Jakarta, CNBC Indonesia – Harga mayoritas obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) ditutup melemah pada perdagangan Senin (9/8/2021), Mayoritas investor cenderung melepas kepemilikannya di SBN pada hari ini, ditandai dengan kenaikan imbal hasilnya (yield).
Hanya SBN bertenor pendek, yakni 1 tahun yang masih ramai diburu oleh investor hari ini, ditandai dengan penurunan yield-nya, yakni turun 5,5 basis poin (bp) ke level 3,092%. Sementara itu, yield SBN dengan tenor 10 tahun yang merupakan yield acuan obligasi pemerintah kembali naik sebesar 5,6 bp ke level 6,344%.
Yield berlawanan arah dari harga, sehingga kenaikan yield menunjukkan harga obligasi yang sedang melemah, demikian juga sebaliknya. Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1%.
Investor menunggu keputusan Presiden Jokowi terkait PPKM Level 4, apakah kembali diperpanjang atau mulai diperlonggar. PPKM Level 4 sejatinya akan berakhir pada hari ini, 9 Agustus 2021. Terlepas apakah PPKM Level 4 akan diperpanjang kembali atau diperlonggar, penambahan kasus Covid-19 di Tanah Air masih tergolong tinggi.
Hal itu terlihat dari penambahan kasus harian masih di kisaran 20 ribu-30 ribu orang per hari, dan angka kematian masih di atas 1.000 kasus per hari. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat pada, Minggu (8/8/2021), ada sebanyak 26.415 orang kasus baru. Dengan begitu total kasus Covid-19 di Indonesia sepanjang pandemi mencapai 3,66 juta orang.
Kabar baiknya, pasien sembuh juga terus meningkat dan sempat mencapai rekor pada, Jumat (6/8/2021), sebanyak lebih dari 48 ribu. Hari ini pasien sembuh bertambah 48.508 orang, sehingga totalnya 3,084 juta orang. Jumlah pasien sembuh hari ini pun melampaui kasus baru.
Sementara kasus kematian hingga kini masih tinggi dengan penambahan 1.498 orang, dan totalnya 107.096 orang. Kasus aktif atau pasien yang membutuhkan perawatan pun saat ini masih tinggi sebanyak 474.233 orang.
Sementara itu dari Amerika Serikat (AS), yield surat utang pemerintah AS (Treasury) terpantau turun sedikit pada pra-pembukaan (pre-opening) perdagangan Senin (9/8/2021) waktu AS, di tengah sikap investor yang sedang menanti rilis data inflasi pada periode Juli 2021 yang akan dirilis pada Rabu (11/8/2021) mendatang
Dilansir data dari CNBC International, yield Treasury acuan bertenor 10 tahun turun 1 bp ke level 1,278% pada pukul 07:00 pagi waktu AS, dari sebelumnya pada penutupan Jumat (6/8/2021) pekan lalu di level 1,288%.
Yield Treasury sempat melonjak pada Jumat pekan lalu, menyusul laporan penggajian non-pertanian (non-farming payroll/NFP) yang lebih baik dari perkiraan dari Departemen Tenaga Kerja.
Laporan tersebut menunjukkan 943.000 pekerjaan ditambahkan pada bulan Juli, jauh di atas perkiraan 845.000 oleh para ekonom. Sementara itu, tingkat pengangguran turun menjadi 5,4%, di bawah tingkat yang diharapkan sebesar 5,7%.
Data ketenagakerjaan adalah salah satu indikator ekonomi utama yang digunakan oleh bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) untuk menentukan kapan akan mulai mengetatkan kebijakan moneternya dan kapan tapering (pengurangan pembelian obligasi) akan dimulai.
Data inflasi AS yang tergambarkan pada indeks harga konsumen (IHK) dan indeks harga produsen (PPI), dijadwalkan akan dirilis pada Rabu dan Kamis pekan ini.
Update Terus berita terkini di BertaiMU.co.id
[]
(chd/chd)
Demikian berita mengenai Investor Kembali Melepas SBN, Yield Mayoritas SBN Menguat, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210809184914-17-267324/investor-kembali-melepas-sbn-yield-mayoritas-sbn-menguat
Beritamu.co.id - PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) kembali hadir dalam KPR BRI Property…
Beritamu.co.id - PT Delta Dunia Makmur Tbk (Delta Dunia Group) (IDX: DOID), melalui anak…
Beritamu.co.id - PT Unilever Indonesia Tbk (IDX: UNVR) menyampaikan Laporan Informasi atau Fakta Material…
Beritamu.co.id - Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (IDX:…
Beritamu.co.id - PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) (IDX: EXCL) telah menyiapkan jaringan untuk…
Beritamu.co.id - Emiten bidang usaha Investasi dan jasa penunjang telekomunikasi, PT Sarana Menara Nusantara…