Categories: Bisnis

Biden Desak OPEC+ Genjot Produksi Minyak, Ini Gara-garanya!

Jakarta, BeritaMu.co.id – Amerika Serikat (AS) akan segera meminta organisasi negara-negara pengekspor minyak (OPEC) dan sekutunya (OPEC+) untuk meningkatkan produksi minyak dan mencegah kenaikan harga bahan bakar (bensin) dan gas.

Hal ini dilakukan di tengah kekhawatiran kenaikan inflasi dapat menggagalkan pemulihan ekonomi global dari Covid-19.

Pemerintahan Presiden AS Joe Biden mengatakan keputusan OPEC+ yang secara bertahap meningkatkan produksi tidak cukup efektif untuk bangkit dari momen kritis pemulihan global.

OPEC+ adalah 13 negara anggota OPEC ditambah Rusia dan produsen minyak lainnya selain OPEC.

“Kami bicara dengan anggota OPEC+ yang berpengaruh tentang pentingnya pasar yang kompetitif dalam menetapkan harga,” kata Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan dalam pernyataan dikutip dari CNBC International, Rabu (11/8/2021).

“Pasar energi yang kompetitif akan memastikan pasokan energi yang anda dan stabil, OPEC harus berbuat lebih banyak dalam mendukung pemulihan ekonomi [global],” tambahnya.

Tahun ini harga gas telah melonjak naik karena permintaan untuk minyak mentah kembali naik. Rata-rata harga gas mencapai US$ 3,186/MMBTU pada Selasa kemarin (10/8), dibandingkan level pada Juli lalu di posisi US$ 3,143/MMBTU.

Sedangkan selama satu tahun harga gas telah naik lebih dari US$ 1/MMBTU.

Related Post

“Presiden Biden menyadari harga gas dapat menekan anggaran bagi anggota keluarga,” kata seorang pejabat senior Gedung Putih.

“Dia ingin pemerintahannya menggunakan alat apapun untuk mengatasi harga gas dan membantu menurunkan harga.”

Lonjakan harga gas terjadi di tengah rebound harga minyak. Pada April 2020, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), patokan minyak AS, turun ke level negatif untuk pertama kalinya dalam catatan akibat pandemi yang melemahkan permintaan untuk produk minyak bumi.

OPEC+ pun membuat keputusan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada April 2020, yakni memangkas hampir 10 juta barel per hari dari pasar. Hal ini dilakukan dalam upaya mendukung harga, sementara produsen AS juga mengurangi produksi.

Pemotongan pasokan ini, ditambah dengan pemulihan permintaan, telah mendorong harga minyak WTI kembali di atas US$70 per barel, meskipun kontrak telah sedikit mundur dari level itu dalam beberapa sesi terakhir.

[]

(…)

Demikian berita mengenai Biden Desak OPEC+ Genjot Produksi Minyak, Ini Gara-garanya!, ikuti terus update berita dari kami

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210811210447-17-267815/biden-desak-opec–genjot-produksi-minyak-ini-gara-garanya

David Jones

penikmat sepak bola :D

Recent Posts

Isu Sengketa Tanah, AHY Ingatkan Pemerintah Lebih Fokus Selamatkan Kerugian Negara

Beritamu.co.id - Menteri Koordinator bidang Infrastruktur Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY mengatakan…

3 hours ago

Doo Financial Kini Hadir di Indonesia: Tawarkan Akses Pasar Global kepada Investor Lokal

Beritamu.co.id - Broker yang menjadi bagian dari Doo Group, Doo Financial, berekspansi ke Indonesia…

20 hours ago

OJK Perkuat Kerja Sama Pengawasan Sektor Jasa Keuangan dengan Financial Supervisory Service Korea

Beritamu.co.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan pertemuan bilateral dengan Financial Supervisory Service (FSS)…

1 day ago

Sinar Mas Land Sukses Pertemukan Ribuan Partisipan dengan Influential Leaders dan Digital Champion dalam Event ‘DNA Leadership Summit’ di BSD City

Beritamu.co.id – Sinar Mas Land melalui Digital Hub dan Living Lab Ventures (LLV) sukses…

2 days ago

Bitcoin Kalahkan Perak, Jadi Aset Terbesar ke-8 Dunia

Beritamu.co.id – Harga Bitcoin terus melambung melewati level USD 93,000, dengan kapitalisasi pasar menembus…

2 days ago

DMMX Hadirkan Terobosan Ritel Pintar Berbasis AI di SIAL Interfood 2024

Beritamu.co.id - PT Digital Mediatama Maxima Tbk (IDX: DMMX) dengan bangga memperkenalkan solusi ritel…

2 days ago