Categories: Berita Pilihan

Obat atau dokter dari luar negeri, mana yang dibutuhkan saat ini?

Jakarta (BeritaMu.co.id) – Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Moh. Adib Khumaidi menilai Indonesia belum membutuhkan dokter dari luar negeri, karena sumber daya di dalam negeri masih cukup untuk menangani masalah kesehatan dalam pandemi COVID-19.

“Kita belum butuh dokter dari luar negeri. Kita masih mampu,” ujar dia dalam diskusi media via daring yang digelar PB IDI, dikutip Senin.

Menurut Adib, saat ini hanya perlu ada pola pemberdayaan para dokter termasuk memetakan di mana saja mereka dan kompetensi apa saja dibutuhkan baik itu dokter umum maupun spesialis. Dia berharap sumber daya manusia yang tersedia akan terus mampu mencukupi kebutuhan dalam pelayanan kesehatan.

Kemudian, ketimbang mendatangkan dokter dari luar, Indonesia membutuhkan obat-obatan, alat kesehatan dan oksigen yang pasokannya bisa dipenuhi dari luar negeri.

“Yang kita butuhkan sekarang obat, alat kesehatan, oksigen. Tiga hal itu yang saya kira perlu ada support dari luar. Tetapi kalau terkait SDM sampai saat ini mudah-mudahan kita masih mampu terus,” tutur Adib.

Terkait angka kasus, Adib mencatat adanya kenaikan kasus aktif seperti dalam waktu sebulan terakhir dari semula 6 persen pada Juni lalu menjadi 18 persen bulan. Hal ini menunjukkan pertambahan pasien terkonfirmasi positif COVID-19 yang dirawat maupun isolasi mandiri.

Related Post

Menurut dia, kenaikan kasus aktif ini menunjukkan beban tenaga kesehatan dan layanan yang semakin berat. Bila angka terus naik, sistem kesehatan bisa kolaps.

“Parameternya sudah jelas, pada saat penumpukan pasien di UGD, penambahan kapasitas sampai membuka tenda di rumah sakit, maka kondisinya saat ini dengan keterbatasan fasilitas tempat tidur, kemudian (pasokan) oksigen yang kurang, kebutuhan obat dan alat kesehatan,” kata Adib.

“Kondisi ini yang saya kira functional colapsnya sudah terjadi tetapi kita tidak bisa menyatakan secara general. Kalau mau bicara general kita harus punya mapping,” sambung dia.

Adib mengatakan, pemerintah daerah sebaiknya aktif melakukan pemetaan fasilitas kesehatannya baik itu dari sisi supply dan demand, kemampuan melayani pasien hingga kebutuhan sumber daya dokter.

Chavied Mardi

Wisata Blogger yang menyenangkan

Recent Posts

OJK Terus Buru Rekening Yang Terafiliasi Judi Online

Beritamu.co.id - Rekening yang terafiliasi dengan judi online (Judol) akan terus menjadi incaran Otoritas…

5 mins ago

Wamenkop Gandeng Kisel Lakukan Transformasi Koperasi Berbasis Teknologi

Beritamu.co.id-Kementerian Koperasi (Kemenkop) mengajak Koperasi Telekomunikasi Selular (Kisel) untuk terlibat dalam upaya transformasi koperasi…

36 mins ago

ANALIS MARKET (26/11/2024) : IHSG Masih Berpeluang Melanjutkan Penguatan

Beritamu.co.id - Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (23/11), IHSG ditutup menguat 1,65%. …

2 hours ago

IPCC Bakal Bagikan Dividen Senilai Rp24,4213 per Saham, Simak Jadwalnya!

Beritamu.co.id - Emiten bidang usaha Bongkar muat barang dari dan ke kapal, meliputi cargodoring,…

2 hours ago

Kegiatan Operasional Bank Indonesia Ditiadakan pada Hari Pemungutan Suara Pilkada 27 November 2024

Beritamu.co.id - Bank Indonesia (BI) menyampaikan, kegiatan operasional Bank Indonesia ditiadakan pada hari Pemungutan…

3 hours ago

Menperin Sebut Investasi Samsung-Xiomi Jauh Lebih Besar Dari Apple

Beritamu.co.id - Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita menyebutkan nilai investasi Samsung dan Xiaomi memiliki…

3 hours ago