Categories: Bisnis

Kasus Corona RI Kembali Meningkat, Yield SBN Turun Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia – Harga mayoritas obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) kembali ditutup menguat pada perdagangan Rabu (4/8/2021), di tengah kenaikan kembali kasus harian virus corona (Covid-19) di Indonesia.

Mayoritas investor kembali memburu SBN pada hari ini, ditandai dengan kembali turunnya imbal hasil (yield) di hampir seluruh SBN acuan. Hanya SBN bertenor 3, 20, dan 25 tahun yang cenderung dilepas oleh investor, ditandai dengan kenaikan yield-nya.

Yield SBN bertenor 3 tahun naik sebesar 4,1 basis poin (bp) ke level 4,207%, sedangkan yield SBN berjatuh tempo 20 tahun naik 0,1 bp ke posisi 6,997%, dan yield SBN dengan jangka waktu 25 tahun juga mengalami kenaikan yang sama dengan SBN bertenor 20 tahun, yakni sebesar 0,1 bp ke level 7,294%.

Sementara, yield SBN dengan tenor 10 tahun yang merupakan yield acuan obligasi pemerintah kembali turun sebesar 2 bp ke level 6,256%. Yield berlawanan arah dari harga, sehingga penurunan yield menunjukkan harga obligasi yang sedang menguat, demikian juga sebaliknya. Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1%.

Kabar buruk muncul dari penanganan pandemi. Kementerian Kesehatan mencatat pada Rabu (4/8/2021) ada tambahan 35.867 kasus baru, sehingga totalnya mencapai 3,532 juta orang. Gelombang kasus Covid-19 di RI kini hampir merata di setiap daerah, dengan 12 Provinsi yang mencatatkan penambahan kasus lebih dari 1.000 orang hari ini.

Sementara itu dari Amerika Serikat (AS), yield surat utang pemerintah AS (Treasury) tercatat naik pada pra-pembukaan (pre-opening) perdagangan hari ini. Dilansir dari CNBC International, yield Treasury acuan tenor 10 tahun naik 0,8 bp ke 1,182% pada pukul 06:59 pagi waktu AS, dari sebelumnya pada penutupan Selasa (3/8/2021) di level 1,174%.

Related Post

Data penggajian AS periode Juli versi ADP, akan dirilis pada pukul 08:45 pagi waktu AS atau pukul 19:15 WIB. Data ini dirilis jelang perilisan data klaim pengangguran mingguan yang akan dirilis pada Kamis (5/8/2021) besok dan laporan penggajian non-pertanian (non-farming payroll) periode Juli yang akan dirilis pada Jumat (6/8/2021) mendatang.

Investor akan mengamati data ketenagakerjaan pada pekan ini dengan cermat, mengingat bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) menggunakan pemulihan di pasar tenaga kerja sebagai indikator utama untuk mengukur kapan harus memulai sikap hawkish-nya.

Update Terus berita terkini di BertaiMU.co.id

[]

(chd/chd)

Demikian berita mengenai Kasus Corona RI Kembali Meningkat, Yield SBN Turun Lagi, ikuti terus update berita dari kami

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210804181725-17-266173/kasus-corona-ri-kembali-meningkat-yield-sbn-turun-lagi

David Jones

penikmat sepak bola :D

Recent Posts

OJK Perkuat Kerja Sama Pengawasan Sektor Jasa Keuangan dengan Financial Supervisory Service Korea

Beritamu.co.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan pertemuan bilateral dengan Financial Supervisory Service (FSS)…

10 hours ago

Sinar Mas Land Sukses Pertemukan Ribuan Partisipan dengan Influential Leaders dan Digital Champion dalam Event ‘DNA Leadership Summit’ di BSD City

Beritamu.co.id – Sinar Mas Land melalui Digital Hub dan Living Lab Ventures (LLV) sukses…

17 hours ago

Bitcoin Kalahkan Perak, Jadi Aset Terbesar ke-8 Dunia

Beritamu.co.id – Harga Bitcoin terus melambung melewati level USD 93,000, dengan kapitalisasi pasar menembus…

18 hours ago

DMMX Hadirkan Terobosan Ritel Pintar Berbasis AI di SIAL Interfood 2024

Beritamu.co.id - PT Digital Mediatama Maxima Tbk (IDX: DMMX) dengan bangga memperkenalkan solusi ritel…

18 hours ago

Tren Pertumbuhan Kredit UMKM Cenderung Melambat, OJK: Dipengaruhi Banyak Faktor

Beritamu.co.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan, hingga posisi September 2024, penyaluran kredit UMKM…

19 hours ago

Abu Vulkanik Gunung Lewotobi Masih Menyebar, Tiga Bandara Ini Belum Beroperasi

Beritamu.co.id – Hingga Jumat (15/11/2024) sejumlah bandara dan penerbangan di sekitar wilayah erupsi Gunung…

1 day ago