BeritaMu.co.id –
Foto Source: elartedf
Tahun 2008 hingga 2012 bisa dikatakan adalah puncak dari dominasi
Spanyol dalam sepakbola dunia. Spanyol menjuarai Euro tahun 2008 di Austria dan
Swiss dan empat tahun kemudian mempertahankannya ketika digelar di Polandia dan
Ukraina. Tahun 2010, Spanyol menjuarai Piala Dunia dengan mengalahkan Belanda
ketiga digelar di Afrika Selatan.
Pada rentang itu pula, Josep ‘Pep’ Guardiola Sala menukangi
raksasa Spanyol, Barcelona. Permainan yang ditampilkan Spanyol pun sama dengan
Barcelona, yakni umpan pendek dan cepat dari satu pemain ke pemain berikutnya,
yang dikenal dengan sebutan tiki-taka. Pep
kemudian dikenal sebagai salah satu manajer dengan taktik paling brilian dalam
sepakbola.
Ketika datang ke Barcelona menggantikan Frank Rijkaard, Pep
mencoba melakukan revolusi pemain. Ia menyatakan sejumlah pemain kunci
Blaugrana selama bertahun-tahun tidak lagi dibutuhkan, seperti Ronaldinho,
Deco, Samue Eto’o, Gianluca Zambrotta, Edmilson, hingga Lilian Thuram. Kecuali
Eto’o seluruh pemain tersebut kemudian hengkang di tahun pertama Pep bergabung.
Untuk menggantikan pemain-pemain tersebut, Pep meminta Direktur
Olahraga Barcelona Txiki Begiristain mendatangkan pemain-pemain permintaannya.
Mereka adalah Daniel Alves, Seydou Keita, Martin Caceres, Gerard Pique, hingga
Alexander Hleb. Pep juga mempromosikan Sergio Busquets, Pedro Rodriguez, dan
Jeffren Suarez dari Barcelona B. Pep sendiri sudah mengenal mereka karena
sebelumnya ia menukangi Barcelona B.
Penampilan kompetitif bersama Barcelona dimulai Pep dengan
mengalahkan Wisla Krakow di babak kualifikasi ketiga Liga Champions dengan skor
4-0. Tetapi di pertandingan pertama La Liga, Pep menelan kekalahan dari klub
promosi Numancia. Pep lantas bangkit dan berhasil membawa Barcelona tidak
terkalahkan selama 20 pertandingan berikutnya. Di akhir musim pertamanya, Pep
berhasil membawa Barcelona memuncaki La Liga dan menjadi juara untuk pertama
kali sejak 2006. Salah satu keberhasilan Pep di musim pertamanya adalah termasuk
mengalahkan Real Madrid dengan skor 6-2. Pada tahun yang sama Barcelona juga
meraih gelar Copa del Rey.
Pep melengkapi musim pertamanya dengan treble winners yang sensasional setelah menjuarai Liga Champions.
Di final, timnya mengalahkan Manchester United dengan skor 2-0. Hal itu
menjadikan Barcelona sebagai klub Spanyol pertama yang berhasil membukukan treble winners. Pep juga mencatatkan
namanya sebagai pelatih termuda yang pernah memenangi Liga Champions. Pada
tahun 2009 itu, Pep juga mencatatkan namanya sebagai pelatih yang mendapat enam
trofi dalam satu tahun kalender. Selain tiga gelar di atas, Pep berhasil
menjuarai Piala Super Spanyo, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub.
Di 100 penampilan pertama bersama Barcelona, Pep berhasil
membukukan 71 kemenangan, 19 seri, dan hanya 10 kali kalah. Dari jumlah itu, ia
berhasil membawa Barcelona mencetak 242 gol dan kemasukan 76 gol. Tahun 2010,
Pep mencatakan rekor kembali sebagai pelatih pertama yang bisa menang di El
Clasico melawan Real Madrid sebanyak empat kali berturut-turut. Hal ini adalah
sekelumit pembuka karir Pep menjadi salah satu pelatih paling sukses dalam
sejarah sepakbola. Ia berhasil membawa Barcelona mendominasi sepakbola dunia
melalui tiki-taka-nya.
Filosofi permainan tiki-taka
ini tidak lepas dari gaya bermain Pep ketika masih aktif sebagai pemain
bola. Ia berposisis sebagai gelandang tengah dengan karakter kreatif, pekerja
keras, memiliki antisipasi yang baik, pemahaman taktik yang luas, dan kemampuan
membaca permainan yang tinggi. Ia berusaha mentransformasi gaya bermain
tersebut menjadi sebuah sistem tiki-taka.
Di Barcelona ia beruntung memiliki pemain yang mampu memiliki semua
karakteristik di atas, ditambah salah satu keberadaan pemain terbaik di dunia,
Lionel Messi.
Setelah dari Barcelona, Pep melanjutkan kesuksesan karirnya ke
Bayern Munchen pada tahun 2013. Ia tetap mempertahankan gaya tiki-taka. Bila di Barcelona ia memiliki
Xavi Hernandez, Andres Iniesta, dan Sergio Busquets yang mengontrol lini tengah
Barcelona, di Bayern Munchen ia mentransformasi Philipp Lahm yang berposisi
asli sebagai bek kanan sebagai gelandang bertahan. Ia juga menjadikan Xabi
Alonso sebagai kreator di lini tengahnya.
Tahun 2016 ia melanjutkan karirnya ke Manchester City. Di sepuluh
pertandingan pertama ia berhasil memenangkan seluruh pertandingan. Tetapi
performanya kemudian menukik hingga City gagal ia bawa juara liga di tahun
pertamanya. Tetapi Pep kemudian berhasil membawa City menjuarai Liga Primer
Inggris selama dua tahun berturut-turut. Di City, ia mentransformasi David
Silva sebagai kreator untuk tiki-taka-nya.
Sementara untuk posisi gelandang bertahan ia paling sering mengandalkan
Fernandinho.
Meski demikian karir Pep terasa belum sempurna sebab ia masih
gagal menjuarai lagi Liga Champions, baik ketika bersama Bayern maupun City.
Beritamu.co.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan pertemuan bilateral dengan Financial Supervisory Service (FSS)…
Beritamu.co.id – Sinar Mas Land melalui Digital Hub dan Living Lab Ventures (LLV) sukses…
Beritamu.co.id – Harga Bitcoin terus melambung melewati level USD 93,000, dengan kapitalisasi pasar menembus…
Beritamu.co.id - PT Digital Mediatama Maxima Tbk (IDX: DMMX) dengan bangga memperkenalkan solusi ritel…
Beritamu.co.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan, hingga posisi September 2024, penyaluran kredit UMKM…
Beritamu.co.id – Hingga Jumat (15/11/2024) sejumlah bandara dan penerbangan di sekitar wilayah erupsi Gunung…