Categories: Berita Pilihan

Menkeu: Institusi yang efisien bisa tembus “middle income trap”

Jakarta (BeritaMu.co.id) – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan negara dengan institusi yang efisien berdasarkan tata kelola baik bisa menembus jebakan negara berpendapatan menengah atau middle income trap.

“Negara yang bisa menembus middle income trap adalah negara yang memiliki institusi yang efisien berdasarkan tata kelola yang relatif bagus, korupsi, dan konflik kepentingan juga penting diperangi,” kata Sri Mulyani dalam webinar bertajuk “50 Tahun Nalar Ajar Terusan Budi: CSIS dan Transformasi Ekonomi Menuju Indonesia 2045”, Rabu.

Menuju tahun 2045 saat akan Memperingati 100 Tahun Kemerdekaan, Sri Mulyani mengatakan bangsa Indonesia akan dihadapkan pada berbagai tantangan yang tidak mudah, termasuk middle income trap.

Indonesia saat ini masih dikategorikan sebagai negara berpendapatan menengah atau middle income country. Berdasarkan pengalaman 190 negara, dia menyebut kebanyakan mayoritas berhenti di level pendapatan tersebut.

Menurutnya, konteks itulah yang membuat reformasi birokrasi sangat penting untuk terus dilakukan pemerintah.

Dia mengatakan UU Cipta Kerja (Ciptaker) yang digagas pemerintah bersama DPR RI merupakan tonggak bagi perubahan pola pikir institusi publik untuk melayani sebagai bagian dari reformasi birokrasi.

Related Post

“Sesuai program reformasi birokrasi, UU Ciptaker merupakan milestone atau tonggak penting bagi kita untuk mengubah mindset institusi publik untuk bisa melayani, baik di pusat maupun daerah,” katanya.

Dia menjelaskan bahwa dari sisi rezim perizinan, efisiensi regulasi merupakan salah satu elemen yang penting. Reformasi institusi dan birokrasi, menurutnya, sangat sulit karena tidak dapat dilihat secara kasat mata oleh masyarakat namun memiliki dampak yang luar biasa.

Masyarakat bisa mendapatkan pelayanan yang baik dan efisien atau masyarakat dan dunia usaha dibebani oleh regulasi dan birokrasi yang tidak efisien, ujarnya.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengatakan berbagai langkah reformasi birokrasi di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo terus dilakukan, baik dalam memutus tali regulasi yang begitu rumit maupun meningkatkan kinerja dari sisi birokrasi untuk bebas korupsi dan dapat melayani dengan baik.

Dia mengharapkan kontrol dari masyarakat agar birokrasi dan institusi publik dapat berjalan baik.

“Kita berharap check and balance (kontrol) dari masyarakat untuk dapat terus memberikan dan meningkatkan tekanan yang positif agar institusi birokrasi pusat dan daerah semakin baik, mengingat belanja APBN untuk birokrasi semakin meningkat,” ujarnya.

Chavied Mardi

Wisata Blogger yang menyenangkan

Recent Posts

Sinar Mas Land Sukses Pertemukan Ribuan Partisipan dengan Influential Leaders dan Digital Champion dalam Event ‘DNA Leadership Summit’ di BSD City

Beritamu.co.id – Sinar Mas Land melalui Digital Hub dan Living Lab Ventures (LLV) sukses…

5 hours ago

Bitcoin Kalahkan Perak, Jadi Aset Terbesar ke-8 Dunia

Beritamu.co.id – Harga Bitcoin terus melambung melewati level USD 93,000, dengan kapitalisasi pasar menembus…

6 hours ago

DMMX Hadirkan Terobosan Ritel Pintar Berbasis AI di SIAL Interfood 2024

Beritamu.co.id - PT Digital Mediatama Maxima Tbk (IDX: DMMX) dengan bangga memperkenalkan solusi ritel…

6 hours ago

Tren Pertumbuhan Kredit UMKM Cenderung Melambat, OJK: Dipengaruhi Banyak Faktor

Beritamu.co.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan, hingga posisi September 2024, penyaluran kredit UMKM…

7 hours ago

Abu Vulkanik Gunung Lewotobi Masih Menyebar, Tiga Bandara Ini Belum Beroperasi

Beritamu.co.id – Hingga Jumat (15/11/2024) sejumlah bandara dan penerbangan di sekitar wilayah erupsi Gunung…

15 hours ago

Mendag: Singapura Tawarkan Pembahasan Kerja Sama Digital dan Fasilitasi Perdagangan bagi UMKM

Beritamu.co.id – Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Keberlanjutan dan…

16 hours ago