen

Beritamu.co.id - Kebijakan pemerintah yang akan menaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12…

46 mins ago

Isu Sengketa Tanah, AHY Ingatkan Pemerintah Lebih Fokus Selamatkan Kerugian Negara

Beritamu.co.id - Menteri Koordinator bidang Infrastruktur Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY mengatakan…

7 hours ago

Doo Financial Kini Hadir di Indonesia: Tawarkan Akses Pasar Global kepada Investor Lokal

Beritamu.co.id - Broker yang menjadi bagian dari Doo Group, Doo Financial, berekspansi ke Indonesia…

1 day ago

OJK Perkuat Kerja Sama Pengawasan Sektor Jasa Keuangan dengan Financial Supervisory Service Korea

Beritamu.co.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan pertemuan bilateral dengan Financial Supervisory Service (FSS)…

2 days ago

Sinar Mas Land Sukses Pertemukan Ribuan Partisipan dengan Influential Leaders dan Digital Champion dalam Event ‘DNA Leadership Summit’ di BSD City

Beritamu.co.id – Sinar Mas Land melalui Digital Hub dan Living Lab Ventures (LLV) sukses…

2 days ago

Bitcoin Kalahkan Perak, Jadi Aset Terbesar ke-8 Dunia

Beritamu.co.id – Harga Bitcoin terus melambung melewati level USD 93,000, dengan kapitalisasi pasar menembus…

2 days ago