Piala Super Eropa, Bermula dari Wartawan Belanda

BeritaMu.co.id –
Foto Source: weaintgotnohistory

Tahun 2019 akan menjadi salah satu tahun terbaik bagi sepakbola
Inggris. Pasalnya, empat klub dari Liga Primer Inggris menjadi finalis dua
kompetisi tertinggi klub di Eropa, yakni Liga Champions dan Liga Europa.
Liverpool dan Tottenham Hotspur menjadi finalis Liga Champions, sementara dua
klub asal London, Arsenal dan Chelsea menjadi finalis Liga Europa. Hal ini
secara otomatis membuat Piala Super Eropa juga diisi oleh klub dari Liga
Primer. Ajang tahunan itu mempertemukan Liverpool (juara Liga Champions) dan
Chelsea (juara Liga Europa).

Piala Super Eropa menjadi pembuka untuk kompetisi Eropa di setiap
musimnya. Tahun 2019 ini, pertandingan akan berlangsung di Vodafone Park yang
berkapasitas 41 ribu penonton di Istanbul yang merupakan kandang dari Besiktas.
Pertandingan ini akan berlangsung pada 14 Agustus 2019. Ini akan menjadi
pengalaman pertama bagi Turki menjadi tuan rumah ajang ini. Istanbul
mengalahkan Astana (Kazakhstan), Toulouse (Perancis), Haifa (Israel), Tirana
(Albania), Belfast (Irlandia Utara), dan Gdansk (Polandia) untuk menjadi tuan
rumah.

Ajang Piala Super Eropa tahun 2019 ini menjadi edisi ke 44
kompetisi ini. Tahun 2019 akan menjadi edisi di mana pertama kali dua wakil
Inggris saling berhadapan. Penyelenggaraan tahun ini juga akan menghasilkan
juara dari Inggris, setelah terakhir kali diperoleh oleh Liverpool pada tahun
2005. Tahun ini juga menjadi yang kedelapan kalinya Piala Super Eropa
mempertemukan dua klub dari negara yang sama. Sebelumnya terjadi oleh klub
Spanyol sebanyak lima kali (2006, 2014, 2015, 2106, dan 2018) serta oleh klub
Italia sebanyak dua kali (1990 dan 1993).

UEFA akan menunjuk wasit perempuan Stephanie Frappart untuk
memimpin pertandingan nanti. Hal ini akan menjadi momen bersejarah di mana
untuk pertama kalinya pertandingan mayor kompetisi UEFA laki-laki dipimpin oleh
seorang wasit perempuan. Dia akan dibantu Manuela Nicolosi dari Perancis dan
Michelle O’Neal dari Republik Irlandia sebagai hakim garis. Ketiga wasit ini
sebelumnya dipercaya FIFA memimpin final Piala Dunia Perempuan pada 7 Juli
lalu. Pertandingan ini juga menjadi Piala Super Eropa pertama yang menggunakan
Video Assitant Referee (VAR).

Ditilik dari historisnya, penyelenggaraan Piala Super Eropa ini
berawal dari ide seorang wartawan De
Telegraaf asal Belanda yakni Anton Witkamp. Saat itu ia melontarkan ide
untuk mempertemukan juara Liga Champions dan juara Piala Winners. Ketika itu
Witkamp ingin mengadu Ajax Amsterdam yang tengah dalam masa keemasannya dengan
gaya total football dengan juara
Piala Winners. Ia ingin mengetahui siapa klub terbaik di Eropa saat itu.

Edisi pertama berlangsung tahun 1972 yang mempertemukan Ajax
sebagai juara Liga Champions dengan Glasgow Rangers sebagai juara Piala
Winners. Saat itu UEFA menolak untuk menyelenggarakan pertandingan ini karena
sebelumnya pendukung Rangers melakukan kerusuhan di final Piala Winners.
Akhirnya, De Telegraaf menjadi
penyelenggara edisi pertama Piala Super Eropa. Awalnya format kandang tandang
diberlakukan dan Ajax menang dengan agregat 6-3. Format kandang tandang ini
hanya bertahan hingga tahun 1997.

Mulai tahun 2000, Piala Super Eropa mempertemukan juara Liga
Champions dan Piala UEFA (kemudian menjadi Liga Europa). Hal ini dikarenakan
ajang Piala Winners dihapuskan pada tahun 1999. UEFA memutuskan untuk
menyelenggarakan pertandingan ini di Stade Louis II, Monaco hingga tahun 2012.
Mulai tahun 2013, Piala Super Eropa digelar di berbagai stadion yang sebelumnya
dipilih menjadi tuan rumah. Stadion yang sudah pernah ditunjuk adalah stadion
di Praha (2013), Cardiff (2014), Tbilisi (2015), Trondheim (2016), Skopje
(2017), dan Talinn (2018).

Hingga saat ini Barcelona dan AC Milan menjadi klub tersukses
dengan meraih lima gelar juara. Berikutnya disusul Real Madrid dengan empat
gelar juara. Di urutan ketiga ada Liverpool dan Atletico Madrid yang mengoleksi
tiga gelar juara. Sementara Ajax, Anderlecht, Valencia dan Juventus
masing-masing mengoleksi dua gelar juara. Ada 15 klub lain yang sudah pernah
menjuarai kompetisi ini sebanyak satu kali. Adapun top skor sepanjang sejarah
Piala Super Eropa adalah Arie Haan, Oleg Blokhin, David Fairclough, Gerd
Muller, Rob Rensenbrink, Francois van der Elst, Terry McDermott, Radamel
Falcao, dan Lionel Messi dengan masing-masing mencetak tiga gol.