Scholes, Lampard dan Gerrard, Mark Noble: Jelas Gerrard

BeritaMu.co.id –

Kapten West Ham, Mark Noble percaya Steven Gerrard menyisihkan Paul Scholes dan Frank Lampard dalam hal tiga gelandang yang lebih baik.

Trio internasional Inggris mendominasi Liga Premier selama lebih dari satu dekade dengan Liverpool, Manchester United dan Chelsea masing-masing.

Membanggakan serangkaian atribut yang sama setelah bermain melawan mereka semua, Noble mengakui bahwa Gerrard menjadi pemain yang lebih baik dari ketiganya.

“Percayalah pada saya, ketika saya mengatakan Anda menyadari betapa bagusnya seorang pemain ketika Anda bermain melawan mereka,” kata Noble dalam sesi tanya jawab di akun twitter West Ham ketika diminta untuk memilih di antara ketiganya.

“Ketiganya adalah pemain top dengan kelebihan mereka sendiri tetapi untuk pemain serba bisa, Stevie G adalah pemain sepakbola yang lengkap.”

Noble juga menyebut Gerrard sebagai pemain terbaik yang dihadapinya, sementara memasukkan Carlos Tevez dan Dimitri Payet sebagai yang terbaik yang pernah bermain bersamanya.

Legenda Brasil Kaka juga menempatkan Gerrard di atas Lampard dan Scholes ketika diminta memilih di antara ketiganya awal tahun ini.

“Saya suka Gerrard,” kata Kaka pada SPORTbible. “Karena kami memiliki pertarungan di antara kami di tahun 2005 dan 2007, saya sangat mengaguminya.

“Tentu saja, Lampard sangat luar biasa, Scholes klasik. Tapi saya lebih memilih Gerrard.”

Bertolak belakang dengan keduanya, mantan pemain internasional Portugal, Deco percaya Scholes harus mendapat pengakuan karena gaya permainannya yang unik.

“Saya bermain dengan dan melawan begitu banyak pemain fantastis di lini tengah seperti Gerrard. Saya memiliki kesempatan untuk bermain bersama Lampard di Chelsea,” kata Deco seperti dikutip pada 2016.

“Saya pikir, karena dia adalah tipe pemain yang berbeda dengan semua tipe gelandang Inggris lainnya, Paul Scholes adalah pemain terbaik yang saya lihat bermain untuk lini tengah Inggris dan salah satu pemain terbaik di dunia.

“Tidak banyak pemain dengan gaya ini karena saya pikir sebagian besar pemain adalah box to box, bukan tentang mengendalikan permainan, menjaga keseimbangan tim.”