Jakarta, CNBC Indonesia – Harga obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) kembali ditutup beragam pada perdagangan Kamis (5/8/2021), setelah rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II tahun 2021.
Sikap investor kembali beragam pada hari ini. Pada SBN bertenor pendek dan panjang, investor masih ramai mengoleksi SBN ditandai dengan penurunan imbal hasil (yield) dan penguatan harga. Sedangkan di SBN berjangka menengah cenderung dilepas oleh investor, ditandai dengan kenaikan yield dan pelemahan harga.
Adapun untuk SBN bertenor pendek yakni SBN bertenor 1 dan 3 tahun. Sedangkan untuk SBN berjangka panjang yakni SBN 25 tahun dan 30 tahun. Sementara itu, yield SBN dengan tenor 10 tahun yang merupakan yield acuan obligasi pemerintah berbalik naik sebesar 1,3 basis poin (bp) ke level 6,269%.
Yield berlawanan arah dari harga, sehingga kenaikan yield menunjukkan harga obligasi yang sedang melemah, demikian juga sebaliknya. Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1%.
Pada hari ini, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Produk Domestik Bruto (PDB) RI pada kuartal II-2021 melesat 7,07% secara tahunan (year-on-year/YoY).
Angka PDB RI tersebut jauh di atas konsensus ekonom dan analis dalam polling BeritaMu.co.id yang memperkirakan angka 6,505%. Capaian itu juga lebih tinggi dari konsensus pasar versi Reuters yang berujung pada angka 6,57%.
Secara kuartalan, ekonomi nasional tumbuh 3,31% atau di atas proyeksi pasar sebesar 2,875%. Namun sepanjang tahun berjalan, ekonomi Indonesia masih terhitung minus, yakni sebesar -0,74%.
Pencapaian ini mengakhiri rentetan pertumbuhan negatif (kontraksi) selama empat kuartal berturut-turut. Artinya, Indonesia terbebas dari resesi ekonomi.
Namun, sikap investor di pasar SBN tetap beragam, di mana ada yang beranggapan bahwa tumbuhnya PDB RI pada kuartal II-2021 hanya bersifat sementara, sedangkan pada kuartal III-2021 berpotensi mengalami penurunan, seiring diberlakukannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) secara Darurat atau Level 4 dari Juli hingga kini.
Namun sebagian lainnya tetap yakin bahwa perekonomian Indonesia akan pulih, meskipun ada PPKM Darurat/Level 4.
Di lain sisi, dari Amerika Serikat (AS), yield surat utang pemerintah AS (Treasury) terpantau mengalami penurunan sedikit pada pra-pembukaan (pre-opening) perdagangan Kamis (5/8/2021) waktu AS, karena investor sedang menanti rilis data ketenagakerjaan AS pada Juli 2021, di mana Departemen Tenaga Kerja AS akan melaporkan klaim pengangguran mingguan pada pagi hari nanti.
Dilansir data dari CNBC International, yield Treasury acuan bertenor 10 tahun turun 0,9 bp ke level 1,175% pada pukul 07:00 pagi waktu AS, dari sebelumnya pada penutupan Rabu (4/8/2021) kemarin di level 1,184%.
Departemen Tenaga Kerja AS akan merilis data klaim pengangguran yang diajukan minggu lalu pada pukul 08:30 pagi waktu AS atau pukul 19:30 WIB.
Yield Treasury bertenor 10 tahun turun ke titik terendahnya sejak Februari pada Rabu kemarin, menyusul data ketenagakerjaan yang mengecewakan dari perusahaan penggajian swasta ADP.
Data menunjukkan sebanyak 330.000 pekerjaan tersedia pada bulan Juli, jauh di bawah perkiraan ekonom sebanyak 653.000 lapangan pekerjaan. Angka ini juga mengalami penurunan yang cukup tajam pada Juni lalu yang sebanyak 680.000 pekerjaan.
Investor terus memantau data pekerjaan dengan cermat, karena data tenaga kerja akan digunakan oleh bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) untuk mengukur kapan akan dimulainya sikap hawkish.
Rilis data pekerjaan resmi dari Departemen Tenaga Kerja AS untuk periode Juli yang akan dirilis pada Jumat (6/8/2021) besok, akan menjadi fokus utama bagi investor pada pekan ini.
Update Terus berita terkini di BertaiMU.co.id
[]
(chd/chd)
Demikian berita mengenai PDB RI Q2-2021 Tumbuh Hingga 7,07%, Yield SBN Ditutup Beragam, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210805182329-17-266464/pdb-ri-q2-2021-tumbuh-hingga-707-yield-sbn-ditutup-beragam
Beritamu.co.id - Sebagai perusahaan pendorong transformasi digital yang berkelanjutan, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk…
Beritamu.co.id - Sugiman Halim selaku pemegang saham PT Newport Marine Services Tbk (IDX: BOAT)…
Beritamu.co.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore ini, Selasa (19/11/2024) berhasil…
Beritamu.co.id - Di era transformasi digital, pemahaman masyarakat terhadap keuangan semakin penting, terutama di…
Beritamu.co.id - PT Gerbangmas Tunggal Sejahtera selaku pemegang saham PT Smartfren Telecom Tbk (IDX:…
Beritamu.co.id - Indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo, Jepang, naik 193,58 poin, atau…