Alisson Gambarkan Klopp Sebagai Bapak Revolusi Liverpool

BeritaMu.co.id –

Bolaterus.com – Kiper Liverpool, Alisson mengatakan Jurgen Klopp memperlakukan semua pemainnya dengan cara yang sama dan telah “merevolusi” klub.

Manajer asal Jerman memandu The Reds menuju kejayaan Liga Premier musim ini, mengakhiri penantian 30 tahun mereka untuk meraih gelar liga.

Setelah menyegel trofi Liga Champions, Piala Dunia Klub, dan Piala Super UEFA tahun lalu, Klopp mengawasi peningkatan dramatis di Anfield sejak mengambil alih kepemimpinan pada Oktober 2015.

Pemain internasional Brasil, Alisson percaya bahwa manajemen skuat pria berusia 53 tahun itu telah memainkan peran penting dalam keberhasilan mereka, ketika ia mengatakan kepada Associated Press: “Dia memperlakukan semua orang dengan adil yang memberinya banyak kredit.

“Tidak ada yang istimewa, setiap pemain diperlakukan dengan cara yang sama. Dari orang yang bermain lebih banyak ke orang yang tidak bermain. Kami juga memiliki skuat yang mudah untuk dihadapi. Anda tidak akan menemukan pemain dengan ego yang lebih besar daripada tujuan kolektif.

“Saya percaya ini juga merupakan cerminan dari klub ini dan apa yang dibawa Klopp ke sini. Dia telah merevolusi klub dalam beberapa tahun terakhir.”

Kiper ini juga memuji kapten Jordan Henderson, yang memenangkan penghargaan Pemain Terbaik Tahun Ini dari Asosiasi Penulis Sepak Bola.

“Saya percaya beberapa orang dilahirkan dengan keterampilan kepemimpinan,” tambahnya.

“Ini adalah hadiah. Kita semua dapat mengembangkan beberapa keterampilan kepemimpinan, tetapi kualitas utama Henderson adalah karakternya. Dia memiliki kepribadian yang kuat, dia adalah pemimpin yang positif.

“Dia tangguh ketika dibutuhkan, dia ada di sana ketika tim membutuhkan seseorang untuk membesarkan kita, dia sangat cerdas untuk membaca situasi. Jelas merupakan bantuan besar bagi manajer untuk memiliki seseorang seperti dia di lapangan.

“Saya membaca sebuah artikel yang mengatakan bahwa dia adalah personifikasi dari orang yang tidak egois, dari seseorang yang tidak memikirkan dirinya sendiri. Dia seperti itu. Dia berpikir tentang tim, dia khawatir akan tujuan bersama. Karena itu, kami diberkati memiliki pria seperti dia di tim.”