Categories: Bisnis

Mantap! Aksi ‘Buang Dolar’ Bikin Rupiah Mantap Pekan Ini

Jakarta, BeritaMu.co.id – Kinerja rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sepanjang pekan ini terbilang cukup apik, di tengah masih berlangsungnya sentimen ‘buang dolar’ pada pekan ini.

Rupiah mampu tipis 0,76% secara point-to-point dan berhasil kembali ke level 14.300-an. Namun dua hari jelang akhir perdagangan pekan ini, rupiah kembali melemah, walaupun pelemahannya cenderung tipis.

Pada perdagangan Jumat (6/8/2021) kemarin, rupiah ditutup melemah tipis 0,07% ke level 14.350.

Rupiah sebenarnya mendapat sentimen positif dari dalam negeri pada dua hari jelang akhir pekan ini. Tetapi penguatan tajam lebih dari 1% dalam 3 hari pertama pekan ini memicu aksi ambil untung (profit taking).

Pada Kamis (5/8/2021), Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekonomi Indonesia tumbuh impresif pada kuartal II-2021. Output ekonomi yang diukur berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) tumbuh 7,07% dibandingkan kuartal II-2020 (year-on-year/yoy). Lebih tinggi dibandingkan ekspektasi pasar.

Hal ini merupakan pertumbuhan PDB pertama setelah mengalami kontraksi selama 4 kuartal beruntun, artinya Indonesia sah keluar dari resesi.

Konsensus pasar yang dihimpun BeritaMu.co.id memperkirakan PDB akan tumbuh 6,505% yoy. Sedangkan konsensus pasar versi Reuters menghasilkan proyeksi pertumbuhan ekonomi 6,57% yoy pada April-Juni 2021.

Sementara pada Jumat kemarin, Bank Indonesia (BI) melaporkan cadangan devisa (cadev) per akhir Juli sebesar US$ 137,3 miliar, naik dari bulan sebelumnya US$ 137,1 miliar atau sekitar US$ 200 juta.

“Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 8,9 bulan impor atau 8,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,” sebut keterangan tertulis BI yang dirilis Jumat (6/8/2021).

Cadangan devisa Indonesia kini naik dalam 2 bulan beruntun total cadev naik sebesar US$ 900 juta, sementara di bulan Mei jeblok US$ 2,4 miliar.

Bulan sebelumnya cadev mencetak rekor tertinggi sepanjang masa US$ 138,8 miliar, kemudian jeblok hingga ke US$ 136,4 miliar yang merupakan posisi terendah di tahun ini.

Aksi profit taking yang menerpa rupiah pada dua hari jelang akhir pekan ini juga tak lepas dari kehati-hatian pelaku pasar yang saat itu menanti rilis data tenaga kerja AS malam ini.

Data tenaga kerja AS merupakan salah satu acuan The Fed dalam melakukan tapering (pengurangan pembelian obligasi).

Hasil polling yang dilakukan Reuters menunjukkan tingkat pengangguran AS di bulan Juni turun menjadi 5,7% dari bulan sebelumnya 5,9%.

Related Post

Sementara perekrutan tenaga kerja di luar sektor pertanian (non-farm payrolls/NFP) sebanyak 880.000 orang, lebih tinggi dari bulan Mei 850.000 orang.

Namun, data tenaga kerja versi Automatic Data Processing Inc. (ADP) yang dirilis Rabu lalu mengecewakan.

ADP kemarin melaporkan sepanjang bulan Juli perekonomian AS mampu menyerap 330.000 tenaga kerja, turun lebih dari setengah dari bulan sebelumnya 680.000 tenaga kerja, serta jauh di bawah prediksi kenaikan menjadi 695.000 tenaga kerja.

Data ADP kerap dijadikan acuan rilis data tenaga kerja versi pemerintah, sehingga ada kemungkinan juga sama mengecewakan.

Dolar AS seharusnya tertekan, tetapi pernyataan dari beberapa anggota bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) membuat the greenback bertenaga lagi 2 hari terakhir.

“Anda duduk di sini dan melihat inflasi sudah jauh di atas target dan pasar ketenagakerjaan terus membaik menuju level pra-pandemi. Menurut saya, ini terdengar seperti kami harus bersiap,” kata Richard Clarida, Wakil Ketua The Fed, dalam wawancara bersama Washington Post.

Clarida memperkirakan The Fed akan mulai mengurangi pembelian aset (quantitative easing/QE) pada akhir tahun ini. Namun suku bunga acuan mungkin masih akan bertahan rendah hingga tercapai kondisi penciptaan lapangan kerja yang maksimal (maximum employment).

“Saya menilai kondisi untuk menaikkan suku bunga acuan baru akan tercapai pada akhir 2022. Jadi normalisasi kebijakan pada 2023 adalah sesuatu yang konsisten dengan target kami,” lanjut Clarida.

Sebelumnya, Presiden The Fed Dallas Robet Kaplan juga berpendapat bahwa pengurangan quantitative easing bisa dilakukan dengan segera. Demikian pula menurut James Bullard, Presiden The Fed St Louis.

Adapun di dalam negeri, Bank Indonesia (BI) tengah bergerilya bekerjasama dengan otoritas negara-negara lain untuk transaksi perdagangan internasional lewat local currency settlement (LCS) untuk mengurangi ketergantungan dolar AS.

Update Terus berita terkini di BertaiMU.co.id

[]

(chd/chd)

Demikian berita mengenai Mantap! Aksi ‘Buang Dolar’ Bikin Rupiah Mantap Pekan Ini, ikuti terus update berita dari kami

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210807135525-17-266888/mantap-aksi-buang-dolar-bikin-rupiah-mantap-pekan-ini

David Jones

penikmat sepak bola :D

Recent Posts

Haryanto Sofian Tambah Porsi Kepemilikan Sahamnya di PKPK

Beritamu.co.id - Haryanto Sofian selaku Direktur Utama PT Perdana Karya Perkasa Tbk (IDX: PKPK)…

1 hour ago

Pialang Asuransi BWT Jalin Kolaborasi dengan Shopee Beri Proteksi Gratis untuk Produk Kecantikan

Beritamu.co.id - Perawatan kecantikan kini menjadi bagian penting dari keseharian banyak orang, baik dalam…

2 hours ago

Indeks Kospi Melonjak 1,32 Persen

Beritamu.co.id - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, melonjak 33,1 poin,…

2 hours ago

Lagi, Josef Kandiawan Tambah Porsi Kepemilikan Sahamnya di KUAS

Beritamu.co.id - Josef Kandiawan selaku Direktur Utama PT Ace Oldfields Tbk (IDX: KUAS) telah…

3 hours ago

ANALIS MARKET (25/11/2024) : IHSG Berpotensi Menguat

Beritamu.co.id - Riset harian Samuel Sekuritas menyebutkan, pasar saham AS ditutup menguat pada Jumat…

4 hours ago

ANALIS MARKET (25/11/2024) : IHSG diperkirakan Cenderung Menguat

Beritamu.co.id - Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan akhir pekan lalu (22/11), IHSG…

4 hours ago