Jakarta, BeritaMu.co.id – Rupiah berakhir melemah tipis 0,07% melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke Rp 14.490/US$ Selasa kemarin (27/7), padahal di pembukaan perdagangan menguat 0,21%.
Pergerakan tersebut mengindikasikan pelaku pasar menanti pengumuman kebijakan moneter bank sentral AS (The Fed) Kamis dini hari waktu Indonesia. Artinya, pada perdagangan hari ini, Rabu (28/7/2021), rupiah masih akan bergerak volatil dan berisiko melemah.
Ketua The Fed, Jerome Powell dalam konferensi pers saat pengumuman kebijakan nanti diperkirakan akan memberikan sinyal tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE). Jika itu terjadi, maka dolar AS akan perkasa lagi, dan rupiah tertekan.
“Saya pikir Powell akan memberikan sinyal ke pasar jika The Fed mendiskusikan seberapa besar QE akan dikurangi, bagaimana tapering akan dilakukan, tetapi mereka juga masih akan melihat rilis data ekonomi lebih lanjut,” kata Edward Moya, analis di OANDA, sebagaimana dilansir CNBC International, Selasa (27/7/2021).
Secara teknikal, sejak akhir Juni lalu, rupiah membentuk pola Rectangle atau persegi panjang. Batas bawah pola tersebut berada di kisaran Rp 14.450/US$ sementara batas atas berada di kisaran Rp 14.550/US$. Kemarin rupiah sempat menyentuh batas bawah tersebut dan akhirnya berbalik melemah, yang menjadi indikasi support kuat.
Diperlukan penembusan salah satu batas tersebut untuk menentukan kemana arah rupiah selanjutnya.
Grafik: Rupiah (USD/IDR) Harian
Foto: Refinitiv
Mata Uang Garuda saat ini sedikit diuntungkan dengan munculnya pola-pola candle stick. Pada Rabu (30/6/2021), rupiah membentuk pola Shooting Star, sehari setelahnya muncul pola Gravestone Doji.
Keduanya tersebut merupakan pola ini merupakan sinyal reversal atau berbalik arahnya harga suatu aset. Dalam hal ini dolar AS melemah dan rupiah yang menguat.
Level psikologis Rp 14.500/US$ menjadi resisten terdekat. Selama tertahan di bawahnya rupiah berpeluang menguat ke Rp 14.450/US$ yang merupakan batas bawah pola rectangle.
Jika mampu menembus level tersebut, rupiah berpeluang menguat ke Rp 14.400/US$. Di pekan ini, jika mampu melewati level yang disebutkan terakhir, rupiah berpeluang menguat ke Rp 14.350/US$.
Sementara jika kembali ke atas Rp 14.500/US$, rupiah berisiko melemah ke Rp 14.550/US$ yang merupakan batas atas pola Rectangle.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[]
(pap/pap)
Demikian berita mengenai Katanya The Fed Mau Kasih Sinyal Tapering, Rupiah Apa Kabar?, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210728075119-17-264165/katanya-the-fed-mau-kasih-sinyal-tapering-rupiah-apa-kabar
Beritamu.co.id - Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko menginformasikan tiket kereta api…
Beritamu.co.id - Jap Astrid Patricia selaku Komisaris PT Prima Globalindo Logistik Tbk (IDX: PPGL)…
Beritamu.co.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi meluncurkan Roadmap Pengembangan dan Penguatan Lembaga Keuangan…
Beritamu.co.id - PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) kembali hadir dalam KPR BRI Property…
Beritamu.co.id - PT Delta Dunia Makmur Tbk (Delta Dunia Group) (IDX: DOID), melalui anak…
Beritamu.co.id - PT Unilever Indonesia Tbk (IDX: UNVR) menyampaikan Laporan Informasi atau Fakta Material…