Takluk dari Vietnam, Simon Soroti Konsentrasi Pemain Indonesia

BeritaMu.co.id –

Pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy menyoroti konsentrasi dari para pemain Indonesia ketika skuat Garuda takluk dengan skor 1-3 dari Vietnam.

Bermain di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, pada Selasa malam (15/10) Indonesia harus mengakui keunggulan tim tamu yang unggul 0-3 melalui gol Do Duy Manh, Que Ngoc Hai dan Nguyen Tien Linh, yang hanya mampu dibalas satu gol melalui sepakan Irfan Bachdim untuk menjadikan skor akhir 1-3.

Kekalahan ini melanjutkan tren buruk Indonesia di kualifikasi Piala Dunia 2022 yang belum meraih satu poin pun dalam empat pertandingan awal, lebih parahnya lagi, tiga dan empat laga tersebut dimainkan Indonesia di kandang mereka sendiri.

Menyikapi hasil lain yang sangat mengecewakan, Simon memberi beberapa penjelasan tentang kekalahan terbaru Indonesia.

“Pemain 70-80 persen sudah bermain sangat bagus, bertahan sangat bagus, organisasi bagus. Tapi 10 menit tidak konsentrasi, kami kebobolan,” kata Simon dikutip dari situs resmi PSSI.

“Tiga gol vietnam hadiah dari kami. Tanpa mengurangi respek terhadap Vietnam, mereka adalah tim muda dan punya pengalaman. Mereka sudah sering bersama-sama.”

Simon pun menyatakan, Indonesia bisa belajar dari Vietnam dalam membangun Timnas. Vietnam saat ini bisa dibilang tim yang peringkat FIFA-nya paling tinggi di antara negara Asia Tenggara. Per tanggal 19 September, Vietnam menempati posisi 99 dunia.

“Kita bisa lihat, ketika Vietnam bermain di Piala Asia, ini tim yang berbeda. Ini adalah generasi baru mereka, mereka berani ambil risiko. Lihatlah pemain muda mereka, mereka punya pengalaman,” tambah Simon.

“Kalau kita cuma berharap hasil-hasil saja tanpa ada usaha, itu akan sulit. Di sini kita harus ingat juga, tetapi kita lupa pada Piala Dunia sebelumnya kita dibanned.”

Tanpa poin setelah menjalani empat laga awal, bisa dibilang sudah menutup peluang Indonesia untuk maju ke babak selanjutnya, terutama pada tiga dari empat laga sisa, skuat Garuda harus bertandang ke markas Malaysia, Thailand dan Vietnam.