Jakarta, BeritaMu.co.id – Bursa saham Asia dibuka bervariasi pada perdagangan Kamis (5/8/2021), di tengah pelemahan bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street pada perdagangan Rabu (4/8/2021) waktu setempat.
Indeks Nikkei Jepang dibuka menguat 0,15%, KOSPI Korea Selatan naik 0,1%, dan Straits Times Singapura terapresiasi 0,19%.
Sementara untuk indeks Hang Seng Hong Kong dan Shanghai Composite China dibuka di zona merah pada hari ini. Hang Seng dibuka melemah 0,36% dan Shanghai terkoreksi 0,77%.
Dari data ekonomi, Singapura akan merilis data penjualan ritel periode Juni 2021 pada pukul 13:00 waktu setempat atau pukul 12:00 WIB.
Di lain sisi, pergerakan bursa Asia pada hari ini cenderung sedikit mengikuti bursa Wall Street pada perdagangan Rabu kemarin, di mana dua indeks utama di Wall Street mengalami pelemahan.
Berpindah ke bursa saham AS, ada kabar yang kurang menggembirakan di mana indeks utama ditutup melemah. Dow Jones Industrial Average (DJIA) dan S&P 500 terkoreksi masing-masing 0,92% dan 0,46%. Namun untuk Nasdaq masih bertahan dengan menguat 0,13%.
Investor di Wall Street semakin cemas dengan perkembangan pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) di Negeri Paman Sam.
Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) melaporkan total pasien positif Covid-19 di AS per 3 Agustus 2021 berjumlah 34,81 juta orang. Bertambah 15.081 orang dari hari sebelumnya.
Pelaku pasar melepas saham emiten yang bakal merasakan pukulan saat pandemi kembali mengganas, seperti perbankan dan industri.
Presiden AS Joseph ‘Jose’ Biden yang beberapa waktu lalu sempat mendeklarasikan ‘kemenangan’ AS melawan virus corona kini kembali waspada. Biden meminta kepala daerah untuk serius dalam penanganan pandemi.
“Beberapa gubernur tidak ingin melakukan hal yang benar untuk melawan pandemi. Kepada mereka, saya ingin katakan jika Anda tidak mau membantu maka setidaknya jangan menghalangi,” tegas Biden, sebagaimana dikutip dari Reuters.
Di sisi lain, survei ADP menyebutkan ada tambahan 330.000 slip gaji baru per Juli, atau di bawah ekspektasi pasar sebanyak 653,000. Data buruk ini muncul beriringan dengan kabar kian menyebarnya virus Covid-19 varian delta.
“Biangnya adalah varian Delta. Ia belum berujung pada perubahan kebijakan pembatasan publik tapi bisa membuat masyarakat ragu untuk kembali bekerja, terutama di negara yang tingkat keraguan vaksinasi masih tinggi,” tutur James McCann, Wakil Kepala Ekonom Aberdeen Standard Investments, dalam laporan riset yang dikutip CNBC International.
Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun pada Rabu pagi kembali turun ke 1,13%, menghapus kenaikan kemarin. Hal ini mengindikasikan aksi beli meningkat, sehingga harga naik (dan imbal hasil tertekan) di tengah kekhawatiran seputar pandemi.
Dorongan memburu aset safe haven (minim risiko tapi dengan keuntungan rendah) ini terjadi setelah Gubernur Federal Reserve Christopher Waller kepada CNBC International menyatakan bahwa bank sentral AS bisa mulai pengurangan pembelian surat berharga di pasar awal Oktober.
Update Terus berita terkini di BertaiMU.co.id
[]
(chd/chd)
Demikian berita mengenai Wall Street Mulai Loyo, Bursa Saham Asia Dibuka Mixed, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210805083724-17-266229/wall-street-mulai-loyo-bursa-saham-asia-dibuka-mixed
Beritamu.co.id - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan P. Roeslani,…
Beritamu.co.id - Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko menginformasikan tiket kereta api…
Beritamu.co.id - Jap Astrid Patricia selaku Komisaris PT Prima Globalindo Logistik Tbk (IDX: PPGL)…
Beritamu.co.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi meluncurkan Roadmap Pengembangan dan Penguatan Lembaga Keuangan…
Beritamu.co.id - PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) kembali hadir dalam KPR BRI Property…
Beritamu.co.id - PT Delta Dunia Makmur Tbk (Delta Dunia Group) (IDX: DOID), melalui anak…