Categories: Bola

AFCON – Piala Antarbangsa Afrika

BeritaMu.co.id
Foto Source: jacarandafm

AFCON (Africa Cup of Nations) adalah turnamen sepakbola tertinggi
di benua Afrika yang diselenggarakan oleh CAF (Confederation of African
Football). Turnamen ini pertama kali digelar pada tahun 1957 yang bertepatan
dengan terbentuknya CAF sebagai konfederasi untuk asosisasi-asosiasi sepakbola
se-Afrika. Sejak tahun 1968, turnamen ini dilaksanakan setiap dua tahun. Juara
bertahan menjadi wakil dari benua Afrika untuk bertanding dalam Piala
Konfederasi FIFA yang diadakan setahun menjelang penyelenggaraan Piala Dunia.

Ketika pertama digelar sebenarnya hanya ada tiga peserta: Mesir,
Sudan dan Ethiopia. Afrika Selatan awalnya akan ikut tetapi batal karena
kebijakan apartheid (diskriminasi atas kulit hitam). Pada tahun 1998, jumlah
peserta baru mencapai 16 negara, mirip seperti Piala Eropa. Formatnya, 16
negara tersebut dibagi menjadi empat grup, dimana dua tim teratas akan melaju
ke perempat final yang menggunakan sistem gugur. Tetapi sejak 2017, jumlah
peserta ditingkatkan menjadi 24. Sejak 2017 pula, penyelenggaraan dilaksanakan
pada pertengahan tahun. Sebelumnya AFCON dilaksanakan pada awal tahun.

Dari 32 penyelenggaran hingga saaat ini, Mesir menjadi tim
tersukses dengan tujuh gelar juara yang diraih tahun 1957, 1959, 1986, 1998,
2006, 2008, dan 2010. Selanjutnya Kamerun dengan lima gelar juara yang diraih
tahun 1984, 1988, 2000, 2002, dan 2017. Ghana di urutan ketiga degnan empat
gelar juara yang diraih tahun 1963, 1965, 1978, dan 1982. Selanjutnya Nigeri meraih
tiga gelar juara tahun 1980, 1994, dan 2013. Ada tiga negara yang sudah meraih
dua gelar yakni Pantai Gading, Aljazair, dan Republik Demokratik Kongo. Lalu
ada tujuh negara lain yang sudah pernah meraih satu gelar juara yakni Zambia,
Tunisia, Sudan, Maroko, Ethiopia, Afrika Selatan, dan Kongo. Untuk pemain,
Samuel Eto’o menjadi yang terbanyak mencetak gol yakni sebanyak 18 yang
disarangkan selama enam turnamen.

Sepanjang penyelenggaraan tersebut sudah ada tiga piala berbeda
yang diberikan kepada tim juara. Trofi pertama terbuat dari perak yang disebut
sebagai Abdelaziz Abdallah Salem Trophy, yang mengacu pada nama presiden
pertama CAF. Ghana menjadi pemegang trofi asli permanen yang pertama ini karena
menjadi negara pertama yang meraih tiga gelar juara.

Related Post

Trofi kedua diberikan antara tahun 1980 hingga 2000 dan dinamai
Trophy of African Unity. Penamaan tersebut diberikan oleh Dewan Tertinggi
Keolahragaan Afrika sebelum penyelenggaraaan AFCON tahun 1980. Yang khas dari
trofi kedua ini adalah adanya sepotong silinder dengan cincin Olimpiade di atas
peta benua Afrika yang terukir di atasnya. Kamerun menjadi pemengang permanen
trofi ini karena juara ketiga kalinya pada tahun 2000.

Trofi ketiga yang digunakan hingga kini diselesaikan pada tahun
2001 di Italia. Trofi kali ini berlapis emas. Kamerun menjadi negara pertama
yang mengangkat trofi ini setelah mempertahankan gelarnya pada tahun 2002.
Tetapi Mesir berhak memiliki trofi setelah juara tiga kali beruntun sejak tahun
2006 hingga 2010. Tetapi kali ini Mesir hanya diberi replika trofi, sementara
trofi asli tetap digilir pada pemenang-pemenang AFCON berikutnya.

AFCON tak jarang menjadi tempat bintang-bintang sepakbola Afrika
menunjukkan bakatnya ataupun pemain-pemain muda potensial muncul. Sehingga tak
jarang turnamen dua tahunan ini diamati oleh pemandu-pemandu bakat klub top di
Eropa. Menurut situs 90min.com berikut ini adalah sebelas pemain terbaik dalam
sejarah AFCON: Essam El Hadary (Mesir, pemain tertua yang pernah bermain di
Piala Dunia yakni 45 tahun), Rigobert Song (Kamerun, pemain terbanyak tampil di
AFCON sebanyak delapan edisi), Wael Gomaa (Mesir), Lauren (Kamerun, mantan
pemain Arsenal), Siaka Tiene (Pantai Gading, bermain di tujuh AFCON antara
2002-2015), Geremi Njitap (Kamerun, gelandang yang jago tendangan bebas dan
pernah juara Liga Primer Inggris dua kali), Abedi Pele (Ghana, salah satu
anggota dari gelombang pertama pemain Afrika yang bermain di Eropa), Jay-jay
Okocha (Nigeria), Samuel Eto’o (Kamerun), Mohamed Aboutrika (Mesir), dan Hossam
Hassan (Mesir). Sementara untuk pelatih tersukses disematkan pada Herve Renard
asal Perancis yang menjuarai AFCON dengan dua negara berbeda, Zambia dan Pantai
Gading.

Sebagai turnamen sepakbola terbesar di Afrika, tercatat masih ada
12 negara yang belum pernah berpartisipasi di AFCON, yakni Afrika Tengah, Chad,
Komoro, Djibouti, Eritrea, Eswatini, Gambia, Lesotho, Sao Tome & Principe,
Seychelles, Somalia dan Sudan Selatan. Pada penyelenggaraan tahun 2019 yang
dimenangkan Aljazair, tercatat tiga peserta debutan yakni Madagaskar, Burundi,
dan Mauritania.

nayla fairus

penulis wanita di beritamu :D

Share
Published by
nayla fairus

Recent Posts

Dukung Keberlanjutan, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia Gandeng Bumi Baik untuk Tanam Pohon Trembesi di Waduk Brigif, Jagakarsa

Beritamu.co.id – Gerakan pelestarian lingkungan kini semakin masif digalakkan oleh seluruh sektor industri, tak…

59 mins ago

BTech Bermitra dengan The University of Queensland, Dorong Inovasi dan Keberlanjutan di Bidang Teknologi Pertambangan

Beritamu.co.id - PT Bukit Teknologi Digital (BTech), anak perusahaan dan lini penelitian dan pengembangan…

4 hours ago

Ditutup di Level 7.161, IHSG Akhir Pekan Melemah -0,74 Persen

Beritamu.co.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore akhir pekan ini, Jumat…

4 hours ago

Surplus Neraca Perdagangan Indonesia pada Oktober 2024 Mencapai 2,48 Miliar Dolar AS

Beritamu.co.id - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), surplus neraca perdagangan Indonesia pada Oktober…

5 hours ago

Hadir di Ajang SIAL Interfood 2024, INDF Ajak Pelaku F&B ‘Kumpul Nyaman di Rumah Indofood’

Beritamu.co.id - SIAL Interfood, pameran internasional makanan dan minuman, kembali diselenggarakan di Indonesia bertempat…

5 hours ago

QRIS Jadi ‘Game Changer’ yang Mengubah Sistem Pembayaran di Indonesia

Beritamu.co.id - Dunia terus bertransformasi, dan sektor keuangan pun tak luput dari perubahan.  Perkembangan…

6 hours ago