Jakarta, BeritaMu.co.id – Bursa Asia ditutup bervariasi pada perdagangan Rabu (28/7/2021), dengan bursa saham Hong Kong berhasil ditutup berbalik arah ke zona hijau, sementara China masih berakhir di zona merah setelah keduanya mengalami pelemahan parah selama dua hari beruntun.
Dari zona hijau, indeks Hang Seng ditutup melesat 1,54% ke level 25.473,88, Straits Times Singapura naik tipis 0,09% ke 3.141,75, dan KOSPI Korea Selatan menguat 0,13% ke posisi 3.236,86.
Sedangkan di zona merah, indeks Nikkei Jepang ditutup ambles 1,39% ke level 27.581,66, setelah dua hari sebelumnya berhasil bertahan di zona hijau, berikutnya Shanghai Composite China melemah 0,58% ke 3.361,59, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 0,14% ke posisi 6.088,52.
Hang Seng berhasil rebound, setelah selama dua hari beruntun sempat terpuruk karena kekhawatiran investor tentang pengetatan peraturan pemerintah China terhadap saham teknologi, pendidikan, dan properti.
Andy Maynard, kepala ekuitas China Renaissance di Hong Kong, mengatakan bahwa suasana pasar pada hari ini masih cenderung ‘gugup’, namun tak sepanik pada dua hari sebelumnya.
Sebelumnya, indeks bursa Hong Kong melemah selama dua hari beruntun setelah pemerintah China mengetatkan aturan terkait investasi asing di sektor pendidikan dan perusahaan digital yang terdaftar di bursa negara Barat, terutama di Amerika Serikat (AS).
Reuters melaporkan pihak China mengatakan bahwa hubungan kedua negara berada di kebuntuan dan menghadapi kesulitan yang serius.
Sejauh ini, China membalas dengan mengetatkan aturan perusahaan digital mereka yang terdaftar di bursa negara Barat.
Sementara di Jepang, indeks Nikkei ditutup terjatuh setelah selama dua hari sebelumnya bertahan di zona hijau.
Ambruknya Nikkei pada hari ini disebabkan karena kekhawatiran tentang kembali meningkatnya kasus virus corona (Covid-19) di Negeri Sakura dan kekhawatiran pasar terkait pelemahan bursa AS, Wall Street pada Selasa (27/7/2021) kemarin jelang rilis hasil pertemuan antar kolega bank sentral AS.
Pemerintah setempat melaporkan penambahan kasus Covid-19 di ibukota Tokyo melonjak ke rekor tertinggi 2.848 kasus.
“Di tengah ekspektasi pasar akan pemulihan ekonomi global, ada faktor risiko seperti peningkatan kasus Covid-19 karena varian Delta dan kekhawatiran tentang tindakan keras China terhadap perusahaan teknologi. Kita bisa melihat Nikkei menguji 27.000.” kata Norihiro Fujito, chief investment strategist di Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities.
Dari kabar perusahaan, pemasok chip Apple tergelincir mengikuti koreksi besar saham teknologi AS dan menandakan beberapa saham pertumbuhan dapat menghadapi rintangan saat musim rilis laporan keuangan.
Di lain sisi, pelaku pasar global saat ini tertuju pada Rapat Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC) yang akan tuntas tengah malam ini dan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan menggelar konferensi pers pukul 02:00 nanti (WIB).
Semua mata dan telinga tertuju pada agenda konpers tersebut, yang biasanya berisikan pandangan terbaru mereka terkait kondisi ekonomi AS, inflasi dan pengangguran.
Namun kali ini, pasar menunggu pernyataan tambahan soal tapering off atau pengurangan pembelian aset di pasar (quantitative easing/QE).
Update Terus berita terkini di BertaiMU.co.id
[]
(chd/chd)
Demikian berita mengenai Bursa Asia Mixed! Hang Seng Melesat 1,5%, Nikkei Anjlok 1,39%, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210728165338-17-264367/bursa-asia-mixed-hang-seng-melesat-15-nikkei-anjlok-139
Beritamu.co.id - Broker yang menjadi bagian dari Doo Group, Doo Financial, berekspansi ke Indonesia…
Beritamu.co.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan pertemuan bilateral dengan Financial Supervisory Service (FSS)…
Beritamu.co.id – Sinar Mas Land melalui Digital Hub dan Living Lab Ventures (LLV) sukses…
Beritamu.co.id – Harga Bitcoin terus melambung melewati level USD 93,000, dengan kapitalisasi pasar menembus…
Beritamu.co.id - PT Digital Mediatama Maxima Tbk (IDX: DMMX) dengan bangga memperkenalkan solusi ritel…
Beritamu.co.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan, hingga posisi September 2024, penyaluran kredit UMKM…