Categories: Berita Pilihan

Pemerintah ungkap ancaman keanekaragaman hayati bagi ekonomi

Jakarta (BeritaMu.co.id) – Pemerintah mengungkapkan dampak Jenis Asing Invasif (Invasive Alien Species/IAS) yang menjalar ke semua lini, termasuk aspek ekonomi karena mengancam keanekaragaman hayati Indonesia.

Asisten Deputi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Konservasi Sumber Daya Alam Kemenko Kemaritiman dan Investasi Saleh Nugrahadi menjelaskan JAI mendorong semakin tingginya laju hilangnya keanekaragaman hayati.

“Dampak penyebaran spesies invasif ini tidak hanya memberikan dampak bagi ekologi lingkungan hidup, tetapi juga bagi ekonomi, kesehatan masyarakat, dan politik,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

JAI merupakan jenis spesies maupun subspesies ataupun berada di tingkatan takson yang lebih rendah, yang berada di luar tempat penyebaran alaminya baik pada masa lalu atau masa kini dan mengganggu serta mengancam keanekaragaman hayati.

“JAI dapat menyebabkan kerugian besar bagi manusia dan alam, di mana pemerintah Indonesia tentu harus menindaklanjuti hal ini dan telah diatur pula dalam UU No. 5/1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem yang juga menjadi dasar dalam mengatur kebijakan JAI yang begitu diperlukan di Indonesia,” imbuhnya.

Menurut Saleh, diperlukan payung hukum atau pedoman yang lebih jelas dan lebih dikembangkan agar semua instansi dan kementerian lembaga terkait serta pelaku lapangan dapat menciptakan sinergi dan menjadikan JAI sebagai hal yang perlu diketahui dengan baik.

Related Post

Ia menuturkan isu JAI merupakan isu lintas sektor yang kini semakin mengemuka, dan harus mendapatkan perhatian, di samping isu perubahan iklim, terutama pada saat pandemi Covid-19 ini.

Pasalnya, berdasarkan survei UNESCO pada tahun 2021, hilangnya keanekaragaman hayati dunia dan perubahan iklim menduduki peringkat teratas tantangan global. Oleh karena itu, masalah ini pun terus disuarakan oleh banyak pihak.

“Diperlukan koordinasi dan sinergi lintas sektor, dan perlu adanya pemetaan peran dari masing-masing aktor dalam pengelolaan JIA di Indonesia ini,” tambahnya.

Demikian pula sosialisasi tentang JAI ini harus mampu menyentuh masyarakat dan memberikan pengetahuan terkait JAI tersebut.

 

Chavied Mardi

Wisata Blogger yang menyenangkan

Recent Posts

Sepekan Perdagangan, Kapitalisasi Pasar BEI Meningkat 0,29% menjadi Rp11.865 Triliun

Beritamu.co.id - Data perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan pada periode…

2 days ago

Kembangkan Beton Hijau di Pesisir dan Laut, SIG Gandeng BRIN

Beritamu.co.id - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (IDX: SMGR) atau SIG menjalin kerja sama dengan…

2 days ago

RDK Bulanan OJK: Stabilitas Sektor Jasa Keuangan pada bulan April 2025 Tetap Terjaga di Tengah Meningkatnya Dinamika Global

Beritamu.co.id - Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 April 2025…

2 days ago

Yacobus Jemmy Hartanto Kembali Tambah Porsi Kepemilikan Sahamnya di OMED

Beritamu.co.id - Yacobus Jemmy Hartanto selaku Komisaris dan juga Pengendali PT Jayamas Medica Industri Tbk (IDX: OMED) telah melakukan transaksi Pembelian…

2 days ago

Ditutup ke Level 6.832, IHSG Akhir Pekan Menguat 0,07 Persen

Beritamu.co.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore akhir pekan ini, Jumat…

2 days ago

BTN Akan Buka 27 Gerai Baru

Beritamu.co.id– PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (IDX:BBTN) terus melakukan penataan jaringan kantor sebagai…

2 days ago